Abi, bangun sudah adzan subuh…….!!!!!

Rasulullah menganjurkan untuk mengajari anak sholat sejak mereka umur tujuh tahun. Ketika umur mereka menginjak 10 tahun, orang tua boleh memberi pukulan yang tidak menyakitkan pada anak jika mereka tidak mau sholat. Saya dan istri mencoba mengamalkan hadist ini dengan mengajarkan sholat pada dua anak kami yang masih duduk di bangku TK.

Dunia anak adalah dunia bermain, tanpa kenal tempat dan waktu. Termasuk kalau saya ajak mereka sholat di mushola dekat rumah kami. Royan dan Abim sering bercanda dan mengganggu jama’ah yang lain. Saya sering malu, tetapi saya terus mencoba untuk menasehati dan mengajarkan mereka tentang sholat.

Saya mencoba beberapa kiat agar mereka tidak bercanda ketika sholat di mushola/masjid. Pertama, selalu menasehatkan pada mereka agar tidak bercanda ketika sholat. Sambil berjalan menuju mashola saya selalu ‘mewanti-wanti’ Royan dan Abim. Kedua, memisahkan tempat sholat mereka. Royan yang sudah agak besar saya minta sholat di barisan paling ujung. Sedangkan Abim yang masih ‘kolokan’ sholat di samping saya. Jika ada anak-anak lain yang sholat di mushola, pisahkan anak-anak ini dan jangan boleh shof-nya berdampingan. Biasanya mereka akan bercanda ketika sholat. Kalau mereka masih saja bercanda, saya beri sedikit hukuman. Sambil berjalan pulang saya jewer sedikit telinga anak-anak dan menasehatkan untuk tidak mengulang perbuatan mereka.

Royan dan Abim kadang-kadang juga ‘ngadat’ tidak mau diajak ke mashola. Mereka menawar untuk sholat di rumah atau menawar jumlah rokaatnya. Ini yang agak sedikit susah. Biasanya istri saya memberi pengertian kepada mereka kalau Allah akan marah kalau kita tidak sholat; Allah tidak mau memasukkan Royan dan Abim ke surga kalau tidak sholat; dan sedikit ancaman tentang neraka. Meskipun ogah-ogahan mau juga anak-anak berangkat ke mushola. Kadang-kadang mereka sering protes dan bertanya: kenapa kita harus sholat atau kenapa anak-anak lain tidak sholat di masjid. Istri saya dengan sabar menjelaskan tentang kewajiban sholat ini. Tentunya dengan bahasa yang bisa dimengerti oleh mereka.

Sebenarnya mengajari anak sholat tidak berdiri sendiri. Hal ini terkait dengan hal-hal lain. Saya dan istri mencoba juga memberi pencerahan pada mereka tentang kisah-kisah nabi; malaikat; atau kisah surga dan neraka. Kami membeli buku-buku anak yang terkait dengan topik tersebut dan menceritakannya pada mereka. Ketika pemahaman mereka mulai tumbuh, akan lebih mudah untuk mengajak mereka sholat di masjid. Satu hal lagi, matikan TV dan anak-anak tidak boleh main game ketika waktu-waktu sholat.

Agar mereka semakin bersemangat sholat di mushola, kami memberi mereka ‘reward’. Reward yang paling sederhana adalah pujian dan ucapan selamat. Kecup kening mereka dan usap-usap kelapa atau punggungya, sambil berkata, “ Sholeh sekali, anak Abi. Selamat ya… semoga nanti kita bisa berkumpul di surga bareng-bareng”. Atau dengan hadiah kecil:”Nih…Ummi buatin mie yang enak banget karena kalian sudah sholat dengan khusuk”.

Sholat subuh adalah sholat yang paling berat. Tidak hanya untuk anak-anak, orang tua pun sering malas berangkat sholat subuh. Agar anak mau brangkat sholat subuh, pastikan mereka tidur lebih awal. Kemudian biasakan ‘pipis’ dulu agar anak-anak tidak ngompol. Sampai saat ini baru Royan yang berhasil saya ajak sholat subuh. Abim, adiknya belum, karena masih sering ngompol. Awalnya dengan malas dan ogah-ogahan Royan berangkat ke mushola. Bahkan sholat subuh sambil tiduran di mushola. Saya biarkan saja. Royan mau brangkat saja sudah senang sekali rasanya.

Suatu hari kami brangkat sholat subuh. Bulan sedang purnama dan langit cerah sekali. Sambil pulang kami melihat-lihat langit. Royan bertanya tentang planet dan mahluk luar angkasa yang dia baca di buku. Bintang-bintang berkelap-kelip terang. Ada bintang di arah timur yang besar dan bersinar cemerlang. Tiba-tiba Royan berteriak:”Abi….abi….lihat bintangnya berjalan cepat”. Rupanya Royan melihat bintang jatuh. Kami pun melihat bintang jatuh itu sampai hilang dari pandangan. Pengalaman ini sangat berkesan sekali bagi Royan. Sejak saat itu Royan selalu bersemangat jika di ajak sholat subuh. Asalkan tidak mengompol saya bangunkan dia untuk sholat subuh.

Kadang-kadang jika sedang ada kerjaan atau amanah, saya sering tidur larut malam. Karena capek dan terlelap tidur, saya tidak mendengar adzah subuh. Royan bangun duluan, berbegas ke kamar kami. Sambil mengoyang-ngoyangkan tubuh saya, dia berkata: “Abi, bangun…sudah adzah subuh…….!!!!”

5 responses to “Abi, bangun sudah adzan subuh…….!!!!!

  1. Assalaamu’alaikum wr wb
    Beberapa waktu yang lalu… ada GEBANGBUH (Gerakan bangun Sholat Subuh) yaitu… membiasakan anak-anak untuk bangun pagi dan mengerjakan sholat subuh… sayang slogan ini seperti sudah “tenggelam” sekarang.
    Mudag-mudahan generasi muda tidak patah semangat karenanya dan tetap terus berusaha untuk dapat menunaikan sholat subuh.

    Boleh… ikut disini???
    Silahkan juga kalau mau mampir… “rumah maya” saya ada di http://maaini.wordpress.com

    Jazakumullah

    Wasalamu’alaikum

  2. wah wah pak, saya sepakat dengan bapak.. Bagaimanapun Islam harus anak kenal sejak mereka kecil. Sehingga mereka tidak akan merasa dipaksa untuk ber-Islam.. Yah saya jadi pengen cepat memutar waktu supaya bisa juga ni ajak anak kami ke mushalla.. Alhamdulillah putra saya yang 2 tahun sudah kenal dengan shalat dan mengaji, meskipun dengan bahasanya yang belum sempurna. Tapi buat kami sebagai orang tua ini adalah amanah yang harus kami didik dengan baik. Setuju kan pak? Ya harapan kita semua adalah semoga generasi ke depan adalah anak-anak ISlam, cerdas yang Islami (Islam dari dalam hati dan perbuatannya) AMIIIIN..

  3. Terima kasih. Semoga anak Ibu jadi anak yang sholeh.

  4. Alhamdulillah, saya menemukan banyak tips baru untuk dishare dan dipraktekkan di rumah. Silakan mampir ke situs saya : http://www.mukenacantik.com.
    Saya berusaha mengajarkan sholat untuk anak-anak saya yg Alhamdulillah keduanya perempuan, saya buatkan mukena yang lucu dan kembaran sama saya,….mereka jadi rajin sholat dan Alhamdulillah mukena ini sekarang jadi bisnis yang lumayan dan telah menolong 80 orang ibu2 menambah penghasilan…

  5. Pingback: Muhammad Ibrahim « isroi

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s