Tag Archives: bensin

Cara Mengubah Sampah Plastik Menjadi BBM Alternatif

Sampah secara umum bisa dibagi dua, organik dan anorganik. Jika dikelola dengan benar, kedua macam sampah ini bisa menjadi barang yang berguna dan bermanfaat. Sampah anorganik plastik yang tidak laku dijual dan tidak bisa di-recycle bisa olah menjadi BBM alternatif, seperti bensin dan solar. Cara membuat bensin alternatif dan solar alternatif ini sederhana dan biaya yang sangat murah. Sampah plastik bisa diolah menjadi bensin, solar dan bahan untuk aspal.

Masalah Sampah Plastik

Sampah Plastik

Sampah Plastik

Plastik tidak dipungkiri merupakan bahan yang sangat berguna. Plastik memiliki karakteristik yang kuat, fleksibel dan awet. Namun, karena keawetannya inilah menjadi masalah ketika dibuang sembarangan. Sampah plastik memerlukan waktu ratusan tahun untuk bisa terurai di alam. Bayangkan, bungkus plastik permen yang kita buang sembarangan tidak akan hancur sampai tujuh turunan.

Sejen INAPLAS Pak Budi Susanto menyampaikan ke saya kalau kebutuhan plastik di Indonesia mencapai 5 juta ton per tahun. Satu juta ton menjadi sampah. Sayangnya, kapasitas recycle nasional hanya 450ribu ton. Artinya ada potensi 550ribu sampah plastik yang menumpuk di tepat2 sampah setiap tahunnya. Mau diapakan sampah2 plastik ini…?????

Plastik Terbuat dari Minyak Bumi

Hampir semua jenis plastik konvensional yang saat ini beredar dipasaran dibuat dengan bahan baku yang diolah dari minyak bumi. Artinya, bahan untuk membuat plastik sama dengan bahan yang digunakan untuk bensin, solar, avtur dan minyak tanah.

Saya tidak tahu persis prosesnya. Namun, intinya polimer2 plastik seperti PE, PP, PET, PVC dan HDPE dibuat dari polimerisasi fraksi minyak bumi. Logika sederhananya, mestinya polimer plastik ini bisa dipecah-pecah lagi menjadi minyak bumi dan bisa dipakai sebagai bahan bakar.

plastik minyak bumi

Berbagai jenis plastik yang terbuat dari bahan minyak bumi

Memecah Plastik Kembali Menjadi Minyak

Ide untuk membuat bahan bakar minyak (BBM) dari sampah plastik adalah membalik proses produksi plastik yang terbuat dari fraksi minyak bumi tersebut. Kalau proses pembuatan polimer plastik adalah proses polimerisasi, proses membuat minyak adalah memecah polimer-polimer plastik itu. Kedengarannya gampang baget ya…????!!!!!!

Membuat BBM Alternatif dari Sampah Plastik Ternyata Mudah

Sebelumnya saya menyangka jika membuat bahan bakar dari plastik perlu teknologi tinggi dan peralatan yang rumit. Seperti halnya membuat plastik yang memerlukan peralatan yang canggih. Membalik proses itu tentunya perlu alat yang juga canggih.

Beberapa teman kolega juga sudah ada yang mencoba membuat peralatan ini. Hasilnya memang bagus, pakai teknik yang namanya Pirolisis. Peralatan yang digubakan untuk membuatnya juga cukup mahal. Sampai ratusan juta harganya. Itu saja, belum ekonomis.

Waduh……

Pandangan saya ini berubah 180o ketika berkunjung ke Garut untuk memberikan pelatihan pengolahan sampah organik. Salah satu tempat yang menjadi lokasi pelatihan ternyata sudah bisa mengolah sampah plastik menjadi BBM dengan cara yang sederhana dan murah.

Kreatif …!!!!!!!

Orang2 ini, sebut saja begitu, mereka bukan orang yang berpendidikan tinggi. Mereka adalah orang2 biasa yang gelisah, gundah dan penasaran bercampur jadi satu. Mereka punya rasa penasaran dan rasa ingin tahu yang tinggi, karena itu mereka menjadi kreatif. Di jaman modern seperti ini apa saja bisa ditanyakan ke Mbah Google. Maka, mulailah mereka mencari tahu dan bertanya ke Mbah Google. Mereka menemukan video2 tentang itu di YouTube. Kemudian mereka mulai mencoba membuatnya dengan teknologi dan peralatan ‘seadanya’.

Pertama kali mereka membuatnya dengan menggunakan kaleng biskuit Kong Nguan. Kapasitasnya sangat kecil; hanya 3 kg. Mereka melakukan percobaan Pirolisis pertama dengan kaleng biskuit itu, dan mereka berhasil. Mereka mendapatkan kurang lebih 1 liter minyak yang mudah terbakar.

Mereka pun melakukan ‘up Scale’ dengan tong volume 200 liter dengan sistem yang sama sederhananya. Bahkan, untuk mencairkan uap plastiknya pun tidak pakai pendingin air. Mereka bisa membuat BBM alternatif dengan alat sederhana itu. Mereka menjual ‘bensin’ dan ‘solar’ alternatif itu ke masyarakat dengan harga sangat murah. Kira2 30% lebih murah dari harga bensin saat ini. Konsumennya adalah petani2 pinggiran. Dengan harga itu mereka masih dapat untung.

Hebat…!!!!! Jempol dua untuk teman2 ini…..

Terus terang, saya menjadi terhenyak. Muka saya seperti ditampar dan membuatku tersadar; masalah sampah bisa diatasi dari pendekatan teknologi sederhana.

Pirolisis Sederhana Solusi untuk Masalah Sampah Plastik

Selama ini saya hanya lebih fokus pada masalah sampah organik. Mencoba berbagai cara untuk mengolah sampah organik menjadi kompos, pupuk organik, atau produk turunannya. Sampah plastik tidak masuk dalam perhitunganku, karena aku tidak tahu cara mengatasinya selain dijadikan kerajinan atau daur ulang.

Pirolisis sederhana yang ditunjukkan padaku hari ini membuatku tersadar, bahwa masalah sampah sudah ada solusinya; ini adalah solusi untuk masalah sampah plastik. Alat Pirolisis ini sangat mudah ditiru dan diduplikasi oleh siapa saja yang ingin mengatasi masalah sampah dan mendapatkan BBM alternatif yang murah. Siapa saja bisa membuatnya dan mencobanya sendiri. Semakian banyak yang membuatnya akan semakin banyak sampah plastik yang termanfaatkan kembali.

Semoga…

Silahkan lihat videonya di link ini: https://www.facebook.com/isroi/videos/10214578907934765/

Alat pirolisis sederhana untuk merubah sampah plastik menjadi BBM

Alat pirolisis sederhana untuk merubah sampah plastik menjadi BBM

Pirolisis Plastik Jadi BBM

Alat pirolisis sederhana untuk merubah sampah plastik menjadi BBM

Nyobain Minyak Atsiri untuk Motor Bensin

Setelah sebulan lebih nyobain pakai GastrofaC saya jadi pingin nyobain pakai minyak atsiri untuk bensin. Dari bau GastrofaC, saya sepertinya kenal bahan dasar pembuatannya. Salah satu kekurangan dari GastrofaC adalah harganya yang menurut saya masih belum ekonomis. Minyak atsiri harganya > seperdelapan harga GastrofaC. Kalau minyak atsiri ini bisa memberikan efek yang mirip, akan jauh lebih ekonomis menggunakan minyak atsiri.

minyak atsiri untuk bensin

Minyak Atsiri untuk Aditif Bensin

Saya coba tambahkan ke tangki motor dulu, belum berani ke tangki mobil. Kalau sudah terbukti di motor bensin baru masukkan ke tangki mobil bensin. Saya tambahkan sebelum mengisi bensin dan bensin diisi penuh. Saya tambahkan kira-kira tiga s/d empat cc. Setelah dua hari saya pakai efeknya baru terasa. Efek pertama yang saya rasakan tarikan menjadi lebih ringan dan motor menjadi lebih bertenaga. Sama seperti GastrofaC. Namun, memang lebih ringan jika menggunakan GastrofaC. Untuk masalah ke-iritan bensin masih nunggu seminggu lagi. Kalau seminggu kemudian (tujuh hari) saya baru isi bensin lagi, berarti efeknya sama seperti GastrofaC.

Harga minyak atsiri jauh lebih murah daripada harga GastrofaC. Kalau harga GastrofaC Rp. 1000 per ml, harga minyak atsiri hanya Rp. 110 rp per mil. Jauh banget. Ini sudah dihitung dengan perubahan harga premium yang naik menjadi Rp. 7600. Konsumsi BBM per hari jika pakai GastrofaC adalah Rp. 4900, sedang kalau pakai minyak atsiri adalah Rp. 4400. Sedangkan kalau tidak pakai aditif apa-apa konsumsi BBM per harinya rata-rata RP. 6000. Ada penghematan yang cukup besar. Pakai minyak atsiri bisa menghemat Rp. 1600. Lumayan banget.

Pengujian ini saya lakukan tanpa memenuhi kaidah-kaidah statistik. Jadi kemungkinan errornya sangat besar, kemungkinan penyimpangannya juga sangat besar. Meskipun begitu, hasil ini cukup memberi keyakinan pada saat untuk memakai minyak atsiri. Perlu diuji coba sampai beberapa bulan. Kalau mesin tetap baik, dipakai untuk mobil atau mesin-mesin yang lain pun kemungkinan juga tidak apa-apa.

Testimoni GastrofaC untuk Mobil Bensin

image

Liburan ini saya punya kesempatan untuk menguji manfaat GastrofaC untuk mobil bensin. Metode pengukuran yang saya lakukan adalah full to full. Rata-rata konsumsi bahan bakar adalah 15 km per liter BBM atau biaya perjalanannya Rp. 729/km (pertamax).

Sebelum berangkat saya isi tangki bensin di SPBU full. Saya catat jarak yang sudah ditempuh sebesar 271 km. Sebelumnya saya sudah pakai GastrofaC. Volume bensin yang ketika full sebanyak 21 L. Jadi konsumsi bensinnya adalah 13 km per liter bensin. Ini konsumsi bbm untuk pemakaian dalam kota. Tahu sendirilah Bogor macetnya minta ampun. Mungkin karena itu konsumsinya agak boros.

Seingatku konsumsi bbm di kota rata2 11-12 km per liter bensin. Ada peningkatan sedikit jadi 13 km per liter. Penghematannya adalah sebesar:
= (13-11)/11
=  18%

Dari sisi biaya, ada penambahan biaya GastrofaC sebesar Rp. 1 033 per liter. Kalau pakai pertamax berarti peningkatan biayanya sebesar 9,4%. Masih ada sedikit keuntungan sebesar 8,6%. Menurut saya penghematan ini masih terlalu kecil dan belum cukup menarik secara ekonomi.

Awal perjalanan agak macet di tol Jagorawi-Cikampek sampai ke Subang. Perjalanan lancar setelah lepas dari Subang. Saya mengisi bensin lagi setelah sampai Purwokerto dan Pati. Konsumsi bensinnya adalah:
= 353,6 km : 23,5 L
= 15 km per liter

Dari sisi biaya sebesar Rp. 729 per km.

Saya tidak punya pengalaman rata konsumsi bensin untuk di luar kota. Jadi tidak bisa membandingkan dengan konsumsi sebelum memakai GastrofaC. Seingat saya ketika lebaran konsumsi bensinnya sebesar 13 km per liter bensin. Ada peningkatan cuma 2 km per liter saja. Menurut saya, penghematan ini masih kecil secara ekonomi.

Penghematan akan cukup menarik bagi konsumen jika penghematannya minimal 20% dari sisi biaya. Jadi misalnya biaya perjalanan per kmnya dari Rp. 850 menjadi Rp. 680 per km.

GastrofaC dibuat dari minyak atsiri. Saya kenal bau minyak atsiri ini. Setahu saya harga minyak atsiri ini di daerah banten pelosok murah. Mestinya harga GasgrofaC bisa lebih murah lagi, sehingga penghematannya juga akan semakin besar.

Saya ingin mencoba memakai minyak atsiri langsung. Saya penasaran dengan hasilnya. Kalau hasilnya sebanding atau pun jeleknya lebih rendah, tapi secara ekonomi akan lebih besar, karena harganya yang lebih murah.

Bensin Lebih Irit Setelah Pakai GastrofaC

image

Suer…ini murni testimoni saya setelah menggunakan GastrofaC. Bukan promosi. Kurang lebih sudah tiga-empat minggu menggunakan GastrofaC untuk kendaraan saya. GastrofaC bisa menghemat bensin kendaraan dan tarikan gas terasa lebih ringan.

Meski harga bensin cuma naik Rp. 2000, pengeluaran keluarga naiknya berlipat-lipat. Segala cara untuk mengefisienkan pengeluaran akan kami lakukan. Salah satunya efisiensi untuk konsumsi bahan bakar. Sejak BBM naik saya leih banyak naik motor. Ketika saya diberitahu GastrofaC bisa membuat irit bensin saya memakainya juga.

Sebelum memakai GastrofaC biasanya saya isi tangki motor full tank sebanyak kira2 3 liter. Kalau saya pakai terus-terusan, saya isi bensin lagi setelah 5-6 hari. Rata2 saya pakai motor sehari kurang lebih 25-35 km.

Saya tambahkan GastrofaC kira2 saja. Satu tangki full saya isi kurang lebih 5 ml. Kira2 saja, karena tidak ada takaran di botol GastrofaC. Pertama pemakaian yang saya rasakan adalah tarikan gas lebih ringan dan lunak.

Saya isi tanki bensin motor lagi setelah satu minggu, sekitar 7 hari. Namun, saya masih belum yakin, karena kadang2 saya naik motor, kadang2 kalau pergi sekeluarga kami pakai mobil. Minggu berikutnya saya isi lagi setelah 7 hari. Minggu ketiga ternyata 7 hari juga.

Kalau dihitung kasar ada penghematan sedikit. Biasanya saya isi bensin 5-6 hari, setelah pakai GastrofaC jadi 6-7 hari. Perasaan lebih banyak 7 harinya.

Andaikan setiap hari saya pakai 35 km, tujuh hari jadi 210 km. Saya beli bensin 3 L. Jadi satu liternya kurang lebih 81 km. Menurut saya ini sudah irit banget. Menurut artikel yang pernah saya baca, konsumsi ekonomis motor saya adalah 50-60 km per liter bensin. Berarti efisiensinya kira2 naik 14%.

Jika dilihat dari sisi harga/biaya, pemakaian GastrofaC menambah biaya Rp. 1000 rupiah. Mahal sedikit dari harga pertamax. Kenaikan efisiensi 14% masih terlalu rendah. Penghematannya baru terasa jika peningkatan efisiensinya minimal 20%.

Testimoni ini lebih banyak pakai perasaan. Saya tidak benar2 melakukan pengukuran yang teliti. Bisa saja perhitungan saya ini meleset. Bisa lebih tinggi atau lebih rendah.

Terus terang saya juga penasaran untuk mobil. Sayang tanki mobil saya masih terisi separohnya. Belum ngisi lagi, jadi belum tahu berapa konsumsi bahan bakar per kmnya. Saya ceritakan lagi nanti. Insya Allah.

GastrofaC: Minyak Atsiri untuk Penghematan Bensin

image

Hari ini saya kepingin mencoba salah satu inovasi dari Balittro yang menggunakan minyak atsiri sebagai bahan aditif untuk menghemat penggunaan BBM. Karena kendaraan saya minum bensin saya coba yang GastrofaC yang diformulasikan khusus untuk motor bensin/mobil bensin.

Klaim dari inovatornya yang saya peroleh dari website Balittro bahwa produk ini bisa menghemat BBM dari 20-40%. Ini luar biasa lho. Mestinya diapresiasi oleh pemerintahan sekarang meningkatkan harga bensin sebesar Rp. 1.500. Kalau klaim ini terbukti benar, yang minimal saja 20%, bisa mengurangi beban kenaikkan BBM.

Continue reading

Distilator Bioetanol Kapasitas 3000 Liter per Hari

Membuat ‘Bensin’ Sendiri Yuk…..!!!!

Subsidi BBM, terutama untuk bensin (Premium) sudah sangat tinggi (mungkin karena banyak juga yang diselewngkan ya….???). Pemerintah untuk kesekian kalinya berencana menaikkan harga bensin lagi. Padahal bensin sudah menjadi seperti ‘kebutuhan hajat hidup orang banyak’. Kalau bensin naik, hampir dipastikan biaya hidup akan naik pesat. Tapi, jangan keburu panik, dengan sedikit usaha Anda bisa juga kok membuat’bensin’ sendiri.

Baca juga: Membuat Bensin dari Sampah Plastik

‘Bensin’ yang saya maksud di sini adalah bioetanol yang bisa dicampurkan ke dalam bensin dengan rasio pencampuran 1:9 atau 2:8. Bioetanol ini bisa dibuat sendiri. Proses pembuatannya relatif mudah dan bisa menggunakan bahan-bahan yang tersedia di sekitar kita. Banyak bahan yang bisa dipakai untuk membuat bioetanol, tetapi saya lebih suka menyarankan untuk membuat dari bahan-bahan sisa alias limbah.

Download panduannya di link ini: Membuat Bioetanol Sendiri.
Artikel lain tentang bioetanol: Bioetanol.

Bahan yang bisa digunakan untuk membuat bioetanol adalah bahan yang mengandung gula alias manis. Prinsipnya bahan yang manis bisa diolah menjadi bioetanol. Bahan-bahan itu seperti; gula pasir, gula jawa, tetes tebu, nira kelapa, nira aren, sisa minuman, sisa buah-buahan yang manis, dan bahan-bahan lainnya.

Proses pembuatan bioetanol dari gula pasir, tetes, atau buah-buahan bisa dilihat di posting lain: gula pasir, tetes tebu, buah-buahan yang manis.

Peralatan yang dibutuhkan:
fermentor sederhana (bisa dibuat dari galon atau drum plastik).
distilator
– kompor/pemanas

Bahan-bahan:
– Urea dan NPK
– yeas atau ragi roti
– bahan baku utama (sisa minuman, sisa buah-buah, atau yang lainnya).

Caranya sederhana.
Continue reading

Menghitung Potensi Bioetanol dari TKKS

Di posting sebelumnya, penelitian bioetanol dari tankos sawit alias TKKS sudah bisa mendapatkan sirup gula. Meskipun hasil ini belum optimal dan sekarang sedang kerja keras untuk meningkatkan yieldnya, tetapi hasil ini cukup memberikan sinar terang benderang. Maksudde, bioetanol dari TKKS sangat menjanjikan.

Dari hasil yang sudah ada, aku iseng-iseng menghitung berapa potensi etanol yang bisa dihasilkan? Dan, apakah hasilnya menarik secara ekonomi? Bagaimana prospeknya ke depan? Dan yang terpenting, apa saja yang mesti kita lakukan sebelum bisa sampai ke industri.

Kita seperti kejar-kejaran dengan ‘orang luar’, mereka juga sangat berambisi membuat etanol dari kayu. Kalau teknologi ini ditemukan dalam waktu yang lebih cepat. Indonesia bisa jadi negara terbesar yang memproduksi etanol dari kayu. [….mimpi mood….]

Dengan hitung-hitungan yang paling pesimis saja, mulai dari efisiensi pretreatment, efisiensi hidrolisis, efisiensi distilasi & dehidrasi, angka yang keluar tetap sangat menjanjikan.

Catatan: Ini hitungan-hitungan kasar dan berdasarkan asumsi khayalan. Jadi bukan berdasarkan data empirik. Data empiriknya mengikuti perkembangan penelitian yang sedang dikerjakan.

Dalam mimpiku (katakan saja begitu), dari setiap 1 ton TKKS (kering) bisa dihasilkan kurang lebih 100 kg etanol bahan bakar (EFG = Ethanol Fuel Grade). Padahal di sebuah pabrik yang cukup besar, tkks yang dihasilkan per hari bisa mencapai 200 ton basah. Anggap saja kalau kering ada 100 ton. Jadi, per hari bisa diproduksi sekitar 10.000 kg etanol alias 10 ton etanol.

Kita pakai harga paling jelek, harga yang ditawarkan oleh Pertamina. Pertamina kabarnya menghargai EFG dengan harga Rp. 6000/kg. [Menurutku pertamina gendeng banget, etanol industri aja yang kadar 95% harganya 2 kali lipat].

Jadi dalam satu hari omzetnya bisa mencapai:

= 10.000 kg x Rp. 6.000/kg = Rp 60.000.000

Pengusaha sawit mana yang ngak ngiler lihat angka ini….??????

Coba mimpinya diperbesar lagi sampai tingkat nasional. Dalam perkiraanku produksi TKKS nasional mencapai 19.6 juta ton. Jadi potensi bioetanol yang bisa diproduksi adalah:

= 10% x 19.6 juta ton = 1,96 juta ton atau 1.960.000.000 kg bioetanol fuel grade

Nilai ekonominya, dengan harga pertamina yang mengerikan bin mengenaskan bin mengecewakan, adalah:

= Rp. 6.000 x 1.960.000.000 kg = Rp. 11.760.000.000.000 alias Rp. 11.76 trilyun

Kalau bioetanol ini semuanya digunakan untuk dicampur dengan bensin, misalnya saja E10, maka volume E10nya mencapai (agar mudah anggap aja bj-nya 1):

19,6 juta liter

Saya ngak tahu, jumlah ini cukup ngak untuk memenuhi kebutuhan BBM nasional. Tetapi kalau dilihat angkanya akan sangat signifikan.

Menyulap limbah tankos sawit (TKKS) menjadi bioetanol masih memerlukan jalan yang sangat panjang dan berliku-liku. Tetapi, mimpi-mimpiku di atas semakin mengobarkan semangatku, kalau ini bukan hanya sekedar mimpi.

Mimpi ini bisa jadi kenyataan. Insya Allah.


DOWNLOAD BIOETHANOL

Silahkan didownload resources yang mungkin Anda perlukan juga:

Daftar bahan lain yang bisa didownload: Download Di Sini
Cara mendownload: Klik dua kali pada link yang akan didownload. Kemudian ikuti perintah selanjutnya. Kalau ada iklan yang muncul, klik aja iklannya atau langsung ke SKIP ADD yang ada di pojok kanan atas.

Handbook on Bioethanol: Production and utilization
bioethanol ebook download free gratis percuma

Biofuel for Transportation
bioethanol ebook download free gratis percuma

Panduan Membuat Distilator
bioethanol ebook download free gratis percuma

Cara Mudah Melihat Kemurnian Bioetanol

Kemurnian bioetanol ini sangat penting, terutama bila bioetanol akan digunakan sebagai bahan bakar pencampur bensin. Kandungan air dalam bahan bakar akan merusak mesin. Ada cara yang sangat mudah untuk melihat kemurnian biotenol dengan memanfaatkan karakteristik yang khas dari biotenol ini.

Lapisan antara air dan bensin+etanol
Bioetanol memiliki ciri yang sangat khas. Bioetanol murni dapat bercampur dengan air. Campuran antara bietanol dengan air tidak bisa dibedakan dengan mata telanjang. Hebatnya lagi bioetanol murni juga bisa bercampur dengan bensin. Dan campurannya juga tidak bisa dibedakan dengan mata telanjang. Tetapi yang lebih menarik lagi adalah bensin tidak bisa dicampur dengan air. Campuran antara bensin dengan air akan membentuk dua lapisan. Lapisan yang bawah adalah air dan lapiran yang atas adalah bensin. Karakteristik ini dapat digunakan untuk melihat kemurnian bioetanol.
Continue reading

Membuat Bioethanol Sendiri di Rumah

bioetanol bioethanol bensin etanol ethanol

Bioethanol yang dicampurkan dengan bensin sudah terbukti dapat meningkatkan nilai oktan bensin. Pencampuran bioethanol 10% saja dengan bensin nilai oktannya hampir sama dengan pertamax. Maanfaat bioethanol tidak hanya itu saja, ada banyak manfaat lain, seperti: pembakaran menjadi lebih sempurna, lebih irit, dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Kalau anda penasaran dan ingin mencoba bioethanol bisa membuat sendiri lho.

Baca juga artikel yang lebih lengkap: Membuat ‘Bensin’ Sendiri Yuk…..!!!!

Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bioethanol terutama adalah bahan-bahan yang banyak mengandung gula. Pilihan bahan yang bisa dipakai:
Continue reading