Foto di atas saya ambil dengan menggunakan SmartPhone Android Samsung Galaxy Note2. Smartphone Android yang sudah cukup berumur. Kopi Banaran yang cukup nikmat.
Ketika sarapan pagi di lobby, pengelola memajang beberapa stoples kopi dari berbagai grade. Grade yang paling bagus adalah grade A. Biji kopi mulus, tidak ada yang cacat atau pecah, dan dipetik sudah merah. Pastinya kopi kualitas nomor wahid yang nikmat rasanya. Saya tidak terlalu tertarik dengan rasanya, tapi saya tertarik dengan bentuknya yang unik. Biji-biji kopi ini menarik untuk di foto. Saya minta ijin kepada penjaganya untuk memotret biji-biji kopi ini. Biji kopi segar saya letakan di atas piring makan yang putih bersih. Cahaya pagi yang masih lunak membuat pemcahayaan sempurna untuk memotret macro/close up.
Seting kamera yang saya lakukan adalah memindah fokusnya menjadi macro dan setting meteringnya menjadiL: spot. Setting macro adalah setting untuk memotret pada jarak dekat. Untuk memotret biji kopi ini, setting yang paling cocok adalah setting macro.
Nah, setting yang tidak kalah pentingnya adalah setting metering. Metering adalah metode yang dilakukan oleh kamera HP untuk menentukan nilai iso, diagframa, dan rana, agar pencahayaan dan eksposurenya bisa pas. Ada tiga pilihan biasanya, yaitu: matrix, center weighted, dan spot. Dalam kondisi ini metering sangat menentukan hasilnya. Coba perhatikan perbedaan dua foto di bawah ini, foto pertama dengan setting matrix dan foto kedua dengan setting spot.
Beda banget hasilnya kan?
Nah, tip berikutnya yang tidak kalah penting adalah mencari pencahayaan yang pas dan jarak yang pas juga. Posisi tangan harus benar-benar stabil pada saat memotret.
Beli buku saya tentang fotografi dengan kamera saku di toko buku ternama di kota Anda:
ternyata abang penulis juga ya, baru tahu, fotonya jg bagus2 sipp