Poster PIT PERMI 2008 Unsoed Purwokerto

PENGOMPOSAN LIMBAH SLUDGE PABRIK KERTAS UNTUK PUPUK BIOORGANIK

 

Isroi, S. Ropikoh, Siswanto, H. Widiastuti

Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia

Jl. Taman Kencana no. 1, Bogor

Telp.: 0251 – 8327449/8324048/8348842

E-mail: isroi93@gmail.com

http://Isroi.wordpress.com

 

Abstract

Pengolahan kayu maupun kertas bekas (waste paper) menjadi pulp dan kertas menghasilkan limbah sludge pabrik kertas (LSPK) yang jumlahnya sangat melimpah. LSPK merupakan limbah organik yang mengandung C tinggi tetapi kandungan N-nya rendah sehingga memerlukan proses pengomposan untuk pembuatan pupuk organik. Serangkain penelitian telah dilakukan untuk mengolah LSPK menjadi kompos melalui dua skala pengomposan, yaitu: 100 kg dan 1 ton. Pengomposan skala 100 kg dilakukan dengan menguji 2 faktor, yaitu: 1) jenis medium: a) sludge, b) sludge + 5% pupuk kandang (PK), c) sludge + 10% PK, dan d) sludge + urea; dan 2) mikroba decomposer: a) tanpa mikroba, b) Pholyota sp, c) Omphalina sp + Agraylie sp + Isolat KLP; dan setiap perlakuan diulang 3 kali. Hasil terbaik pada skala 100 kg dikembangkan untuk pengomposan skala 1 ton dilakukan dengan memberikan perlakuan: a) sludge, b) sludge + 10% PK + fungi pelapuk putih (FPP), c) sludge + 5% PK + 5% urea + FPP, d) sludge + 10% urea, dan FPP; setiap perlakuan diulang 2 kali. Suhu pengomposan sedikit meningkat pada minggu pertama dan selanjutnya terus menurun sampai minggu ke-4. Pemberian pupuk kandang berpengaruh terhadap peningkatan suhu sedangkan isolat decomposer tidak berpengaruh terhadap peningkatan suhu. Pemberian urea meningkatkan pH kompos dengan kisaran antara 7.5 sampai 8.5, sedangkan pemberian isolat decomposer tidak berpengaruh terhadap peningkatan pH. Rasio C/N terendah diperoleh pada pemberian 10% PK. Pengomposan skala 1 ton menunjukkan suhu dan pH yang berbeda dengan pengomposan skala 100kg. Suhu kompos meningkat hingga 65oC. Pemberian pupuk kandang dan urea berpengaruh terhadap penurunan rasio C/N. Penurunan rasio C/N terendah diperoleh dari perlakuan penambahan PK. Selain itu kompos pada perlakuan ini memiliki kandungan P tinggi serta asam humat yang relatif tinggi.

 

Keywords: sludge, pabrik kertas, pupuk bioorganik, biodekomposer, fungi pelapuk putih

5 responses to “Poster PIT PERMI 2008 Unsoed Purwokerto

  1. terima kasih….. saya sangat memerlukan tulisan anda ini karena kebetulan saya lagi menyelesaikan skripsi saya (pengomposan). Semoga apa yang anda berikan ini mendapatkan balasan dari Allah SWT dan membawa berkah bagi kehidupan anda dan keluarga, amin.

  2. Assalamu’alaikum Wr.WB,

    Bagaimana kabar bapak dan keluarga? sehatkan Alhamdulillah. Masih ingatkan pak sama saya, peserta PIT-PERMI dan alumnus BIOLOGI UNSOED PWT. Bapak ikutan pertemuan alumnus akbar apa tidak pak? Pelaksanaan tanggal 27-29 Desember 2008 Pak saya lagi nyari informasi kerja, ada informasi lowongan kerja belum pak?

  3. Saya saat ini sedang meneliti pemanfaatan limbah sludge IPAL pabrik kertas untuk kompos. Memang limbah sludge ini dapat dikomposkan, hanya waktunya sangat lama yaitu 3 bulan, baru dapat memenuhi persyaratan. saya ingin tanya berapa lama yang telah dilakukan dengan penambahan white rot fungi ? dan jenis apa ? Sludgenya dari pabrik mana ? Terima Kasih.

    • Pengomposan dengan penambahan white-rot dilakukan dalam waktu 4 – 6 minggu. Ada sedikit penambahan pupuk kandang. Jenis white-rot nya tidak bisa saya sampaikan. Sludge diperoleh dari pabrik keras di wilayah bekasi yang memproduksi kertas industri dengan bahan baku kayu dan kertas bekas. Semoga bermanfaat.

Leave a reply to Nurosid Cancel reply