Teman Baru

Hidup ini kadang-kadang tidak terduga dan selalu ada kejutan-kejutan. Kemarin pagi saya mendapatkan kejutan itu. Pagi-pagi ketika saya baru saja sampai ke kantor, tiba-tiba telepon saya berdering. Telepon yang tidak biasa saya gunakan untuk menelpon. Ketika saya lihat, nomornya tidak terdaftar dalam daftar kontak saya. Artinya telepon dari ‘orang yang tidak dikenal’.
Biasanya saya abaikan telepon-telepon semacam ini. Karena biasanya kalau tidak dari asuransi, kartu kredit, atau malah ‘telepon mama minta pulsa’. Saking jengkelnya saya dengan telepon semacam ini, sampai saya buat tip singkat untuk memblokir telepon spam (Klik di sini). Namun, pagi ini tidak. Saya terima telepon itu.

“Assalamu’alaikum…”, sapa saya.
Tidak ada suara yang terdengar. Hanya samar-samar seperti ada suara orang berjalan dan gemericik air.
Saya ulangi sekali lagi “Assalamu’alaikum….”.
Sesaat tidak ada balasan apa-apa. Hampir saja saya tutup telepon itu.
Tapi kemudian ada suara menyahutnya:
“Wa’alaikum salam….dengan Bapak Isroi?”, tanya orang di seberang.
“Ya betul saya sendiri…”, jawab saya.
Kemdian dia memperkenalkan diri, menyampaikan dari mana dia mendapatkan nomor ini, dan seterusnya.

Bapak ini ingin diskusi tentang kompos sampah. Karena tempat tinggalnya tidak jauh dari kantor saya, saya minta dia datang ke kantor saya saja, mumpung masih pagi dan belum banyak pekerjaaan yang saya kerjakan.
Setengah jam kemudian beliau datang ke ruangan saya. Kami berjabat tangan erat seperti kawan lama yang sudah lama tidak bertemu. Bapak ini orangnya separuh baya, usianya sekitar 50-an tahun. Berjenggot, hem, dan bercelana jean. Kami ngobrol basa-basi sebentar sambil mencari tempat untuk mengobrol.

Sayangnya kami tidak bisa ngobrol terlalu lama, beberapa saat kemudian saya dapat panggilan dari ‘Bos’. Diskusi terputus.

Sore hari sebelum pulang kerja dia menelpon lagi.
“Kita lanjutkan lagi ngobrol kita, Pak? Saya sedang di jalan menuju Pajajaran.”
“Baik, Pak. Silahkan kontak lagi kalau sudah sampai”.
Kira-kira 20 menit beliau sms:
“Saya di masjid kantor, Pak”.
Sudah selepas asar. Saya menuju ke masjid. Dan beliau sedang sholat asar.

Kami ngobrol lagi di emperan masjid. Ngobrol macam-macam, mulai dari kompos, pupuk organik, sampai tentang prinsip-prinsip hidup dalam Islam.

Nah ini yang menarik bagi saya. Saya sudah sering mendengarkan ceramah dari ustad-ustad dan belajar dari buku-buku. Apa-apa yang beliau sampaikan sudah sering saya dengar atau saya baca. Namun, yang satu ini agak lain.
Beliau seorang pengusaha/interpreneur. Mulai kembali belajar tentang Islam ketika umur 39 tahun. Sekitar 10 tahun yang lalu setelah malang-melintang di dunia usaha. Sejak itu beliau belajar Islam dan kemudian mempraktekannya dalam kehidupan dia sehari-hari.
Yang menari bagi saya dari yang beliau sampaikan adalah tentang:
— ‘keimanan sepenuhnya dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah’
– selalu berdoa kepada Allah dan selalu meminta pertolonganNya atas apa pun.
– percaya bahwa Allah pasti akan menolong, meskipun mungkin kita sudah sangat putus asa, sudah lelah berdoa, sudah capek berusaha. Pertolongan Allah pasti akan datang.
– percaya dengan semua keputusan Allah dan takdirNya, meskipun mungkin menurut kita atau orang lain itu buruk. Apa yang diberikan Allah pasti kebaikan untuk hambanya.

Saya juga mendapatkan petuah-petuah tentang bisnis dan usaha.
Ketika magrib saya membatalkan puasa saya, sholat magrib, dan kemudian beliau mentraktir saya makan. Alhamdulillah.

Hari ini saya mendapatkan pelajaran yang berharga; tentang keimanan, tengan tawaqal, tentang istiqomah, dan tentang hidup.

Salah satu yang disarankan oleh ‘teman baru’ saya adalah meminta saya untuk membaca beberapa ayat di surat Al Ahqof, setelah dia tahu saya baru saja berulang tahun. Ini salah satu ayatnya:
Surah Al-Ahqaf, Verse 12:

وَمِن قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَىٰ إِمَامًا وَرَحْمَةً وَهَٰذَا كِتَابٌ مُّصَدِّقٌ لِّسَانًا عَرَبِيًّا لِّيُنذِرَ الَّذِينَ ظَلَمُوا وَبُشْرَىٰ لِلْمُحْسِنِينَ

Dan sebelum Al Quran itu telah ada kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat. Dan ini (Al Quran) adalah kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
(Indonesian)

via iQuran

One response to “Teman Baru

  1. Pingback: Percaya pada Pertolongan Allah | Berbagi Tak Pernah Rugi

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s