Proposalku tidak lolos seleksi di SEAMEO BIOTROP (klik di sini). Kemarin diumumkan hasil seleksi presentasi yang dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2008. Aku salah satu peserta yang ikut presentasi dari 28 proposal yang masuk. Bidang yang aku ikuti adalah biofuel.
Dari bidang biofuel yang lolos seleksi ada 8 proposal dan yang menjadi reviewer adalah Prof. Djumali, dosen bioprosesku dulu waktu kuliah S2 di IPB. Judul proposal yang aku ajukan: ‘Production of Bioethanol from Rice Straw at A Laboratory Scale’. Pada saat presentasi ada beberapa pertanyaan yang cukup mengejutkan aku. Salah satunya adalah beliau bertanya apa inovasi dari proposalku ini.
Memang di awal penelitianku lebih ditujukan untuk applied research research terapan. Penelitianku lebih bersifat aplikatif dan insya Allah dalam waktu singkat dapat dihasilkan sebuah teknologi yang bisa diaplikasikan. Aku menggunakan referensi terbaru, bahkan ada yang 2008. Memang tidak ada yang baru sekali dalam proposalku ini. Target yang ingin aku capai adalah peningkatan efisiensi dan skale up dalam skala yang lebih besar. Jika ini berhasil akan ditingkatkan ke pilot scale dan kalo bisa ke skala pabrikasi.
Karena di dalam panduan pengiriman proposal tidak disebutkan membuat penelitian-penelitian dasar jadi judul ini yang aku ajukan. Rupanya proposalku dinilai tidak cukup layak untuk mendapatkan biaya dari BIOTROP. Sebenarnya ada beberapa ide penelitian lain yang ingin aku ajukan, yang nilai ‘kebaruannya’ dari sisi scientific cukup besar.
Rupanya, dalam pikiranku sih, aku sudah ‘salah kamar’. Menurutku proposal yang aku ajukan tidak terlalu lebih rendah dengan proposal yang lolos seleksi. Hanya salah strategi saja dalam mengajukan proposal ini.
Oke. Ini menjadi pelajaran cukup berharga bagiku. Justru dari kegagaln ini aku menjadi semakin terpacu untuk menemukan suatu teknologi tentang bioethanol, khususnya cellulosic ethanol.
Insya Allah.
Berbagi Tak Pernah Rugi 
Proposal penelitian yang sangat menarik buat saya ’Production of Bioethanol from Rice Straw at A Laboratory Scale’. Sangat dibutuhkan dalam bidang energy, bahan baku melimpah, tapi sayangnya tidak lolos seleksi. Sabar aja pak.. memang terkadang kita sulit menebak apa kemauan tim pakar…ya saya setuju ! mungkin memang bapak salah strategi… memang kelihatannya setiap kita mengajukan proposal riset, sebaiknnya kenal dulu siapa tim penilainya, kita pelajari selera beliau.. karena rata-mereka punya riset interesting, Mengambil kapling mereka juga tidak akan diloloskan, tapi sebaiknya dapat menunjang bidang interesting mereka. Tapi bingung juga kalau semuanya begini. Mungkin bapak bisa ajukan proposal tersebut ke pembiayaan program riset di tempat lain, atau langsung mengajak industri untuk bekerja sama…
atau usulkan lagi di tahun berikutnya….Salut Buat anda!
sabar aja ya pak, mudah-mudahan lain kali proposalnya bisa diterima,maju terus, dunia biofuel butuh orang seperti bapak,by the way, saya tinggal di daerah kabupaten baru, di daerah transmigrasi, ditempat saya banyak sekali jerami yang terbuang percuma , sementara itu pasokan bbm sering macertdan harganya seing sekali membumbung tinggi, bagaimana cara menghidrolisis jerami pak?apakah harus memakai enzim cellulaase yang harganya sangat mahal dan jarang ditemui dipasaran ataukah ada alternatif lain yang lebih murah dan mudah didapat?
salam kenal
saya juga lagi cari lembaga/perorangan untuk biayai penelitian penggunaan biji karet sebagai bahan baku biodiesel, betul kata bapak kalo yang kita perlukan sekarang adalah aplikasi. kalo cuma hi-tech tapi tidak bisa diterapkan dengan kondisi negara kita sekarang kayaknya peneliti jadi jualan mimpi aja.
terus berjuang pak
salam kenal.Ada sebagaian benar apa kata temen2 komen, yang terpenting bapak jangan putus asa dengan penolakan itu menambah cambuk dan jangan berhenti hanya sampai disitu. ada informasi yang menarik dari anak saya yang bekerja di perusahaan raksasa di negeri ini yang bergerak dibidang bahan bakar.Perusahaannya mau membeli produk biodisel untuk diproduksi secara besar. Maju terus pak. Saya pun juga pernah kecewa dengan ditolaknya prop penelitian tapi itu anggap saja dari sekian perjalanan yang harus dilalui untuk mendapatkan kesuksesan lainnya yang menunggu.salam …