Batu-batu akik di Indonesia biasanya dinamakan sesuai dengan tempat asalnya ditemukan. Contohnya, Batu Bacan dari pulau Bacan; Batu Obi dari pulau Obi, batu giok Aceh dari Aceh, batu Red Borneo dari Kalimantan, batu Kalimaya dari sungai Kalimaya, batu Klawing dari sungai Klawing.
Nah, terus terang saya agak heran ketika suatu hari saya lihat di sebuah toko ada yang menjual batu akik Bacan Obi. Apa ada batu yang berasal dari dua pulau yang berbeda. Saya pun coba searching di Google dengan kata kunci “batu akik bacan obi”. Biar mudah saya langsung ke Google Images. Hasilnya yang keluar batu2 tembus cahaya dengan warna macam2.
Ketika saya ke Maluku Utara, teman saya Pak Mansur yang asli dari Pulau Obi memberi saya hadiah beberapa batu. Pak Mansur bilang Hampir nama batunya adalah batu Obi. Ada yang warnanya merah, teh, dan kuning. Dan satu Bacan Doko Kembang. Pak Mansur punya adik di kampungnya yang mengosok batu Obi. Pak Mansur yang menjualnya dan mengirimkannya ke Jakarta atau ke tempat-tempat lain. Pak Mansur hafal sekali karakteristik batu Obi.

Pak Mansur sedang menunjukkan batu-batu bacan yang disusun untuk lantai jembatan di sebuah pasar di pulau Bacan.
Pak Mansur juga pernah bekerja di KP (Kebun Perconaan) Bacan milim BPTP Maluku Utara selama bertahun-tahun sebelum ditempatkan di Sofifi. Dia juga tahu betul karakteristik batu-batu yang berasal dari Pulau Bacan.
Jadi batu-batu yang sering disebut dengan batu Bacan Obi adalah batu-batu yang berasal dari pulau Obi. Jenis batu ini mirip dengan batu Raflesia yang berasal dari pulau Sumatera. Tapi ada perbedaannya. Jenis batu Obi juga tidak ditemukan di pulau Bacan. Jadi penamaan batu Bacan Obi cuma ingin mendompleng ketenaran nama Bacan.
Batu Obi lebih kaya warna daripada batu Bacan. Mulai dari yang warnanya putih sampai warnanya kuning dan merah. Batu Obi yang paling langka dan mahal adalah batu Obi merah dan Kuning Golkar. Batu Obi merah biar lebih keren dinamai Batu King Obi. Ciri2nya adalah warnanya merah dan kalau disenterin tetap merah warnanya. Satu lagi yang langka adalah batu Obi Kuning Golkar. Warnanya bener2 kuning dan kalau disenterin juga kuning.
Harga batu Obi Merah (King Obi) dan Kuning Golkar mahal. Sama mahalnya seperti batu Bacan yang sudah mengkristal.

Batu obi yang sangat langka warna kuning golkar. Batu obi ini jarang sekali ditemukan dan harganya setara Bacan. Batu Obi Kuning Golkan ini jualannya Pak Munafri.
Kata Pak Mansur, batu Obi merah hanya ditemukan di satu daerah saja. Biasanya ditemukan di lumpur2. Kulitnya berkapur keras dan kalau dibelah warnanya merah.
Batu Obi yang paling banyak ditemukan adalah batu Obi putih, kuning teh atau merah teh. Batu Obi seperti ini ditemukan di tanah2 dengan cara menggali di tanah. Permukaannya juga berkapur, tapi sedikit lunak. Hati2 kalau membeli bongkahan Obi, karena kalau disenterin dari luar seperti berwarna kuning atau merah. Kalau dibelah warnanya putih. Jika mau membeli bongkahan batu Obi merah atau kuning, sebaiknya beli yang sudah dibelah.
Harga Obi yang sudah digosok lumayan juga, sampai ratusan ribu hingga jutaan. Teman saya Pak Munafri juga menjual khusus batu-batu Obi. Koleksi warnanya lengkap. Tapi harganya lumayan juga.
kenapa batu obi dibilang batu bacan? ceritanya begini,…, dulu Obi masih satu Kecamatan dengan Bacan ibu Kota Kecamatannya di Bacan (Labuha) dan sekarang Bacan tempat dipasarkannya batu Obi, begitu juga dengan batu Doko, Palamea atau Kasiruta.