Dia adalah sebuah pohon
yang kelihatan indah, kokoh, dan kuat
di atas sebuah pot yang berukir indah
Dia adalah sebuah pohon
yang seharusnya kuat dan perkasa
yang seharusnya mengeluarkan mata air di sela-sela akarnya
Dia merasa kerdil,
(dan sesungguhnya memang kerdil)
di antara sesama bangsanya
Dia juga dihargai
bahkan dipajang di sebuah ruangan yang tampak berwibawa
Dia merasa sedih
seharusnya dia dapat mencengkeram
batu sebesar gunung
tapi dia hanya dapat menggenggam
batu sekepal tangan
seharusnya dia dapat keluarkan mata air
di sela-sela akarnya
tapi dia hanya dapat keluarkan air mata
di antara kesedihannya
Dia iri terhadap saudara-saudaranya
yang dapat menyumbangkan kemampuan
tidak hanya uang,
tapi juga kehidupan
Tidakkah lebih baik?
Jika dia diminta menjaga lereng curam
agar tidak longsor
Tidakkah lebih baik?
Jika dia tumbuh wajar dengan mata air
yang keluar di sela-sela akarnya
Tidakkah lebih baik?
Magelang, Juni 1989
isroi







