Minggu lalu saya panen padi yang dipupuk dengan kompos Promi. Lokasinya di desa Cigombong, kab Bogor dan petaninya bernama Pak Haji Zakaria. Kami biasa memanggilnya dengan panggilan Pak Haji Zaka.
Hasil ini sebenarnya lebih cocok disebut demplot. Karena hanya tiga petak dengan tiga perlakuan. Perlakuan pertama adalah kompos jerami dengan aktivator Promi, kedua kompos jermai dengan aktivator Orgadec, dan ketiga kompos jerami dengan aktivator ActiComp. Setiap perlakuan kompos jerami dilakukan dalam satu petak.
Varietas padi yang digunakan adalah Batang Samu, varietas lokal yang terkenal enak. Pupuk kimia yang digunakan sebanyak 50 kg/ha NPK Phonska. Perlakuan yang lainnya sama.
Hasil panen disampling dengan menggunakan ubinan. Caranya mengikuti prosedur dari dinas statistik. Setiap petak diambil satu ubin dan posisi ubin ditentukan secara acak. Hasilnya memang ada faktor koreksinya, yaitu 20%.
Hasil panen (ubin) adalah seperti gambar di bawah ini:
Memang perbedaan antar pelakuan tidak terlalu besar. Namun demikian, dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa kompos jerami yang dibuat dengan Promi menunjukkan kecenderungan lebih tinggi daripada perlakuan yang lain. Hasil dengan Acticomp hampir sama dengan Promi.
Hasil ini tidak terlalu bagus karena pada saat penanaman mengalami kekeringan. Walaupun kekeringan tidak terlalu parah, tetapi tetap berpengaruh terhadap hasil panen padi. Meskipun demikian hasil ini memberi harapan bagiku, bahwa Promi memberikan dampak positif bagi petani.