Tahungan dalam bentuk uang mah biasa. Ada yang lebih baik daripada menyimpan harta dalam bentuk uang; yaitu menabung dalam bentuk emas.
Pengalaman Pak Katiman; Uang Turni untuk Beli Perhiasan Emas
Saya diajari oleh senior kerja saya dulu. Namanya Alm Pak Katiman. Ketika masuk kerja, beliau sudah sepuh dan mau pensiun. Namanya aslinya Katiman, tapi sejak kecil diasuh dan tinggal di tanah Sunda. Namanya diganti menjadi Maman Katiman. Meski besar di Sunda, Pak Katiman tetap orang jawa tulen.
Orang jawa itu ramah, ulet, ‘gemi’, hemat dan suka nemabung. Rumah Pak Katiman besar, tanahnya luas banget. Lebih dari 1000 m. Punya beberapa bidang tanah. Suatu hari ketika kita sama2 ‘turni’ ke Madura, saya tanya ke Beliau; apa rahasia Pak Katiman sampai bisa punya rumah besar dan tanah yang luas? Padahal kerjanya hanya teknisi saja.
Lalu beliau menceritakan rahasianya. Waktu kerja dulu beliau sering ‘turni’ atau tugas luar. Uang saku perjalanannya banyak, bahkan lebih besar dari gajinya. Apalagi Pak Katiman irit. Kalau pulang dari Turni selalu bawa uang banyak. Nah, setiap kali pulang Turni beliau selalu membeli perhiasan emas. Uangnya tidak disimpan di bawah kasur atau tabungan bank. Beliau tahu kalau harga emas cenderung naik. Lama kelamaan perhiasan emasnya banyak.
Beliau belum punya rumah. Beliau ingin punya rumah. Karena orang kampung, cara berfikirnya sederhana. Dia beli tanah dulu baru membangunnya. Singkat cerita dia dapat lokasi tanah di daerah Kota Batu Ciapus. Uang untuk membelinya dari menjual perhiasan emas-emasnya. Ketika dia menjual emasnya itu harganya sudah jauh lebih tinggi daripada harga ketika membelinya dulu. Beruntung sekali Pak Katiman. Dia bangun sendiri rumahnya. Kalau pulang kerja dari kantor, dia ‘nukang batu’. Dicat sendiri dan dirapikan sendiri. Pelan tapi pasti rumahnya jadi. Lambat laun, tanah2 disekitarnya pun dia beli. Rumahnya jadi luas sekali.
Menabung dalam bentuk emas bukan hanya sekedar menyimpan harta saja, tetapi salah satu bentuk investasi. Karena nilai (harga emasnya) akan berkembang. Menurut saya ini ‘halal’, beda dengan menambung dalam bentuk deposito. Tambahan uangnya dari ‘bunga bank’. Meski persentasenya tidak sebesar bunga deposito, saya pribadi lebih memilih emas. Belum pernah sama sekali saya depositokan uang saya.
Baca juga memilih Tabungan Emas: Bukalapak, Tokopedia, atau Pegadaian.
Kelebihan dan Kekurangan Menyimpan Emas Perhiasan
Menyimpan yang dalam bentuk emas memang lebih menguntungkan daripada menyimpan dalam bentuk uang saja. Karena nilai emas cenderung naik, meski kenaikan ini tidak tinggi dan kadang2 turun.
Perhiasan emas relatif mudah didapat. Selain itu bisa dipakai untuk perhiasan. Tapi menyimpan emas untuk perhiasan ada kekurangannya. Pertama; kurang aman. Perhiasan emas bisa dicuri atau dijambret.
Kedua; banyak potongan. Kalau kita jual lagi emas itu ke toko. Biasanya ke toko waktu membeli dulu. Kalau ketoko lain dihargai lebih murah, apalagi tidak ada surat-suratnya. Potongan pertama adalah potongan berat emas. Ini kadang2 curangnya toko. Timbangan emas selalu berkurang, meski nggak dipakai dan disimpan di laci saja. Lalu, potongan ongkos buat. Harganya bervariasi. Jadi potongan harganya bisa sampai 5-10% dari harga emas saat itu.
Investasi perhiasan emas adalah investasi jangka panjang. Kalau jangka pendek biasanya rugi. Pas beli harga mahal, pas jual harga rendah. Ada selisih antara harga beli dan jual sekitar 2 persen. Apalagi kalau pas turunnya agak banyak, semakin besar penurunannya.
Koin Emas dan Emas Batangan
Alternatif simpanan emas adalah koin emas atau emas batangan. PT Antam mengeluarkan produk yang orang kenal dengan sebutan ‘Emas LM’. Bentuknya kepingan kecil berbentuk kotak dan ada logonya LM. Pecahannya mulai dari 1 gr, 5 gr, 10 gr dan seterusnya. Emas LM ada nomor serinya dan ada sertifikatnya.
Harga emas LM lebih tinggi daripada emas perhiasan. Beda antara harga beli dan harga jualnya sekitar 2% saja. Kalau kita jual tidak ada potongan lain lagi.
Selain emas LM ada lagi emas UBS. Harganya lebih murah.
Emas LM dan Emas UBS bisa dibeli di toko2 emas perhiasan. Bisa juga dibeli di Pegadaian, kantor pos, bank atau langsung ke gerai Antam. Bahkan sekarang sudah bisa beli on-line. Kalau kita cari di apliaksi Marketplace (Bukalapak, Tokopedia, dll) ada yang jual emas LM.
Kalau perlu uang, emas LM ini bisa dijual atau digadaikan. Jualnya ya di toko emas waktu kita beli. Tapi nggak bisa dijual ke Pegadaian atau Bank. Mereka hanya terima gadai.
Pingback: Pilih-pilih Tabungan Emas: Bukalapak, Tokopedia, Pegadaian..?? | Berbagi Tak Pernah Rugi