Tag Archives: atsiri

Nyobain Minyak Atsiri untuk Motor Bensin

Setelah sebulan lebih nyobain pakai GastrofaC saya jadi pingin nyobain pakai minyak atsiri untuk bensin. Dari bau GastrofaC, saya sepertinya kenal bahan dasar pembuatannya. Salah satu kekurangan dari GastrofaC adalah harganya yang menurut saya masih belum ekonomis. Minyak atsiri harganya > seperdelapan harga GastrofaC. Kalau minyak atsiri ini bisa memberikan efek yang mirip, akan jauh lebih ekonomis menggunakan minyak atsiri.

minyak atsiri untuk bensin

Minyak Atsiri untuk Aditif Bensin

Saya coba tambahkan ke tangki motor dulu, belum berani ke tangki mobil. Kalau sudah terbukti di motor bensin baru masukkan ke tangki mobil bensin. Saya tambahkan sebelum mengisi bensin dan bensin diisi penuh. Saya tambahkan kira-kira tiga s/d empat cc. Setelah dua hari saya pakai efeknya baru terasa. Efek pertama yang saya rasakan tarikan menjadi lebih ringan dan motor menjadi lebih bertenaga. Sama seperti GastrofaC. Namun, memang lebih ringan jika menggunakan GastrofaC. Untuk masalah ke-iritan bensin masih nunggu seminggu lagi. Kalau seminggu kemudian (tujuh hari) saya baru isi bensin lagi, berarti efeknya sama seperti GastrofaC.

Harga minyak atsiri jauh lebih murah daripada harga GastrofaC. Kalau harga GastrofaC Rp. 1000 per ml, harga minyak atsiri hanya Rp. 110 rp per mil. Jauh banget. Ini sudah dihitung dengan perubahan harga premium yang naik menjadi Rp. 7600. Konsumsi BBM per hari jika pakai GastrofaC adalah Rp. 4900, sedang kalau pakai minyak atsiri adalah Rp. 4400. Sedangkan kalau tidak pakai aditif apa-apa konsumsi BBM per harinya rata-rata RP. 6000. Ada penghematan yang cukup besar. Pakai minyak atsiri bisa menghemat Rp. 1600. Lumayan banget.

Pengujian ini saya lakukan tanpa memenuhi kaidah-kaidah statistik. Jadi kemungkinan errornya sangat besar, kemungkinan penyimpangannya juga sangat besar. Meskipun begitu, hasil ini cukup memberi keyakinan pada saat untuk memakai minyak atsiri. Perlu diuji coba sampai beberapa bulan. Kalau mesin tetap baik, dipakai untuk mobil atau mesin-mesin yang lain pun kemungkinan juga tidak apa-apa.

Bensin Lebih Irit Setelah Pakai GastrofaC

image

Suer…ini murni testimoni saya setelah menggunakan GastrofaC. Bukan promosi. Kurang lebih sudah tiga-empat minggu menggunakan GastrofaC untuk kendaraan saya. GastrofaC bisa menghemat bensin kendaraan dan tarikan gas terasa lebih ringan.

Meski harga bensin cuma naik Rp. 2000, pengeluaran keluarga naiknya berlipat-lipat. Segala cara untuk mengefisienkan pengeluaran akan kami lakukan. Salah satunya efisiensi untuk konsumsi bahan bakar. Sejak BBM naik saya leih banyak naik motor. Ketika saya diberitahu GastrofaC bisa membuat irit bensin saya memakainya juga.

Sebelum memakai GastrofaC biasanya saya isi tangki motor full tank sebanyak kira2 3 liter. Kalau saya pakai terus-terusan, saya isi bensin lagi setelah 5-6 hari. Rata2 saya pakai motor sehari kurang lebih 25-35 km.

Saya tambahkan GastrofaC kira2 saja. Satu tangki full saya isi kurang lebih 5 ml. Kira2 saja, karena tidak ada takaran di botol GastrofaC. Pertama pemakaian yang saya rasakan adalah tarikan gas lebih ringan dan lunak.

Saya isi tanki bensin motor lagi setelah satu minggu, sekitar 7 hari. Namun, saya masih belum yakin, karena kadang2 saya naik motor, kadang2 kalau pergi sekeluarga kami pakai mobil. Minggu berikutnya saya isi lagi setelah 7 hari. Minggu ketiga ternyata 7 hari juga.

Kalau dihitung kasar ada penghematan sedikit. Biasanya saya isi bensin 5-6 hari, setelah pakai GastrofaC jadi 6-7 hari. Perasaan lebih banyak 7 harinya.

Andaikan setiap hari saya pakai 35 km, tujuh hari jadi 210 km. Saya beli bensin 3 L. Jadi satu liternya kurang lebih 81 km. Menurut saya ini sudah irit banget. Menurut artikel yang pernah saya baca, konsumsi ekonomis motor saya adalah 50-60 km per liter bensin. Berarti efisiensinya kira2 naik 14%.

Jika dilihat dari sisi harga/biaya, pemakaian GastrofaC menambah biaya Rp. 1000 rupiah. Mahal sedikit dari harga pertamax. Kenaikan efisiensi 14% masih terlalu rendah. Penghematannya baru terasa jika peningkatan efisiensinya minimal 20%.

Testimoni ini lebih banyak pakai perasaan. Saya tidak benar2 melakukan pengukuran yang teliti. Bisa saja perhitungan saya ini meleset. Bisa lebih tinggi atau lebih rendah.

Terus terang saya juga penasaran untuk mobil. Sayang tanki mobil saya masih terisi separohnya. Belum ngisi lagi, jadi belum tahu berapa konsumsi bahan bakar per kmnya. Saya ceritakan lagi nanti. Insya Allah.