Di Persimpangan Jalan

Di persimpangan jalan
Kuraba sukmaku dalam kegelapan
Di persimpangan jalan
Kuraba jiwaku dalam kebimbangan

Oktober 1988
Isroi

2 responses to “Di Persimpangan Jalan

  1. Seorang penyair pasti sudah tau semua jalan keluarnya, apabila sukmanya dalam kegelapan, ataupun juga dalam kebimbangan. Tetapi aku disini yang bukan seorang penyair atau sastrawan yang sedang dalam kegelapan atau kebimbangan, Aku tak tau harus bagaimana. Cukup bagus puisinya jadi mengingatkan aku pada keadaan aku sendiri mudah2an jalan terang di hadapan aku dan kamu terus terbentang

  2. Setiap orang pernah mengalami masa-masa yang ‘gelap’.
    Tidak tahu harus bagaimana.
    Merasa dunia ini kecil.
    Merasa dunia ini sempit.
    Putus asa.

    Putus asa adalah godaan syaitan.
    Jangan pernah putus aja dari rahmat Tuhan
    yang menciptakan seluruh alam ini.
    Berkonstultasilah pada-Nya.
    Bertanyalah pada Yang Maha Tahu.
    Mintalah pada Yang Maha Memberi.
    Minta tolonglah pada Yang Maha Menolong.
    Ibaratnya tiang. Sandarkan dirimu pada tiang Yang Maha Kokoh
    dan takkan pernah roboh.

    Matahari kan bersinar.
    Bulan purnama kan datang.
    Jalan keluar itu

    pasti ada.

Leave a reply to isroi Cancel reply