keris, jawa, java, solo, senjata, tradisional, sakti, emas, nogosapto
Keris. Sebenarnya saya tidak terlalu paham dengan senjata warisan nenek moyang orang jawa ini. Sampai suatu ketika aku bertemu dengan salah seorang saudaraku dari solo. Saudaraku ini berprofesi sebagai pedangang keris. Dia menunjukkan padaku sebuah keris yang cukup istimewa. Katanya keris ini harganya sampai puluhan juta rupiah. Weleh-weleh….
Keris adalah senyata tradisional dari tanah jawa. Senjata ini dulu sering dipakai oleh para bangsawan kerajaan. Bentuk keris sangat khas, mirip pedang pendek yang tajam di kedua sisinya. Di bagian bawahnya sedikit melebar. Ada keris yang meliuk-liuk bentuknya, atau istilahnya ada luk-nya. Tetapi ada juga yang tidak ada luk-nya. Bagian bawah keris tersebut biasanya diukir membantuk hiasan tertentu. Keris dibuat dari besi campuran yang ditempa berkali-kali. Hasil tempaan ini akan membentuk alur khas sepanjang keris yang disebut pamor. Konon keris ini juga ada ‘isi’-nya. Keris dapat memiliki kesaktian dan dapat memberikan pengaruh pada pemiliknya.
Aku coba mengamati keris tersebut dan mencoba mengetahui kenapa benda ini bisa memiliki harga sampai puluhan juta rupiah.
Panjang keris ini sekitar 40-50 cm. Rangkanya sangat istimewa, karena dibagian mukanya dihias dengan ukiran perak berbentuk bunga-bunga. Di ukiran bunga-bunga tersebut terpasang butiran-butiran berlian. Berliannya warnanya memang tidak putih, tetapi agak sedikit kuning. Meskipun begitu tampak artistik dan indah sekali. Di bagian atas rangka ini juga terdapat logo kerajaan surakarta.
Rangka keris yang sangat artistik. Detail yang indah. Ada logo kerajaan surakarta, kasunanan surokarto.
Detail bagian pangkal keris yang sangat indah.
Ketika keris dibuka dari sarungnya, tampak keindahan yang lebih menajubkan lagi. Bagian tengah keris ini dilapisi emas yang diukir sangat indah. Ukiran berbentuk ular naga. Ekor naga berada di bagian paling ujung dan kepala naganya berada di bagian pangkalnya.
Bagian yang tajam dari keris ini tidak dilapisi emas, sehingga tampak pamor dari keris ini. Besinya tampak hitam kelas, sangat keras, dan pamornya tampak putih memancar dari bawah ke atas sepanjang keris. Bagian hitamnya tampak hitam kelas. Hitam dan keras. Warna ini tampak kontras sekali dengan warna pamornya yang putih.
Perhatikan detail dari keris ini. Tampak keris ini dikerjakan dengan sangat hati-hati dan teliti. Sisik-sisk naga itu tampak rapi dan indah sekali. Demikian juga bagian pangkalnya yang lebih banyak ukirannya. Kepala naganya tampak sedang membuka mulutnya. Konon di beberapa keris, kepala naga ini ada yang diberi butiran mutiara yang cukup besar.
Keris ini berluk-6. Nama-nya keris Nogosapto. Bukan keris nogososro, karena keris nogososro berluk 12. Panjang banget.
Kayu yang digunakan untuk rangka juga spesial. Katanya kayunya khusus didatangkan dari negeri cina, kayu dengan motif seperti ini tidak ada tumbuh di Indonesia.
Menurut saudara saya keris ini harganya masih cukup murah, meskipun harganya sudah mencapai beberapa puluh juta rupiah. Salah satunya karena umur keris ini masih cukup muda, karena dibuat pada jaman kemerdekaan.
Saya kemudian menanyakan beberapa hal yang membuat sebuah keris bisa berharga sangat-sangat mahal. Bahkan katanya ada keris yang harganya sampai ratusan juta rupiah. Pertama, dari umur keris tersebut. Semakin tua, semakin mahal harganya. Ada keris yang dibuat pada jaman kerajaan-kerajaan hindu budha dulu, jaman majapahit, jaman kerajaan mataram, dan lain-lain.
Kemudian kualitas bahan yang digunakan. Keris dibuat dari campuran besi dari bumi dan logam dari meteor. Kedua macam logam ini diditempa berkali-kali. Semakin banyak lipatan tempanya akan semakin bagus kualitasnya. Ada keris yang dibuat beberapa ratus tempaan dan ada yang sampai ribuan. Bisa dibayangkan berapa lama waktu pembuatannya. Lipatan-lipatan ini akan membuat pamor keris lebih memancar.
Paramater lainnya adalah kualitas ukuran dari keris tersebut. Keris yang dikerjakan dengan hati-hati dan oleh empu yang mumpuni akan menghasilkan keris yang berkualitas. Tidak hanya bentuknya yang kokoh tetapi juga indah. Apalagi kalau diberi lapisan emas dan bertatahkan berlian. Harga keris tersebut akan semakin mahal.
Ini cerita tentang keris untuk seni dan budaya, bukan untuk kesaktian dan tuah. Itu cerita lain lagi dan bisa membuat kita jadi sirik. Na’udzubillah.