Choose Your Language
Cari di sini
Top Posts
- Kenapa kita perlu berdo'a ketika masuk kamar mandi dan WC..??
- Doa-doa Perlindungan agar Aman dari Gangguan Jin
- Akhirnya Dapat Approval dari ShutterStock
- PETUNJUK PEMAKAIAN HORMON PACLOBUTRAZOL UNTUK MERANGSANG PEMBUNGAAN DAN BUAH DI LUAR MUSIM
- Menambahkan Error Bar (Standard Deviation) pada Grafik Microsoft Office Excel
-
Join 1,379 other subscribers
Follow me on Twitter
Tweets by IsroiPilih Kategori
- Biodecomposer Bioethanol Biofertilizer Biofuel Bogor Download Fotografi Hormon Tanaman Jalan-jalan Kompos Komputer Lignoselulosa Limbah Perkebunan Literatur MyFamily MyPoems MyResearch MyStories Organik Pestisida Nabati PROMI Pupuk Pupuk Organik Cair Pupuk Organik Granul Sampah Tanaman Tutorial Uncategorized Unik Video
Tag Archives: fermentasi
Protected: Fermentasi Etanol 48 jam
Enter your password to view comments.
Posted in Bioethanol, Biofuel
Tagged bioetanol, etanol, fermentasi, molases, yeast
Distilator Skala Kecil
Baca juga: Membuat Distilator Skala Kecil
Distilasi adalah proses untuk memisahkan etanol dari air setelah proses fermentasi. Prinsip kerjanya sebenarnya cukup sederhana, yaitu berdasarkan titip didih dari air dan ethanol. Seperti sudah kita ketahui kalau air akan mendidih pada suhu 100oC. Pada suhu ini air akan mendidih dan kalau dipanaskan terus akan menguap. Titik didih etanol lebih rendah daripada titik didih air, yaitu pada suhu 79oC. Perbedaan titik didih ini digunakan untuk memisahkan etanol dari air.
Alat distilator sederhanya yang saya pakai di lab seperti gambar di bawah ini.
Jika Anda membutuhkan mini distilator skala lab, silahkan klik di sini.
Continue reading
Posted in Bioethanol
Tagged air, bioetanol, Bioethanol, distilator, etanol, ethanol, fermentasi, molases, skala lab, titik didih
Literatur Pilihan untuk Bioethanol Selulosa
Seperti yang sudah saya sampaikan pada posting sebelumnya tentang topik penelitian bioethanol. Di posting ini saya ingin berbagi tentang literatur-literatur yang sebaiknya dibaca jika Anda ingin menekuni tentang bioethanol selulosa ini. Sebagian literature ini gratis, tetapi karena akses internet saya terbatas tidak semua linknya bisa saya berikan. Udah lama sekali dapatnya, lupa dari mana. Semoga bermanfaat.
Breaking the Biological Barrier to Cellulosic Ethanol: A Joint Research Agenda
Buku ini merupakan salah satu hasil workshop biofuel yang dilaksanakan di tahun 2005. Buku ini berisi status teknologi ethanol selulosa saat ini dan tantangan-tantangan ke depan. Dengan membaca buku ini minimal kita bisa tahu kemajuan teknologi bioethanol saat ini. Tentunya dengan melihat di bagian agenda riset (road map) bisa memberi inspirasi penelitian bagi kita.
Continue reading
Posted in MyResearch
Tagged bahan bakar, BBM, bensin, bioetanol, Bioethanol, Biofuel, biomasa, biomassa, distilasi, E10, E85, etanol, ethanol, fermentasi, fermentation, hidrolisis, hydrolysis, lignocelluloses, Lignoselulosa, Literatur, penelitian, pretreatment, Pustaka
Produksi Bioethanol Berbahan Baku Biomassa Lignoselulosa: Pretreatment
Baca juga: Pendahuluan | Pretreatment | Hidrolisis Asam |Hidrolisis Enzimatis| Fermentasi | Purifikasi | Literatur
Pretreatment biomassa lignoselulosa harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang tinggi di mana penting untuk pengembangan teknologi biokonversi dalam skala komersial (Mosier, et al., 2005). Pretreatmen merupakan tahapan yang banyak memakan biaya dan berpengaruh besar terhadap biaya keseluruhan proses. Sebagai contoh pretreatment yang baik dapat mengurangi jumlah enzim yang digunakan dalam proses hidrolisis (Wyman, Dale, Elander, Holtzapple, Ladisch, & Lee, Coordinated development of leading biomass pretreatment technologies, 2005) (Wyman, Dale, Elander, Holtzapple, Ladisch, & Lee, Comparative sugar recovery data from laboratory scale application of leading pretreatment technologies to corn stover, 2005). Pretreatment dapat meningkatkan hasil gula yang diperoleh. Gula yang diperoleh tanpa pretreatment kurang dari 20%, sedangkan dengan pretreatment dapat meningkat menjadi 90% dari hasil teoritis (Hamelinck, Hooijdonk, & Faaij, 2005). Tujuan dari pretreatment adalah untuk membuka struktur lignoselulosa agar selulosa menjadi lebih mudah diakses oleh enzim yang memecah polymer polisakarida menjadi monomer gula. Tujuan pretreatment secara skematis ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Gambar skema tujuan pretreatment biomassa lignoselulosa (Mosier, et al., 2005).
Continue reading
Posted in Biofuel, MyResearch
Tagged bioetanol, Bioethanol, Biofuel, biomassa, distilasi, etanol, ethanol, fermentasi, hidrolisis, Lignoselulosa, purifikasi, selulosa, teknologi
Referensi
Baca juga: Pendahuluan | Pretreatment | Hidrolisis Asam |Hidrolisis Enzimatis| Fermentasi | Purifikasi | Literatur
1. Review: Trends in biotechnological production of fuel ethanol from different feedstocks. Sanchez, O.J. and Cardona, C.A. 2007, Bioresource Technology, p. .doi: 10.1016/jbiortech.2007.11.013 Article in Press.
2. Global potential bioethanol production from wasted crops and crop residues. Kim, S. and Dale, B.E. 2004, Biomass and Bioenergy, Vol. 26, pp. 361-375.
3. Optimization studies on acid hydrolysis of oil palm empty fruit bunch fiber for production of xylose. Rahman, S.H.A., et al. 2007, Bioresource Technology, Vol. 98, pp. 554-559.
4. Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagah Sumber Bahan Kimia. Nuryanto, Eko. 2000, Warta PPKS 8(3), p. 137.
Continue reading
Posted in Biofuel, MyResearch
Tagged bioetanol, Bioethanol, Biofuel, biomassa, distilasi, etanol, ethanol, fermentasi, hidrolisis, Lignoselulosa, purifikasi, selulosa, teknologi
Produksi Bioethanol Berbahan Baku Biomassa Lignoselulosa : Hidrolisis Asam
Baca juga: Pendahuluan | Pretreatment | Hidrolisis Asam |Hidrolisis Enzimatis| Fermentasi | Purifikasi | Literatur
Hidrolisis meliputi proses pemecahan polisakarida di dalam biomassa lignoselulosa, yaitu: selulosa dan hemiselulosa menjadi monomer gula penyusunnya. Hidrolisis sempurna selulosa menghasilkan glukosa, sedangkan hemiselulosa menghasilkan beberapa monomer gula pentose (C5) dan heksosa (C6). Hidrolisis dapat dilakukan secara kimia (asam) atau enzimatik.
Hidrolisis Asam
Di dalam metode hidrolisis asam, biomassa lignoselulosa dipaparkan dengan asam pada suhu dan tekanan tertentu selama waktu tertentu, dan menghasilkan monomer gula dari polimer selulosa dan hemiselulosa. Beberapa asam yang umum digunakan untuk hidrolisis asam antara lain adalah asam sulfat (H2SO4), asam perklorat, dan HCl. Asam sulfat merupakan asam yang paling banyak diteliti dan dimanfaatkan untuk hidrolisis asam. Hidrolisis asam dapat dikelompokkan menjadi: hidrolisis asam pekat dan hidrolisis asam encer (Taherzadeh & Karimi, 2007).
Continue reading
Posted in Biofuel, MyResearch
Tagged bioetanol, Bioethanol, Biofuel, biomassa, distilasi, etanol, ethanol, fermentasi, hidrolisis, Lignoselulosa, purifikasi, selulosa, teknologi
Produksi Bioethanol Berbahan Baku Biomassa Lignoselulosa : Fermentasi
Baca juga: Pendahuluan | Pretreatment | Hidrolisis Asam |Hidrolisis Enzimatis| Fermentasi | Purifikasi | Literatur
Beberapa spesies mikroba dari kelompok yeast/khamir, bakteri dan fungi dapat memfermentasi karbohidrat menjadi ethanol dalam kondisi bebas oksigen (Lynd, 1996). Mikroba melakukan fermentasi tersebut untuk mendapatkan energi dan untuk tumbuh. Berdasarkan reaksi kimia fermentasi, hasil maksimum teoritis dari setiap kg gula adalah 0.51 kg ethanol dan 0.49 kg CO2:
3C5H10O5 –> 5C2H5OH + 5CO2 (1)
C6H12O6 –> 2C2H5OH + 2CO2 (2)
Continue reading
Posted in Biofuel, MyResearch
Tagged bioetanol, Bioethanol, Biofuel, biomassa, distilasi, etanol, ethanol, fermentasi, hidrolisis, Lignoselulosa, purifikasi, selulosa, teknologi
Produksi Bioethanol Berbahan Baku Biomassa Lignoselulosa
Baca juga: Pendahuluan | Pretreatment | Hidrolisis Asam |Hidrolisis Enzimatis| Fermentasi | Purifikasi | Literatur
Penelitian produksi ethanol berbahan baku biomassa lignoselulosa, lebih dikenal dengan sebutan Bioethanol atau ethanol generasi ke dua, sangat intensif dilakukan dalam dua dekade terakhir (Yang & Wayman, 2007) (Hamelinck, Hooijdonk, & Faaij, 2005) (Sanchez & Cardona, 2007). Produksi ethanol dari lignoselulosa sudah dimulai sejak lama, (Moore, 1919) telah mematenkan teknologi untuk memproduksi ethyl alcohol (ethanol) dari kayu.
Produksi ethanol dari biomassa lignoselulosa dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu: platform biokimia (biochemical platform) atau gula (sugar platform) dan platform thermokimia (thermochemical platform) (United State Departemen of Energy, 2008). Platform biokimia meliputi proses hidrolisis selulosa dan hemiselulosa menjadi monomer gula penyususnnya, fermentasi gula menjadi ethanol, destilasi dan dehidrasi untuk menghasilkan ethanol fuel grade. Platform thermokimia secara umum meliputi dua tahapan utama, yaitu: gasifikasi dan dilanjutkan dengan konversi gas yang dihasilkan menjadi ethanol.
Continue reading
Posted in Biofuel, MyResearch
Tagged bioetanol, Bioethanol, Biofuel, biomassa, distilasi, etanol, ethanol, fermentasi, hidrolisis, Lignoselulosa, purifikasi, selulosa, teknologi
Produksi Bioethanol Berbahan Baku Biomassa Lignoselulosa : Purifikasi
Baca juga: Pendahuluan | Pretreatment | Hidrolisis Asam |Hidrolisis Enzimatis| Fermentasi | Purifikasi | Literatur
Produk hasil fermentasi dikenal dengan istilah ‘bir’ (beer) yang merupakan campuran antara ethanol, biomassa sel, dan air. Di dalam tahapan ini, konsentrasi ethanol dari biomassa lignoselulosa lebih rendah (≤ 5%) daripada ethanol yang berasal dari jagung. Konsentrasi ethanol yang dapat ditolelir oleh mikroba adalah kurang lebih 10% pada suhu 30oC, tetapi akan menurun dengan naiknya temperature (Hamelinck, Hooijdonk, & Faaij, 2005). Produk dari tahapan fermentasi berbentuk seperti bubur (slurries) dan sulit untuk ditangani, dimana kandungan padatannya sekitar 15%, dan juga terkait dengan kandungan ethanol yang kurang dari 5%.
Continue reading
Posted in Biofuel, MyResearch
Tagged bioetanol, Bioethanol, Biofuel, biomassa, distilasi, etanol, ethanol, fermentasi, hidrolisis, Lignoselulosa, purifikasi, selulosa, teknologi
Produksi Bioethanol Berbahan Baku Biomassa Lignoselulosa : Hidrolisis Enzimatis
Baca juga: Pendahuluan | Pretreatment | Hidrolisis Asam |Hidrolisis Enzimatis| Fermentasi | Purifikasi | Literatur
Selama Perang Dunia ke II ditemukan fungi yang menghancurkan baju dan tenda. Fungi tersebut adalah Trichoderma reseii yang menghasilkan enzim selulase dan dapat menghidrolisis selulosa (Hamelinck, Hooijdonk, & Faaij, 2005). Aplikasi hidrolisis menggunakan enzim secara sederhana dilakukan dengan menganti tahap hidrolisis asam dengan tahap hidrolisis enzim selulosa. Hidrolisis enzimatis memiliki beberapa keuntungan dibandingkan hidrolisis asam, antara lain: tidak terjadi degradasi gula hasil hidrolisis, kondisi proses yang lebih lunak (suhu rendah, pH netral), berpotensi memberikan hasil yang tinggi, dan biaya pemeliharaan peralatan relative rendah karena tidak ada bahan yang korosif (Taherzadeh & Karimi, 2007) (Hamelinck, Hooijdonk, & Faaij, 2005). Beberapa kelemahan dari hidrolisis enzimatis antara lain adalah membutuhkan waktu yang lebih lama, dan kerja enzim dihambat oleh produk. Di sisi lain harga enzim saat ini lebih mahal daripada asam sulfat, namun demikian pengembangan terus dilakukan untuk menurunkan biaya dan meningkatkan efisiensi hidrolisis maupun fermentasi (Sanchez & Cardona, 2007).
Continue reading
Posted in Biofuel, MyResearch
Tagged bioetanol, Bioethanol, Biofuel, biomassa, distilasi, etanol, ethanol, fermentasi, hidrolisis, Lignoselulosa, purifikasi, selulosa, teknologi