Jamur Di Tumpukan TKKS

dsc_2910_bBeberapa waktu yang lalu saya jalan-jalan di salah satu perkebunan sawit di Palembang. Luas kebun sawit itu tidak terlalu luas, kurang lebih sekitar 8000 ha (kebun inti) dan 40000 ha (kebun plasma). Tandan buah segar (TBS) yang dipanen dari kebun tersebut kemudian diolah di pabrik kelapa sawit yang letakknya di salah satu ujung kebun. Kapasitas pengolahan pabrik saat ini kurang lebih 50 ton TBS/jam. Dari pengolahan TBS di hasilkan CPO (crude palm oil), limbah TKKS (tandan kosong kelapa sawit), dan limbah cair. Volume limbah TKKS cukup besar. Dalam satu hari bisa mencapai 150 ton.

Limbah TKKS menjadi salah satu masalah tersendiri bagi pabrik sawit. Dulu mereka membakar langsung TKKS dengan incinerator, limbah langsung habis terbakar dan abu sisa pembakarannya bisa digunakan untuk pupuk, karena kandungan K-nya yang tinggi. Sekarang pembakaran dilarang pemerintah. Pihak pabrik harus mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah limbah ini. Ada beberapa alternatif yang biasa digunakan, yaitu open dumping, mulsa, dan kompos. Salah satunya yang sudah dilakukan adalah untuk mulsa di tanaman sawit. Namun, teknik ini menimbulkan bahaya lain bagi kebun sawit. TKKS bisa menjadi tempat bersarang hama kumbang tanduk yang sangat berbahaya bagi sawit.

picture-117_b

Metode pengolahan yang lebih menjanjikan adalah dengan dibuat kompos. Dengan teknik konvensional, pengomposan berlangsung dalam waktu yang cukup lama yaitu kurang lebih 3-6 bulan. Bisa dibayangkan berapa luas lahan dan tenaga kerja yang digunakan untuk menampung seluruh limbah TKKS selama 6 bulan. Teknik yang tidak ekonomis dan tidak efisien. Saya datang ke pabrik itu dengan tugas untuk memecahkan masalah ini, yaitu bagaimana membuat/mengolah TKKS menjadi kompos yang lebih ekonomis dan lebih efisien.

Pada saat survei di lapang, saya jalan-jalan di sepanjang tumpukan TKKS. Saya amati tumpukan itu dan dari penggamatan saya banyak sekali tumbuh jamur-jamur makro di tumpukan TKKS tersebut. Sebagian jamur-jamur tersebut bisa dimakan. Ukurannya, warna, dan bentuknya bermacam-macam. Jamur ini sepertinya muncul secara bertahap. Seperti ada suksesi dari pertumbuhan jamur ini. Jamur yang pertama kali muncul adalah jamur mikroskopis berwarna oranye cerah yang juga sering disebut jamur oncom, Monilia sp. Jamur ini tumbuh dengan cepat dan menutupi sebagian besar TKKS. Seiring dengan berjalannya waktu, jamur yang tumbuh mulai berganti. Banyak jamur-jamur makro yang tumbuh kemudian. Deskripsi jamur-jamur tersebut saya uraikan di bawah ini.

***

Jamur Oncom

Jamur ini tumbuh segera setelah TKKS keluar dari pabrik. Jamurnya berwarna oranye cerah seperti warna oncom (makanan khas sunda) sehingga sering juga disebut jamur oncom. Jamur ini adalah kelompos jamur mikroskopis. Nama ilmiahnya Monilia sp. Jamur ini sepertinya memakan sisa-sisa minyak yang ada di dalam TKKS. Jamur ini akan terus tumbuh mendominasi hingga sisa minyak tersebut menipis/habis.

Jamur Sensual (Kontol)

dsc_2845_b
Jamur ‘Kontol’ yang sebenarnya sejenis dengan jamur merang

Jamur sensual, begitu saja saya menyebutnya. Orang-orang pabrik sering menyebut jamur ini jamur ‘konthol’ (alat kelamin laki-laki dalam bahasa jawa), karena bentuknya yang mirip dengan alat kelamin laki-laki. Jamur ini enak dimakan, makanya banyak dicari oleh pegawai atau masyarakat di sekitar pabrik. Kalau menurut saya sih jamur ini masih satu genus dengan jamur merang (Volvariela volvaceae). Bentuknya mirip sekali dengan jamur merang, berwarna coklat abu-abu. Waktu muda berwarna abu-abu/coklat dan berbentuk bulat-bulat seperti telur, tetapi ukuran bulatan ini lebih besar dari jamur merang biasa. Ketika mulai besar, akan muncul retakan di ujung bulatan. Setalah itu muncul tubuh buahnya. Ukuran tubuh buahnya bisa sangat besar. Jamur yang pernah saya tanam, diameternya sampai 30 cm. Ukuran bulatan pada saat masih kecil bisa mencapai sekepal tangan orang.

img_0053_b

Jamur ini enak dibuat tumis, dimasak bareng mie, atau di buat sop. Rasanya kenyal-kenyal dan gurih seperti daging ayam. Jamur ini paling enak ketika masih kuncup (bulat-bulat). Kalau sudah besar rasanya agak kurang enak. Cara memasaknya, bersihkan jamur ini dengan air. Kupas dan hilangkan bagian tudung jamur yang berwarna hitam, cuci sekali lagi. Potong-potong sesuai ukuran yang diinginkan. Siap deh … jamurnya untuk dimasak.

picture-117_b
Jamur kontol yang ditumbuhkan dengan media TKKS, dapat tumbuh dengan maksimal. Diameter tudungnya mencapai 25 – 30 cm. Jamur yang dipanen adalah yang baru akan merekah yang gedenya sampai sekepal tangah orang dewasa.

picture-117_b

Jamur PNG 3

picture-117_b

picture-117_b

Jamur ini bentuknya sangat mirip dengan jamur sensual. Warnanya lebih putih dari jamur sensual. Ketika masih kecil juga sama, berbentuk bulat-bulat. Jamur ini juga enak sekali dimakan. Perbedaannya dengan jamur sensual adalah pada saat mau mekar tubuh buahnya, di atas tudungnya seperti ada sisa-sisa penutup jamur. Ukurannya pun mirip dengan jamur sensual. Tapi ukuran maksimalnya tidak bisa sebesar jamur sensual.

picture-117_b

picture-117_b

Jamur Kuping

picture-117_b

Jamur kuping adalah jamur yang sering dijual orang di pasar-pasar. Warnanya coklat tua, kenyal, dan bergelombang seperti telinga orang, karena itu sering dinamakan jamur kuping. Jamur ini aku temukan di tempat pembuangan TKKS, bukan dijalur kompos. Di tempat ini banyak juga abu janjang yang dibuang.

picture-117_b

Secara umum jamur ini mirip dengan jamur kuping yang lain. Tetapi jamur ini lebih tebal dan lebih muda warnanya, coklat terang. Daging buahnya lebih lunak dan tebal. Saya yakin jamur ini enak di makan. Tetapi jamur ini tumbuhnya jarang, jadi tidak banyak orang pabrik yang mengetahuinya.

Jamur Tiram

picture-117_b

Dilihat dari bentuknya jamur ini mirip dengan jamur tiram putih (Plourotus ostreatus). Tapi jamur ini kecil-kecil sekali. Tingginya tidak lebih dari 3 cm. Berwarna putih bersih dan di bawahnya terdapat lamela-lamela. Jamur ini biasa tumbuh bergerombol. Dan jarang-jarang. Sepertinya jamur ini tumbuh pada tumpukan TKKS yang sudah berumur lama atau sudah melapuk.

picture-117_b

picture-117_b

Jamur yang mirip dengan jamur ini juga ditemukan pada kayu yang sedang melapuk. Jamurnya juga kecil-kecil.

picture-117_b

Jamur PNG 4

picture-117_b

Sebut saja jamur ini jamur PNG 4. Bentuknya mirip dengan jamur sensual. Banyak orang yang keliru mengambil jamur ini. Pernah suatu ketika ada orang yang mencari jamur. Dia tidak tahu jamur mana saja yang biasa dimakan. Lalu dia ambil jamur ini. Setelah dimasak dan dimakan, dia merasa pusing dan mual-mual, keracunan. Akhirnya orang tersebut di rawat di rumah sakit.

picture-117_b

Orang yang belum terbiasa akan sulit membedakan antara jamur sensual dengan jamur PNG 4 waktu masih kecil. Karena bentuknya sama-sama bulat kecil, berwarna abu-abu kecoklatan. Perbedaanya adalah terletak padap permukaan atas jamur ini. Di bagian permukaan atas jamur ini berlendir dan terasa lengket kalau dipegang. Jamur sensual tidak demikian. Trus bentuknya lebih kecil dan tidak bisa sebesar jamur sensual. Jamur ini juga tidak memiliki ‘vulva’ seperti jamur sensual. Kalau sudah terbentuk tubuh buah akan terlihat seperti ada cincin di pangkal batangya. Ini adalah salah satu tanda jamur beracun. Hati-hati jangan sampai salah memakan jamur ini, berbahaya.

Jamur PNG 5

picture-117_b

Seperti biasa, untuk memudahkan kita sebut jamur ini jamur PNG 5. Jamur ini berukuran kecil, kurang lebih setinggi 5-10 cm. Tumbuh bergerombol. Tubuh buah berwarna coklat abu-abu dan agak kasar permukaanya. Pada pangkal batangnya ada bentuk cincin, jadi jamur ini juga beracun. Jangan sekali-kali mencoba jamur ini, kecuali kalau Anda sudah bosan melihat matahari.

Jamur ini tumbuh melimpah di permukaan tumpukan TKKS. Ada banyak sekali, terutama setelah turun hujan. Jamur ini mulai muncul pada tumpukan TKKS yang sudah berumur lebih dari satu bulan.

Jamur PNG 6

picture-117_b

Jamur PNG 6, sebut saja begitu. Seperti jamur PNG 5, cuma warna tudungnya keungu-ungguan. Diameter tudungnya lebih lebar dari PNG 5. Jamur ini juga tumbuh bergerombol di tumpukan TKKS dan ditemukan melimpah di tumpukan TKKS. Jamur ini juga beracun, karena di pangkal batangnya ada cincin. Warnanya yang mencolok juga merupakan salah satu tanda kalau jamur ini beracun.

Jamur PNG 7

picture-117_b

Jamur ini jamur paling cantik jika dibandingkan dengan jamur-jamur yang lain. Warnanya oranye cerah, menarik sekali. Ukuran tubuh buahnya kecil-kecil dan tidak lebih dari 5cm. Tumbuh bergerombol dan banyak ditemukan ditumpukan TKKS. Dilihat dari warnanya yang cerah, jelas jamur ini perlu dicurigai sebagai jamur beracun. Kalau Anda tidak percaya silahkan dibuktikan sendiri. Coba ambil jamur ini, dimasak, kemudian di makan. Kalau dalam beberapa jam, Anda masih segar bugar, berarti jamur ini kemungkinan tidak beracun.

Jamur PNG 8

picture-117_b

Jamur ini salah satu jamur kecil-kecil yang aku temukan. Bentuknya mirip dengan jamur-jamur yang lain. Warnanya krem, agak abu-abu. Tumbuhnya juga bergerombol dan ukurannya kurang lebih 5 cm. Jamur ini juga ditemukan melimpah di tumpukan TKKS.

***
Foto-foto jamur lainnya:

picture-117_b

picture-117_b

picture-117_b

picture-117_b

picture-117_b

picture-117_b

picture-117_b

picture-117_b

picture-117_b

picture-117_b

picture-117_b

picture-117_b

picture-117_b

picture-117_b

***

Itulah tadi jamur yang saya temukan di tumpukan TKKS. Ada jamur yang bisa dimakan, ada juga jamur yang tidak bisa dimakan. Saya belum tahu apa manfaat jamur ini selain bisa dimakan. Namun, dari hasil survei ini menunjukkan bahwa TKKS memiliki potensi untuk menumbuhkan jamur. Sebagian jamur itu mungkin berperan aktif dalam dekomposisi TKKS. Mungkin ada juga jamur yang menghasilkan enzim-enzim yang bermanfaat atau memiliki nilai ekonomi.

Artikel ini hanya memaparkan jamur-jamur yang kasat mata. Saya yakin masih ada jamur-jamur lain – atau bahkan mikroba-mikroba lain- yang tidak kasat mata (mikroskopis). Siapa tahu di antara jamur-jamur ini ada yang potensial sekali.

28 responses to “Jamur Di Tumpukan TKKS

  1. assalamualaikum,

    artikel yg cukup menarik dan menggoda mas, untuk jamur yg bisa d konsumsi bgmn mendptkan bibitnya? beli d mana? dan jenis yg trend d pasaran skrng jenis jamur tiram. Apakah bisa gunakan media kompos utk mengembangkannya??
    trims.

  2. Bibit jamur bisa minta ke teknisi saya, Siti Ropikoh, di lab saya, Pak Ifan.

  3. Jamur tiram adalah jamur kayu, jadi media-nya adalah bahan yang berkayu atau mengandung lignoselulosa tinggi. Sedangkan jamur merang memang tumbuh di bahan yang sudah mengompos, bisa pake kompos yang ‘setengah matang’.

  4. Pingback: Jamur-jamur di TKKS 2 « isroi

  5. artikelnya bagus pak. Saya tahu jamur sensual tsb tapi ya sama juga seperti bapak belum tau persis manfaat dari jamur tsb(jamur sensual). Menurut saya jamur itu sangat potensial untuk dijadikan usaha.

  6. Great!
    keren banget. ini bisa dibuat wirausaha lo…apalagi sama jamur yang 1 genus sama si jamur merang..
    saya pikir itu sangat potensial…potensial untuk penelitian dan usaha..
    coba untuk lebih memperbanyak referensi agar tahu nama jamur-jamur tersebut.dan itu membuat isi artikel ini lebih berbobot…
    Semangat!
    jadi kepengen minta jamurnya…hehehe

  7. Pingback: links for 2010-03-11 « Berbagi Tak Pernah Rugi

  8. Perlu dikaji lagi pak, mungkin selain ada jamur yang enak dimakan adapula jamur yag mungkin bisa dimanfaatkan untuk farmasi atau kegunaan lain yang nilai ekonominya tinggi.
    Paling tidak dengan tumbuhnya jamur di TKKS ini menunjukkan bahwa TKKS sebenarnya bisa pula dimanfaatkan sebagai media tanam jamur pak.

  9. chandra hary sukma

    saya tertarik pak dengan jamur oncomnya
    oh iya pak apakah jamur oncom itu juga bisa mendegradasikan lignin pada TKKS? masalahnya saya mencoba menggunakan jamur lainnya yaitu Trichoderma,namun trichoderma tersebut tidak tumbuh

    • Jamur oncom atau namanya Monilia sp biasanya hanya makan sisa minyak yang ada di dalam TKKS. Dia kurang mendegradasi lignin. Coba baca tulisan-tulisan yang lain.

      • chandra hary sukma

        maaf pak
        saya juga mau tanya kenapa jamur trichoderma saya tidak tumbuh pada TKKS, kira saya bisa mendapat info tentang trichoderma dimana ya pak
        kemudian untuk jamur sensual itu kira-kira pertumbuhannya berapa minggu n tahan dalam berama minggu juga

        terima kasih

      • Kemungkinan karena subtratnya kurang sesuai untuk pertumbuhan trichoderma. Mungkin perlu diperkaya dengan nutrisi yang bisa menunjang pertumbuhan trichoderma.
        Ada buku terbitan gamapress yang cukup detail menjelaskan tentang trichoderma, karangan Prof. Wiwit (nama aslinya lupa). Coba cek di situsnya gamapress ugm.

      • chandra hary sukma

        terima kasih ya pak infonya

  10. pak, sy mau nanya pabrik kelapa sawit di palembang yg Bapak maksud itu yang ke arah Tanjung Siapi-api bukan?
    Saya mau penelitian yang menggunakan TKKS. Kira2 saya bisa mendapatkanny gak ya di Pabrik tersebut.
    Kalau di jual, berapa harga untuk 1 ton?
    tolong infonya ya.
    Lokasi saya di Palembang.

    • Pabrik itu di daerah sekayu ke arah jambi, bukan yang ke arah bagan siapi-api. Di palembang kan banyak pabrik sawit. Datang langsung saja ke pabriknya dan bilang mau beli TKKS-nya. Kalau saran sy sekalian satu truk saja, sekitar 4-5 ton.

  11. saya baru menemukan jamur seperti pada gambar ke-2 dan ke-4 di “foto-foto jamur lainnya”.
    mau tanya apa jamurnya bisa dimakan? pada btangnya gak kelihatan cincin, baunya seperti bau jamur tiram. warnanya di atas agak keabuan persis seperti gmbr. dan juga tudungnya agak mengerucut seperti gmbr 4. daging pd payung lumayan tebel juga

    • Foto2 jamur lainnya yang no 1-10 sama seperti jamur merang (jamur sensual) di atas. Jamur ini bisa dimakan. Anda harus pastikan dulu apakah jamur yang anda temukan beracun atau tidak. Mencocokkan foto saja tidak bisa menjamin. Coba diumpankan ke ayam atau binantang lain dulu.

  12. Samnggar wibowo

    Pak Isroi

    saya mau budidaya jamur merang media TKKS dengan luas tanam 30m2
    Nah bagaimana pengomposan yang baik, sebagai nutrisinya bahan apa saja
    dan berapa perbandingannya (jika dedak/bekatul) yang digunakan

    Mohon balasannya. Trimakasih

  13. imam yudi prasetyo

    keren2 bgt jamur nya…..
    saya sangat tertarik dengan dunia jamur…
    bagi info tentang buku2 jamur makro doang pak…….

  14. historina jayanti

    Apakah kandungan gizi tiap jamur itu sm ya? Trus khusus jenis jamur kelapa sawit,apakah boleh d konsumsi ibu hamil?

  15. Makasi atas infonya

  16. pak, saya sudah pernah makan jamur oncom, tapi cuma ditumis saja, pak apakah ada pengolahan lain yang labih baik,?
    dan apakah gak ada kandungan racunnya?

    • Kalau jamur oncom setahu saya tidak beracun. Masakan jamur yang lain saya tidak tahu, biasanya istri saya ditumis, dicampur dengan teri, dan masakan sunda lainnya. Saya tidak tahu resepnya dan nama masakannya.

  17. sya mau nanya pak, kan d kmpos udh d cmpur bhan kimia, d stu trdpat jmur kontol, apa itu amn d komsumsi…?

  18. wah, asyik tuch yg tinggal sekitar pabrik. andai itu sy psati dah aq bwt kumbung jamur klo tnggal dekat situ. di t4 sy susah cari media jamur.

  19. roby pratama ekananta

    sbetul nya cara membakar itu bisa di akali dengan membakar janjangan kosong di dlm tungku boiler.. jd selain bahan bakar boiler yang sdh ada bisa juga di tambah kn.janjangan kosong nya dengan perbandingan tertentu..

Leave a comment