Suaramu merayap-rayap
Lewat kebel
menyembur keluar lewat loudspeker
kemudian tanpa permisi nyelonong
masuk telingaku
Ya….Allah….
Suara apa ini…????!!!
Merdunya melebihi desiran
ombak lautan
Lembutnya melebihi bisik
dedaunan
Tenangnya melebihi gemericik
air pegunungan
Lewat celah-celah sempit
suaramu menuju telaga darahku
dengan riang berenang menuju
jantungku
Di sana
setelah melewati beribu-ribu pintu vena
suaramu menggelegar
memukul tambur
bertalu-talu
Purwokerto, April 1994







