Di desa Citalahab mengalir sungai Cikaniki yang airnya jernih dan bersih. Sungai Cikaniki membelah desa Citalahab Central. Tidak ada sampah sama sekali. Penduduk desa tidak pernah membuang sampah ke sungai. Bahkan air buangan dari kamar mandi dan WC rumah pun tidak ada yang dialirkan ke sungai. Bersih-sih pokokknya.
Sungainya tidak terlalu dalam. Bagian paling dalam paling cuma sepusar anak-anak. Tapi banyak batu-batu di sungai ini. Batu-batunya ada yang besar-besar/ Anak-anak desa Cikaniki senang bermain di sungai ini. Salah satunya adalah bermain arung jeram dengan menaiki ban dalam. Asik sekali. Kami pun ikut senang menyaksikan mereka bermain di sungai.
Salah satu dari mereka menawarkan ban kepada kami. Mungkin mereka tahu kami pun ingin mencoba arung jeram ini. Saya dipinjami ban yang berukuran besar. Ban dalam bis. Yusuf pun berjingkrak-jingkrak kegirangan. Dia ingin merasakan sensasi naik ban di sungai. Maklum, di kota tidak pernah ada yang seperti ini.
Anak-anak itu menunjukkan jalan kepada kami di mana startnya. Cukup jauh juga. Kami mesti berjalan sekitar 200an meter dari tempat kami. Sampainya di tempat itu, saya duduk duluan dan Yusuf aku pangku. Meski sungainya dangkal, sebenarnya saya khawatir juga kalau Yusuf jatuh ke sungai.
Pelan-pelan kami mulai mengikuti arus. Pantatku terbentur-bentur batu. Asik…. tapi sakit juga. Anak-anak desa ada di depan dan belakangku. Mereka mengawal kami dan menunjukkan arus air yang lancar untuk dilalui.
Seru tapi juga sedikit mengerikan. Ban berputar mengikuti arus. Sesekali terbentur batu-batu besar. Ketika arus semakin deras Yusuf agak panik dan mulai ketakutan. Akhirnya dia menangis juga. Tapi tidak mungkin untuk berhenti, kami berada di tengah sungai dan airnya cukup deras. Sambil menangis kami terus mengikuti aliran sungai. Lewat bawah-bawah pohon yang rimbun. Khawatir juga kalau ada ular atau binatang melata lainnya. Alhamdulillah, lancar tidak ada apa-apa.
Cukup jauh juga. Saya kira lebih dari 500 meter kami menyusuri sungai Cikaniki. Kami menepi di ujung desa. Karena setelah itu akan melewati hutan dan ada air terjunnya.
Sekali mencoba kami ingin mencoba lagi. Royan dan Abim pun ikutan juga. Kini pakai ban sendiri-sendiri. Anak-anak desa meminjami kami ban. Kami belum cukup pengalaman mengarungi sungai ini. Di air yang deras, sempat saya jatur berguling. Kepala kena batu. Lumayan juga.
Kami tidak kapok. Justru semakin tertantang. Kami mencoba hingga 4 kali putaran. Kalau hari tidak menjelang gelap. Mungkin kami masih terus main di sungai. Kembali jadi anak kecil.
Kontak Person Desa Wisata Citalahab Pak Suryana 0857 1681 8469 atau 0858 1494 1502
#Halimun
#Cikaniki
#Citalahab