Pengeringan POG merupakan salah satu bagian yang banyak makan biaya, karena membutuhkan energi yang lumayan besar. Dalam artikel sebelumnya (a href=”https://isroi.wordpress.com/2010/01/10/mesin-pengering-pupuk-organik-granul-pog/” >mesin pengering rotary dryer)saya sudah menyampaikan beberapa macam rotary dryer untuk pengeringan POG. Dalam artikel ini saya ingin menyampaikan beberapa tip untuk meningkatkan efisiensi pengeringan.
Efisiensi pengeringan yang saya maksud di sini adalah banyaknya POG kering yang diproduksi berdasarkan biaya yang dibutuhkan. Biaya di sini adalah biaya bahan bakar/energi. Misalkan saja biaya pengeringannya Rp. 100/kg. Andaikan saja kita bisa mengurangi biaya ini menjadi Rp. 80/kg atau bahkan bisa Rp. 50/kg, berarti efisiensi pengeringannya meningkat.
Kesalahan umum yang sering dilakukan oleh produsen POG adalah memasukkan semua granul dari pan granulator ke dalam pengering. Granul besar, granul kecil, bahkan yang masih serbuk semua masuk ke dalam pengering. Panas/energi pengering digunakan untuk mengeringkan semua bahan yang masuk. Termasuk granul-granul yang rejek (ukuran terlalu besar atau terlalu kecil). Pernah saya menghitung berapa granul yang sesuai spek dan granul yang rejek setelah keluar dari pengering dan ayakan. Ternyata hanya sekitar 80% yang sesuai spek dan 20% lainnya rejek. Kalau kita bisa mengurangi yang 20% ini, berarti kita bisa meningkatkan efisiesni pengeringan sekitar 20% juga. Misal: biaya pengeringan saat ini Rp. 100/kg, kalau kita tingkatkan 20% akan menjadi Rp. 83/kg. Sebuah angka yang cukup berarti.
Strategi yang dilakukan sangat sederhana sekali, yaitu melakukan pengayakan sebelum granul dimasukkan ke dalam pengering. Jadi hanya granul yang sesuai spek saja yang dimasukkan ke mesin pengering. Granul yang kecil-kecil dikembalikan lagi ke pan granulator untuk digranulasi kembali. Sedangkan granul yang berukuran besar-besar dikecilkan terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke pan granulator. Karena granul belum kering, granul yang berukuran besar dikecilkan secara manual saja, tidak perlu menggunakan crusser. Caranya diinjak-injak sambil dicampur dengan bahan yang masih kering baru kemudian dimasukkan kembali ke dalam pan granulator. Mudah sekali dan hemat.
Dengan tip yang sederhana ini banyak keuntungannya: efisiensi pengeringan meningkat dan efisiensi granulasi juga meningkat. Karena tidak banyak granul yang rejek. Wallahu’alam. Semoga bermanfaat.
DOWNLOAD PUPUK ORGANIK
Silahkan didownload resources yang mungkin Anda perlukan juga:
- Buku Petunjuk Pupuk Organik Granul
- Buku Petunjuk Teknis Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT): Padi Sawah Irigasi
- Petunjuk Teknis Uji Mutu Pupuk Organik
- Standard Mutu Pupuk Organik
- Kompos
- SNI Dolomit
- Kompos Limbah Kakao
- Petunjuk Lapang PTT Padi
- Budidaya Padi Sehat
- Brosur Budidaya Padi Sehat
- Brosur Kompos Jerami
- Pengelolaan Lahan untuk Budiaya Sayur Organik
- Pupuk Organik dan Pupuk Hayati
- Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya
- Analisis Biologi Tanah
- Juknis Mutu Pupuk Organik
- Menuju Pertanian Lahan Kering Lestari
- Pembuatan Kompos-Balittanah
- Pemupukan Berimbang
- Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya
- Petunjuk Pengambilan Sampel Tanah untuk Analisis Biologi Tanah
- Compost Quality TestGermination Index Method
- Compost and Soil Conditioner Quality Standards 2005
Daftar bahan lain yang bisa didownload: Download Di Sini
Cara mendownload: Klik dua kali pada link yang akan didownload. Kemudian ikuti perintah selanjutnya. Kalau ada iklan yang muncul, klik aja iklannya atau langsung ke SKIP ADD yang ada di pojok kanan atas.