Meski demam batu sudah berlalu, saya masih penasaan dengan orang-orang yang demam batu. Saya coba ‘surfing’ di Internet. Ternyata tidak hanya orang Indonesia yang menyukai batu. Orang di belahan dunia lain juga banyak menyukai batu (gemstone) dengan desain yang tidak kalah ‘gila’nya dengan orang Indonesia. Kalau orang Indonesia modelnya monoton, kalau tidak lonjong ya lebih lonjong (pandan). Kalau orang luar bentuknya lebih beraneka dan tidak jarang lebih natural/apa adanya. Perhatikan beberapa desain batu akik dari negeri seberang ini.
Batu giok Haltim warna hijau asli dari pulau Hamahera, Maluku Utara. Batu giok ini sedikit tembus cahaya.
Kalau dilihat sekilas banyak yang mengira ini adalah batu Bacan, karena warnanya hijau dan seperti ada bercak-bercak hitam. Kata penjualnya di pasar Tobelo batu ini adalah batu giok hijau yang berasal dari Halmahera Timur. Awalnya saya mengira batu ini biasa-biasa saja. Tetapi setelah dibentuk dan digosok batu ini bisa mengkilat juga. Bentuknya bagus.
Batu giok Haltim warna hijau asli dari pulau Hamahera, Maluku Utara. Batu giok ini sedikit tembus cahaya.
Batu giok Haltim warna hijau asli dari pulau Hamahera, Maluku Utara. Batu giok ini sedikit tembus cahaya.
Batu giok Haltim warna hijau asli dari pulau Hamahera, Maluku Utara. Batu giok ini sedikit tembus cahaya.
Giok dari Halmahera Timur yang berwarna putih dengan bercak hijau muda. Warnanya cantik dan tembus cahaya.
Ini adalah salah satu jenis batu akik yang ditemukan di Halmahera Timur, yaitu batu giok warna hijau muda. Ada yang bagus warna hijau tua. Batu giok ini dijual di pasar batu Tobelo dan Ternate. Sayang jenis batu ini kurang bagus, masih banyak kapurnya. Warnanya saja yang unik, hijau muda.
Dagangan batu akik di pasar batu Tobelo, Halmahera Utara. Ada batu giok haltim warna hijau muda, batu lavender warna ungu, batu hitam jahanam, batu merah hati hiu, dan lain-lain. (Foto koleksi pribadi)
Batu giok haltim (Halmahera Timur) warna hijau tua. Sedikit tembus cahaya. Batu ini dijual di pasar batu akik Tobelo, Halhamera Utara. (Foto koleksi pribadi)
Liontin berbentuk kucing yang berisi batu hijau fosfor dan batu bacan. (Foto koleksi pribadi)
Batu giok hijau tua dari Haltim (Halmahera Timur), Maluku Utara.
Batu giok haltim (Halmahera Timur) warna hijau tua. Sedikit tembus cahaya. Batu ini dijual di pasar batu akik Tobelo, Halhamera Utara. (Foto koleksi pribadi)
Batu giok hijau tua dari Haltim (Halmahera Timur), Maluku Utara.
Batu giok hijau tua dari Haltim (Halmahera Timur), Maluku Utara.
Batu giok Haltim warna hijau asli dari pulau Hamahera, Maluku Utara. Batu giok ini sedikit tembus cahaya.
Aneka macam batu akik yang dijual di pasar batu akik Tobelo. Dr. Andriko sedang milih-milih batu(Foto koleksi pribadi)
Selama ini saya mencoba membetengi diri dari terjangkitnya virus #gilabatu. Meski semua orang gila batu, tangan saya masih bersih suci (cie). Namun, ketika datang ke Ternate, Maluku Utara, terus nyebarang ke Sofifi dan Tobelo, saya jadi takjub dengan beragamnya jenis dan motif batu-batu akik ini dari kepulauan Maluku ini. Macam2, kalau dihitung mungkin lebih dari 20 macam batu.
Temanku, Dr. Andriko, di tangaannya nangkring dua mata batu bacan. Gede2 lagi. Ternyata koleksinya banyak. Ada satu kotak penuh. Sisa2 batu bacannya diberikan ke sopirnya. Tangan kiri dan kanan sopirnya pun pakai batu, batu obi merah dan bacan kembang. Batu obinya digosok runcing, jadi seperti cakar. Dr. Assegaf, temen yang juga pergi dengan kami, tangannya memakai batu akik merah. Bapak Fery, Kadis Pertanian Halmahera Utara, tangan kirinya pakai batu hitam jahanam, tangan kanannya Bacan. Ikat pingganya pun pakai mata batu bacan. Hanya tangan saya yang bersih suci dari batu.
Batu cincin yang dipakai sopir kami. Batu obi merah berbentuk runcing dan batu bacan kembang. (Foto koleksi pribadi)
Sore hari selepas kerja, Pak Andriko mengajak jalan-jalan melihat-lihat batu di pasar Tobelo. Di kota kecil yang cukup ramai ini, ternyata perdagangan batu meriah juga. Mereka menjajakan dagangannya di emperan2 toko. Berderet sepanjang jalan. Bahkan ada yang ditumpuk banyak banget.
Dagangan batu akik di pasar Tobelo, Halmahera Utara. Ada batu giok, hati hiu, bermacam-macam batu Haltim dan cuilan bacan Palamea. (Foto koleksi pribadi)
Kalau Anda tertarik dengan tulisan di blog ini dan berniat untuk meng-copy-nya serta menyebarluaskannya. Jangan malu-malu, copy aja langsung atau save as lewat menu bar. Boleh diubah, dimodifikasi, dan diperkaya, asal tetap mencantumkan credit-nya dan alamat URL-nya. Diperbolehkan selama untuk tujuan kebaikan, tidak melanggar hukum, norma-norma etika dan kesulilaan, tidak menyinggung SARA, dan BUKAN UNTUK TUJUAN KOMERSIAL. Yang terakhir ini harus bayar Royalti ;). Jika Anda memiliki sesuatu yang ingin ditambahkan, koreksian, komplain, bantahan, protes, gugatan, atau yang lainnya, silahkan masukkan di kolom komentar. Kalau Anda merasa bahwa isi blog bermanfaat, silahkan berbagi dengan yang lain. Silahkan klik icon-icon berbagi yang ada di bawah setiap artikel.