Teknologi Biopulping

Masood AkhtarCerita singkat tentang teknologi biopulping. Sebenarnya teknologi biopulping sudah cukup lama dikembangkan. Beberapa ahli cukup intens mengembangkan teknologi ini. Salah satunya tim yang diketuai oleh M. Akhtar di Canada. Ada juga tim di Amerika dan Eropa. Tetapi berdasarkan jurnal-jurnal yang aku baca dan beberapa dokumen paten, tim M. Akhtar yang cukup berhasil setelah meneliti hampir 10 tahun sejak awal tahun 90-an.

Teknologi ini dikembangkan karena tuntutan teknologi lama sudah tidak memadai lagi. Teknologi pulping yang saat ini dipakai di industri berdasarkan proses kimai, fisik, atau kombinasi keduanya, yaitu: Mechanical Pulping dan Chemical Pulping. Di bawahnya masih dibagi beberapa kelompok lagi. Misalnya untuk chemical pulping masih dibagi-bagi berdasarkan bahan kimia yang digunakan. Kabarnya menurut orang industri pulp, proses terbaik yang masih mereka pakai adalah pemasakan dengan soda api (NaOH).

Masalahnya adalah limbah industri pulp ini sangat-sangat tidak ramah lingkungan. Limbahnya berupa cairan hitam kelam mirip oli bekas yang disebut dengan lignosulfonat atau black liquor. Pengolahan limbah ini sungguh luar biasa mahalnya. Kalau dibuang langsung ke lingkungan, akan lebih muahal lagi enviromental cost-nya. Sedihnya, banyai industri yang suka melakukan langkah terakhir.

Kelemahan kedua adalah industri kertas dan pulp membutuhkan banyak sekali kayu. Disinyalir kayu-kayu ini diperoleh dengan cara ilegal logging. Artinya, hutan hujan tropis yang kita banggakan akan menipis dengan sangat cepat.

Untuk masalah yang kedua, banyak orang mencari sumber-sumber alternatif pengganti kayu. Atau lebih sering disebut non-wood fiber. Banyak bahan-bahan yang sudah dicoba, mulai dari jerami, bagas, rumput-rumputan, bambu, limbah pertanian, dan limbah perkebunan. Salah satu tantangannya adalah karakteristik pulp yang berbeda-beda sesuai dengan jenis bahan yang digunakan. Setiap bahan memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Jerami
Jerami salah satu non-wood fiber yang dapat digunakan sebagai biopulping

Untuk masalah pertama, banyak orang yang kemudian mengembangkan teknologi-teknologi yang lebih ramah lingkungan. Misalnya mengganti bahan kimia yang digunakan dengan bahan-bahan lain yang kurang toksik atau menghasilkan limbah yang kurang toksik. Contoh teknologi yang sedang dikembangkan adalah menggunakan organik solven (pelarut organik). Hanya saja, saya belum pernah dengar sampai ke industri.

Alternatif lain adalah teknologi biopulping itu. Teknologi ini mencoba memanfaatkan agensia hayati untuk membuat pulp. Asumsinya bahwa agensia hayati lebih ramah lingkungan dari pada cara-cara kimia. Biopulping memanfaatkan mikrobia yang bisa menghancurkan lignin, tetapi tidak merusak serat selulosa. Misalnya, jamur pelapuk putih.

JPP pada jerami
Jamur Pelapuk Putih yang Tumbuh pada Jerami

Seperti halnya teknologi lama, biopulping juga berkembang ke beberapa arah: biomechanical pulping, biochemical pulping, atau hanya biopulping saja. Ini menjadi yang sangat menarik.

handsheet biopulping
Handsheet ini dibuat dengan teknologi biopulping

M. Akhtar dan tim-nya mengembangkan biomechanical pulping. Dan mereka sudah mematenkan beberapa teknologi (Cek di Google Patents). M. Akhtar mengklaim bahwa teknologinya ini lebih hemat energi dan lebih ramah lingkungan.

Setiap teknologi ada sisi baik dan sisi kurangnya. Salah satu kekurangan dari biopulping ini adalah membutuhkan waktu yang relatif lama, hingga beberapa minggu. Sangat jauh berbeda dengan teknologi kimia yang hanya beberapa jam saja. Pada akhirnya hukum ekonomi yang menjadi jurinya. Industri akan memilih teknologi yang memberikan keuntungan sesaat paling besar. Dan saat ini mereka masih memilih teknologi konvensional. Ironi memang.

Khusus untuk TKKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit), teknologi ini sangat menjanjikan, karena beberapa alasan:
1. TKKS tersedia sangat melimpah dan sudah terkumpul di pabrik. Jadi tidak perlu usaha pengumpulan yang seringkali mahal biayanya.
2. Waktu dan tempat tidak jadi masalah di kebun/pabrik kelapa sawit.
3. Bisa meningkatkan nilai tambah TKKS, menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.
4. Kalau teknologi ini berhasil diterapkan akan sangat mengurangi ilegal logging dan penggundulan hutan-hutan kita.

Biopulp TKKS

Teknologi akan terus berkembang. Perlu upaya, dukungan dana, dan fasilitas. Dan kesempatan. Berilah kesempatan agar teknologi bisa berkebang dan membuktikannya sendiri. Semoga.

BIopulping Jerami

Download buku dan referensi lain: Klik Di Sini.


Referensi yang berkaitan:
cellulosic cell wall
Posted from WordPress for Android

3 responses to “Teknologi Biopulping

  1. wah…….
    efektif dan efesien, semoga terlaksana

  2. Pingback: BIOPULPING – TT-Room“Teknologi Ramah Lingkungan”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s