Ada yang menarik dari materi pra-raker minggu lalu tentang masalah keamanan. Rasa aman dan keamanan menjadi salah satu faktor suksesnya hidup dan usaha. Usaha apa saja. Kalau tidak ada keamanan, bisa hilang semua yang diusahakan. Masalah ini juga dihadapi dalam usaha pertanian dan agrikultur lainnya.
Misalnya saja menanam tanaman buah-buahan, tanaman perkebunan, kehutanan atau tanaman sayur-sayuran. Banyak tanaman yang hilang dicuri, buah-buahan yang diambil anak-anak, atau tanaman yang ditebangi oleh warga sekitar kebun. Kalau skalanya kecil, mungkin lebih mudah mengatasinya. Namun, kalau skalanya luas, perlu banyak usaha untuk mengamankan jerih payah kita ini.
Upaya yang umum dilakukan adalah dengan membangun pagar betis. Bisa berupa tembok tinggi, tanaman rimbun, pagar berduri bahkan kawat listrik. Ada petugas satpam dan keamanan khusus. Pendekatan ini tetap perlu dilakukan. Beberapa cara yang biasa digunakan adalah dengan membantun pagar dari tanaman berduri, seperti tanaman salak. Tanaman salak yang ditanam rapat dipagar kebun akan menghambat orang-orang yang berniat mencuri hasil kebun.
Pak Suhartono, SP., teknisi senior dari PPKK, berbagi tips untuk mengatasi permasalahan keamanan di kebun-kebun atau di pertanian, yaitu melalui pendekatan kesejahteraan. Seringkali permasalahan yang dihadapi perkebunan di desa-desa atau daerah terpencil adalah masalah ekonomi. Mereka mencuri untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Pencurian juga terjadi karena adanya kesenjangan ekonomi yang cukup besar antara pemilik kebun dengan masyarakat di sekitarnya. Kesenjangan-kesenjangan ini yang mestinya diatasi.
Jadi pendekatannya adalah merelakan sebagian hasil kebun untuk masyarakat di sekitarnya atau orang-orang yang berada di sekitar kebun tersebut. Sebagai kompensasinya, orang-orang ini boleh memanfaatkan hasil kebun atau mendapatkan bagian dari hasil panennya. Melalui pendekatan ini, orang-orang yang berada di sekitar kebun akan ikut merasa memiliki dan akan ikut menjaga kebun dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Menurut Pak Suhartono, cara ini berhasil dilakukan di beberapa kebun kakao, kopi, pisang dan kebun-kebun lain. Pendekatan ini juga dilakukan oleh perhutani, mereka memperbolehkan warga untuk memanfaatkan kawasan di pingir hutan, tetapi tidak boleh menebang pohon-pohon di hutan tersebut. Dengan cara ini teryata tingkat pencurian bisa dikurangi.