Beberapa waktu yang lalu ada pengunjung blog yang menanyakan tentang mikroba yang dapat menaikkan pH tanah. Saya jawab belum tahu, karena waktu itu memang saya belum mendapatkan informasi tentang hal ini.
Masalah pH tanah memang masalah yang sangat krusial. Tanah pertanian di Indonesia, khususnya di P. Jawa, umumnya bereaksi masam. Jaman dulu ada yang disebut dengan tanah podsolik, terus diubah klasifikasinya menjadi tanah ultisol, sekarang tidak tahu klasifikasi terbaru. Tetapi yang jelas tanah-tanah ini memiliki pH yang rendah. Pernah saya mengukur pH tanah, ada tanah yang pH-nya 3.
Menurut Prof. Iswandi Anas, pH tanah seperti temperatur suhu manusia. pH tanah bisa memberikan banyak informasi tetant ‘status kesehatan’ tanah. pH tanah yang baik nilainya normal, mendekati 7. Jika lebih rendah atau tinggi berarti ada yang tidak beres pada tanah tersebut.
pH tanah yang rendah ini banyak memberikan masalah, seperti adanya gejala kahat P. Karena kelarutan P di dalam tanah merupakan fungsi pH. Meskipun tananya kaya P, tetapi P ini tidak bisa dimanfaatkan oleh tanaman.
Jaman dulu ada anjuran untuk menaikan pH tanah dengan menggunakan kapur/kaptan. Hanya saja ada masalah teknis yang menyulitkan, yaitu jumlah kapur yang harus diberikan sangat besar dan biayanya cukup tinggi. Akhirnya anjuran ini tidak banyak dipakai.
Strategi berikutnya untuk mengatasi pH tanah yang rendah adalah mencari galur-galur tanaman yang tahan terhadap pH asam. Banyak penelitian dan pemuliaan dilakukan untuk mencari solusi ini.
Nah…, salah satu solusi alternatifnya adalah mencari mikroba-mikroba yang dapat menaikkan pH tanah. Kalau memang benar ada mikroba yang dapat menaikkan pH tanah, sungguh luar biasa sekali. Karena memperbanyak mikroba lebih mudah daripada merekayasa tanaman tahan asam.
Akhir-akhir ini saya sedang asik berdiskusi dengan teman yang sedang mencari mikroba yang dapat menaikkan pH tanah. Ternyata memang ada indikasi kalau beberapa mikroba dapat menaikkan pH tanah. Mekanismemnya saya belum jelas benar, tetapi beberap analisa memang menunjukkan bahwa tanah yang diintroduksi dengan mikroba ini dapat meningkat pH-nya.
Kalau penelitian ini berhasil, banyak keuntungan yang bisa diperoleh. Tanah-tanah marjinal yang umumnya bereaksi masam di P. Jawa bisa dimanfaatkan dan digunakan untuk lahan pertanian. Begitu juga tanah-tanah gambut yang banyak ditemui di luar jawa juga bisa dimanfaatkan. Tanah-tanah rawa lebak dan lain-lain juga menunggu untuk ditanami.
Semoga saja penelitian ini berhasil.
Download literatur gratis: Download di sini | Recomended site: Gudang Ebook Gratis
Semoga sukses pak isroi…
Mas Roi,
Saya pernah membaca bahwa untuk menaikkan PH tanah yang digunakan adalah kapur pertanian atau dolomit,bukan mikroba.Kalau ada mikroba yang bisa menaikkan PH wah itu akan sangat berguna mengingat hampir semua lahan PH nya menjadi sangat rendah terutama akibat amonia.Sedangkan untuk menjaga kestabilan PH,berdasar artikel tentang Humic Substance, Humic Acid mempunyai peranan sangat penting untuk itu.
Apakah itu benar atau tidak,mestinya layak dicoba mengingat manfaat manfaat Humic Acid yang sangat berguna untuk kesuburan tanah dan tumbuh kembang tanaman.
Salam,
Doni
Humic acid atau asam humat memang bisa menjaga kestabilan pH. Tetapi mekanisme pembantukan asam humat ini sangat komplek dan melibatkan banyak sekali mikroba. Tetapi mikroba yang saya maksud di sini bukan asam humat atau mikroba yang bisa menghasilkan asam humat. Ini mikroba lain dan saat ini masih dalam penelitian. Saya juga belum tahu, jadi belum banyak yang bisa saya sampaikan. Terima kasih sudah berkunjung.
Halo Mas Roi – semoga tetap sehat dan baik. Mas apakah sudah ada informasi lebih lanjut tentang mikroba yang dapat menaikkan PH tanah ? kalau sudah tolong bisa share,terima kasih.
Doni
trims atas infonya pak.tp sy ingin tanya cara mengukur ph tanah bagaimana?
Sudah ada metode standardnya. Pada prinsipnya pH tanah diukur dalam dua macam, yaitu pH air dan pH KOH. Metode detailnya saya tidak hafal, tetapi lebih kurang seperti ini: tanah diambil dalam jumlah tertentu, kemudian dilarutkan dalam air, di shaker selama beberapa jam, baru diukur dengan pH meter. untuk pH KOH, airnya diganti dengan larutan KOH.
Tetapi sekarang sudah ada alat digital yang bisa langsung digunakan untuk mengukur pH tanah. Tinggal colok sudah terbaca berapa pH tanahnya. Semoga membantu.
saya ada masalah dng jalan. jalan itu tanahnya gambut lalu saya uruk dng kayu dan sirtu setelah itu dengan tanah. tebal urukan kurang lebih 60 cm setelah itu baru saya lapis dng cimial unt perkerasan tanah yang mau saya tanyakan apakah mampu jalan itu bertahan selama 3th dng berat kendaraan kurang dari 10 ton
Maaf, saya bukan orang teknik sipil. Sama sekali tidak paham dengan urusan seperti itu.
Maaf pH KCL bukan KOH
Penetapan pH Tanah
a. pH (H2O)
1. 10 g contoh tanah + 25 ml akuadest kocok 2 jam
2. Biarkan semalam kocok 30 menit lagi
3. Ukur pH (H2O) dengan pH meter setelah mengukur pH standard 4,00 dan pH 7,00
4. Bilas electrode gelas pH meter dengan akuadest
5. Keringkan dengan tissue
b. pH (KCl1N)
c. Prosedur analisis sama dengan penetapan ph (H2O) hanya akuadest diganti dengan KCl 1N
Makasih koreksinya…
B. Penetapan pH Tanah
Maaf mas …pH KCL bukan pH KOH
a. pH (H2O)
1. 10 g contoh tanah + 25 ml akuadest kocok 2 jam
2. Biarkan semalam kocok 30 menit lagi
3. Ukur pH (H2O) dengan pH meter setelah mengukur pH standard 4,00 dan pH 7,00
4. Bilas electrode gelas pH meter dengan akuadest
5. Keringkan dengan tissue
b. pH (KCl1N)
c. Prosedur analisis sama dengan penetapan ph (H2O) hanya akuadest diganti dengan KCl 1N
maaf untuk penelitian menaikan ph tanah mngunakan mikroba sampai dmna hasilnya?mohon dishare
Penelitiannya dilakukan oleh kolega. Sayangnya belum dilanjutkan lagi dan saya tidak memantaunya lagi.