
Sudah lebih dari empat tahun saya melakukan penelitian tentang bioplastik. Banyak tantangan dan rintangan yang saya hadapi, baik tantangan teknis maupun rintangan non teknis lainnya. Alhamdulillah, ibaratnya orang melangkah, selangkah demi selangkah kami, saya dan tim, bisa membuat kemajuan yang cukup berarti.
Teknologi yang saya kembangkan memang masih cukup baru, belum banyak orang yang mengerjakannya. Bahkan industripun belum banyak yang membuatnya, kalau boleh dikata belum ada yang memproduksinya. Karena masih baru, tantangannya pun banyak banget. Nabrak sana-sini, salah sana sini. Macam-macam lah.
Sampai pada satu tahapan saya sudah bisa membuat bijih bioplastik. Rasanya seneng sekali. Meski perjuangannya cukup luar biasa. Temen-temen di lab dan workshop harus kerja keras, bahkan lembur untuk melakukan penelitian ini.Mesin rusak, spare-part susah di dapat, orang mesin yang kabur….. jadi tantangan tersendiri.
Salah formulasi dan masuk ke mesin extruder cukup fatal akibatnya. Mesin macet total. Screw nggak mau diputar. Saya sudah panik, khawatir kalau screw-nya patah. Kimat dah penelitian ini kalau screw patah. Untungnya, block mesin bisa dibuka dan screw masih selamat. Penelitian jalan lagi.
Di saat-saat kritis, saya ditugaskan dalam waktu lama di Indonesia timur. Artinya, saya tidak bisa lagi nge-lab mengerjakan penelitian ini. Temen-temen di lab dan workshop banyak mengalami kendala teknis. Formulasi-formulasi yang dibuat gagal melulu. Coba di bawa ke pabrik dan di-inject nggak ada yang jadi. Jadinya malah mirip dodol.
Saya memaksakan untuk balik ke lab, karena sudah injuri time. Penelitian ini harus jalan terus dan harus berhasil. Bismillah, lahaulawalaquataillabillah.
Saya buat formulasi lagi dan saya bawa ke pabrik plastik untuk ujicoba injection molding yang kesekian kalinya. Ujicoba pertama bahan masuk –> nggak jadi. Saya tinggal dulu sebentar ngobrol dengan yang punya pabrik. Orang-orang pabrik membersihkan lagi mesin extrude dan injection moldingnya. Lalu coba inject lagi.
Saya dilapori kalau jadinya dodol lagi, baunya seperti tiwul… maklumlah bahannya ada singkongnya. Saya lihat-lihat lagi produk-produk yang gagal itu.
Ada satu produk yang menunjukkan terbentuk compound yang bagus. Tiba-tiba …TING….. ide itu muncul begitu saja di kepala.
Lalu saya minta lagi ke pekerja untuk membuat formulasi di situ, dibantu oleh pemilik pabriknya. Dan dicoba lagi…
Alhamdulillah……
Sekali inject langsung jadi produk mangkok yang bagus. Bisa keras, bisa kering, bisa kaku.
Masih ada kekurangan di sana-sini. Maklumlah…prototipe yang masih awal-awal.
Tapi dengan keberhasilan ini, membuka ruang penggunaan bioplastik sawit yang luas sekali. Ada banyak produk jadi yang bisa dibuat. Ada banyak sektor yang bisa dimasuki.
Saya tahu ini tidak mudah dan tidak mulus.
Semoga Allah selalu menunjukki jalan-jalan-Nya dan memberi kemudahan jalan keluar agar terwujudnya “MIMPI” ini.
Insya Allah.