Jaman dulu, waktu saya masih balita, orang tua ngak kenal yang namanya Parasetamol. Apalagi di desa, sulit sekali mendapatkan obat-obatan kimia. Tapi, yang namanya anak sakit panas, hampir selalu ada. Orang-orang desa jaman dulu, termasuk orang tua saya, biasa mengobati anak-anaknya yang sakit panas dengan tanaman-tanaman yang ada di sekitar pekarangan rumah. Obat-obatan dari alam. Tanaman yang majur untuk obat penurun panas adalah daun DADAP SREP (begitu orang kampung saya menamakannya).
Daun Dadap srep
Kalau saya sakit panas, Emak segera mengambil daun dadap srep. Lalu dengan ‘wedak adem’ (bedak dingin) – seperti kapur yang rasanya dingin, daun dadap srep itu digunakan untuk kompres. Pertama, wedak adem diencerkan dengan sedikit air. Kemudian daun dadap dibasahi dengan wedak adem itu. Daun dadan selanjutnya dilinting dan digulung-gulung sampai lembek dan lunak. Daun yang sudah lunak itu ditempelkan ke kepala untuk kompres. Kalau daunnya mengering, segera diganti dengan daun yang baru. Begitu sampai panasnya turun.
Daun Dadap srep
Daun Dadap srep dilinting
Daun Dadap srep digulung-gulung
Daun Dadap srep siap dibuat kompres
Kalau panasnya masih membandel, kadang-kadang Emak membelikan segelas ‘madu mawar’. Madu mawar seperti madu biasa, tetapi madunya dari bunga mawar, jadi rasanya bau mawar. Belinya juga bukan sebotol madu murni, tetapi segelas ari minum yang diberi sesendok madu. Madu mawar ini diminumkan.
Biasanya setelah itu panas akan segera turun dan anak yang sakit mulai sembuh. Kalau dia mau makan banyak, penyakitnya segera pergi. Besoknya sudah lari-lari lagi ke sawah.
wah… kreatif banget, tahu dari mana
Orang tua dulu yg mengajarkan. Dulu umum digunakan, setelah sekarang ada parasetamol, jarang digunakan.
Apik tenan obatnya orang dulu…. dari pada obat sekarang serba kimia
Pingback: Tanaman Obat: Mengobati Demam/Panas Tinggi | Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Tanaman Obat : Mengobati demam atau panas tinggi | Maria sunarto's Blog