“Itu bulan”, katamu.
“Bukan. Itu matahari”, sahutku
“Itu bulan ..!” katamu ngeyel
“Bukan…!! Itu matahari.
Bulan sudah dimakan Betara Kala kemarin,” kataku.
“Itu bulan…..!!!!!!” katamu dengan suara tinggi.
“Itu matahari. Cuma karena sekarang banyak kabut
jadi seperti bulan,” jelasku
“Itu bulan…………….!!!!!” teriakmu.
Matamu yang bening
terpaku menatapnya
tak berkedip
Dan kau tetap pada pendirianmu
bahwa itu bulan.
“Matahari tak pernah keluar malam, kan?” gumanmu.
Kabut makin tebal,
Kita sama-sama ragu, apakah itu bulan
atau matahari
karena tak lagi jelas perbedaan
siang dan malam
Pringamba, 21 – 9 – 1997
Bila Mati
Bila mati nanti
Aku ingin menikmati
Hangatnya api neraka
Karena surga
Sudah kudapatkan
di dunia
April 1990
Isroi







