Limbah organik yang juga bisa dikomposkan dan diperkaya dengan Promi adalah sampah organik. Kami telah berhasil mengomposkan sampah organik dari sebuah pasar di kota Bogor. Meskipun prosedur ini dibuat berdasarkan ujicoba di sampah pasar, namun prosedur ini juga bisa digunakan untuk mengomposkan sampah-sampah organik lainnya.
Baca ini juga: Pengomposan sampah pasar | pengomposan sampah warga | Masalah pengomposan sampah | Makalah kompos
Yang perlu diperhatikan dalam pengomposan sampah ini adalah bahwa sampah yang digunakan adalah sampah organik lunak. Sampah-sampah organik keras, seperti kayu, bambu, dan yang semacamnya, harus dipisahkan terlebih dahulu. Sampah organik keras ini bukan tidak dapat dikomposkan dengan Promi, tetapi proses pengomposannya memerlukan waktu yang lebih lama.
Bahan
Sampah pasar, sampah rumah tangga dan sampah kota yang sudah dipisahkan dari plastik, logam, kaca, dll.
Peralatan
Ember/bak untuk tempat air dan aktivator, plastik penutup, tali, sekop garpu/cangkul.
Dosis
Promi terdiri dari 3 bagian, yaitu T, A dan Pl.
A = 170 gr atau 30 sendok makan
T = 170 gr atau 30 sendok makan
Pl = 170 gr atau 30 sendok makan
Tahapan
- Masukkan Promi ke dalam bak berisi air sesuai dosis yang diperlukan. Aduk hingga tercampur merata.
- Campurkan larutan Promi dengan sampah sampai merata, kemudian tumpuk sehingga membentuk bedengan.
- Tutup bedengan sampah dengan plastik dan biarkan selama 3-4 minggu.
Pengamatan
Setelah inkubasi 2 minggu, lakukan pengamatan pada tumpukan sampah hingga ke bagian dalam tumpukan. Pengomposan berjalan baik apabila:
- terjadi penurunan tinggi tumpukan
- jika dipegang terasa panas
- tidak berbau menyengat
- tidak kering
- sampah mulai melunak
Lakukan hal-hal berikut ini:
- Apabila tumpukan tidak panas dan sampah kering, maka tambahkan air secukupnya.
- Apabila berbau menyengat dan tumpukan terlalu basah, maka tancapkan bambu yang telah dilubangi untuk menambah aerasi.
- Jika perlu lakukan pembalikan.
Panen
Kompos dipanen apabila telah cukup matang. Ciri kompos yang telah matang :
- berwarna coklat kehitam-hitaman,
- lunak dan mudah dihancurkan,
- suhu tumpukan sudah mendekati suhu awal pengomposan,
- tidak berbau menyengat, dan
- volume menyusut hingga kurang lebih setengahnya.
Aplikasi
Kompos yang dihasilkan adalah kompos diperkaya yang mengandung mikroba bermanfaat, yaitu: Trichoderma harzianum yang dapat memacu pertumbuhan tanaman, T. pseudokoningii yang dapat mengendalikan penyakit tanaman dan Aspergillus sp. yang dapat melarutkan fosfat.
Kompos dapat digunakan untuk tanaman pertanian, perkebunan, maupun tanaman hortikultura.
Informasi PROMI
:
Sekitas tentang Promi: Promi
Pemesanan & pembelian: Pembelian Promi
Artikel Promi: Artikel Promi
Untuk sementara ini Promo dan Promi bisa diperoleh di
Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia
Jl. Taman Kencana No. 1, Bogor
Telp. 0251 – 8327449
Fax. 0251 – 8328516
Email: ibriec@indo.net.id
Bisa menghubungi:
Bogor:
Ibu Eka (085711656103/087770643945)
Mad Soleh (081280112444)
Ibu Hj Ernawati 08134524262
Dr. Agus Purwantara
Dr. Isroi, MSi
Promi untuk wilayah Jawa Timur silahkan menghubungi:
Bp. Agung Widiyanto 081335581892 (Tulungagung)
Promi untuk wilayah Jawa Tengah silahkan menghubungi:
Sutriatmo 082330527919/087731283888 (Kendal dan Lampung)
Sampah bukan MASALAH, SAMPAH ADALAH BERKAH.
Info lengkap pelatihan pengelolaan sampah klik disini: BERKAH DARI SAMPAH
Pak… saya copy ya, buat di share ke teman2 yg blm melek internet hueekekke….
Copy yang di sini saja:
https://isroi.wordpress.com/2008/03/25/cara-mudah-mengolah-sampah-pasar-1/
Pak.. Saya masih bingung.. Katanya untuk membuat kompos harus disesuaikan dulu rasio C/N nya. Tapi kenapa di posting ini tidak dicantumkan? Bagaimana kita tahu besarnya rasio tersebut?
Kalo misalnya ke dalam sampah di tambahkan kuliit ari kedelai atau kulit singkong apakah itu cara yang benar untuk meningkatkan kandungan C? (Soalnya saya pernah dengar sesuatu yang berwarna cokelat bisa meningkatkan kadar C.
Terima kasih jawabannya ^_^
Mas Ruli
Terima kasih atas kunjungannya. Semoga banyak memberi manfaat dan inspirasi buat Anda.
Ok.. masalah rasio C/N. Di literatur-literatur lama tantang pengomposan masalah ini selalu dikedepankan. Kata mereka rasio C/N yang ideal adalah 30. Mereka tidak salah, memang begitulah hasil penelitian yang telah mereka lakukan. Semakin rendah rasio C/N akan semakin cepat proses dekomposisi. Secara teori memang benar, tetapi teknis dilapangan cukup ribet.
Misalnya begini. Setelah dihitung agar rasio C/N sampah menjadi 30 perlu diberi tambahan pupuk kandang 10%. Sebuah pasar produksi sampah organiknya kurang lebih 10 m3/hari. Jadi kebutuhan pupuk kandangnya 1 m3/hari atau 30 m3 per bulan. Mendapatkan pupuk kandang 30 m3 per bulan tidak mudah dan tidak murah. Bisa-bisa ongkos pembuatan kompos jadi bengkak.
Kasus lain, misal di pabrik kelapa sawit yang produksi sampah organiknya 200 ton/hari. Jadi perlu 20 ton pupuk kandang per hari atau sekitar 60 ton per bulan. Dapat dari mana pupuk kandang sebanyak itu?
Misal untuk jerami padi. Lokasi sawahnya di tengah-tengah ladang sawah seperti di kerawang, jaraknya kira-kira 1 km dari pinggir jalan. Kalau petani harus bawa pupuk kandang ke tengah sawah, rasanya tidak akan mau dia.
Ini kalau pake contoh pupuk kandang. Misalnya disarankan bahan-bahan lain, seperti harus didipakai kombinasi daun ini dan daun itu. Bisa lebih repot untuk skala besar.
Oleh karena itu saya tidak menggunakan rasio C/N sebagai salah satu kriteria mempercepat proses pengomposan. Silakan baca di makalah kompos yang sudah saya buat:
Semoga bermanfaat.
Salam,
isroi
Apakah bisa pesan promi ?atau kalo di jkt bisa didapat dimana?
terima kasih
miko
lihat di link ini:
https://isroi.wordpress.com/promi/
Pak, saya baru order di Toped, ternyata dalam satu paket ada 3 macam, saya googling tidak ada keterangan secara explisit bahwa ketiganya harus dicampur, mungkin fikiranku saja dari mencoba memahami tulisan bapak..pertanyaannya..apakah benar ketiganya harus dicampur?
Harus dicampur ketiga2nya
kalau proses nya menggunakan EM4 bleh gx..?
Boleh….
mau nanya…kalau buat padi,,kompos sampah kota dosisnya berapa ya??
perlu banget buat penelitian nih…
thx..
Dosis Promi yang dipakai tetap 1:1000 atau 1 kg Promi untuk 1000 bahan.
Assawabar. kami mohon info harga prominya, brp per 1 kg, apakah bisa dikirim ke luar daerah. Lokasi kami Desa Lampuawa Kec. Sukamaju Kab. Luwu Utara Prop. Sulawesi Selatan. Thanks.
Wa’alaikum salam.
Silahkan kontak ke alamat/telepon yang ada di link ini:
https://isroi.wordpress.com/promi/
Pingback: Memanfaatkan Sampah Botol Plastik Bekas untuk Pot Tanaman | Berbagi Tak Pernah Rugi