Tag Archives: menabung

Pilih-pilih Tabungan Emas: Bukalapak dan Pegadaian (Lanjutan)

Sejak saya menulis postingan sebelumnya tentang memilih tabungan emas (Baca di sini: Pilih Tabungan Emas: Bukalapak, Tokopedia, Pegadaian), saya jadi lebih sering melihat pergerakan harga emas di tiga penyedia layanan tersebut. Ada yang menarik. Harganya ada yang nggak konsisten.

Grafik Harga Emas di Bukalapak

Awalnya saya banyak ‘nabung’ emas di Bukalapak dengan nilai nominal yang kecil, hanya beberapa ribu rupiah saja per hari, karena sambil ikut promo Serbu. Sehari paling cuma Rp. 5000, kadang2 Rp. 10.000, paling banter Rp. 60.000. Hari ini saya lihat grafik harga emas jual di Bukalapak berbeda. Lihat screenshoot yang saya ambil beberapa waktu yang lalu dan hari ini. Harga emas beli di Bukalapak Tgl 23/11/2019 adalah Rp. 702.301/gr.  Anehnya ketika saya cek grafik harga beli tanggal 29/11/2019 grafiknya ada kenaikan harga emas. Di grafik tersebut di hari yang sama tgl 23/11/2019 harga emasnya tertulis Rp. 704.052/gr. Kok nggak konsisten…???? Mestinya kan harga di hari yang sama tidak berubah angka-nya.

Informasi grafik di Bukalapak ini sebenarnya sangat membantu konsumen untuk memutuskan apakah mau membeli emas atau tidak. Melihat apakah hargnya sedang bergerak turun atau bergerak naik. Tapi melihat informasi ini, terus terang, saya jadi meragukan informasi yang diberikan oleh Bukalapak. Semoga dikemudian hari informasinya bisa jadi lebih valid dan bisa dipercaya.

Schreeshoot tgl 23/11/2019

Bandingkan dengan screenshoot tgl 29/11/2019

 

Grafik Harga Emas di Pegadaian

Bagi saya pribadi grafik harga emas di Pegadaian memang kurang informatif dibandingkan dengan grafik di Bukalapak. Di Pegadaian kita tidak bisa melihat pergerakan harga emas sejak setahun terakhir. Grafiknya tidak dinamis. Tapi informasi harga emas di Pegadaian konsisten. Lihat screenshoot yang saya ambil di bawah ini, waktu pengambilan di hari yang sama seperti yang di Bukalapak. Harga yang tertera di situ tanggal 23/11/2019 adalah Rp. 7.010/0.01 gr. Hari ini tgl 29/11/2019 adalah Rp. 6.990/0.01 gr. Harga tgl 23/11 tidak terlihat di grafik tgl 29/11, tapi nilai di grafiknya sama. Artinya konsisten. 

 

 

Kesimpulan saya

Informasi harga emas di Bukalapak memang informatif, tapi bagi saya menyesatkan. Karena kalau kita lihat di grafik harganya tetap, tetapi realitasnya harganya sebenarnya ada kenaikan. Konsumen yang tidak jeli dengan informasi grafik ini mungkin akan memutuskan untuk beli karena harga tetap atau cenderung turun. Padahal ada kenaikan sekitar Rp. 2000/gr.

Informasi grafik harga di Pegadaian memang agak sedikit ‘kaku’. Tapi kalau kita jeli, justru harganya malah turun. Tadinya saya pikir hari ini akan ada kenaikan harga dari harga kemarin yang Rp. 7.000/0.01 gr,  hari ini malah turun menjadi Rp. 6.990/0.01 gr. Sedikit sih penurunannya. Tapi lumayan juga dalam jangka panjang. Selisihnya dengan Bukalapak lumayan lho Rp. 4.038/gr emas. 

 

Menabung Investasi Emas

Tahungan dalam bentuk uang mah biasa. Ada yang lebih baik daripada menyimpan harta dalam bentuk uang; yaitu menabung dalam bentuk emas.

Pengalaman Pak Katiman; Uang Turni untuk Beli Perhiasan Emas

Saya diajari oleh senior kerja saya dulu. Namanya Alm Pak Katiman. Ketika masuk kerja, beliau sudah sepuh dan mau pensiun. Namanya aslinya Katiman, tapi sejak kecil diasuh dan tinggal di tanah Sunda. Namanya diganti menjadi Maman Katiman. Meski besar di Sunda, Pak Katiman tetap orang jawa tulen.

Orang jawa itu ramah, ulet, ‘gemi’, hemat dan suka nemabung. Rumah Pak Katiman besar, tanahnya luas banget. Lebih dari 1000 m. Punya beberapa bidang tanah. Suatu hari ketika kita sama2 ‘turni’ ke Madura, saya tanya ke Beliau; apa rahasia Pak Katiman sampai bisa punya rumah besar dan tanah yang luas? Padahal kerjanya hanya teknisi saja.

Lalu beliau menceritakan rahasianya. Waktu kerja dulu beliau sering ‘turni’ atau tugas luar. Uang saku perjalanannya banyak, bahkan lebih besar dari gajinya. Apalagi Pak Katiman irit. Kalau pulang dari Turni selalu bawa uang banyak. Nah, setiap kali pulang Turni beliau selalu membeli perhiasan emas. Uangnya tidak disimpan di bawah kasur atau tabungan bank. Beliau tahu kalau harga emas cenderung naik. Lama kelamaan perhiasan emasnya banyak.

Beliau belum punya rumah. Beliau ingin punya rumah. Karena orang kampung, cara berfikirnya sederhana. Dia beli tanah dulu baru membangunnya. Singkat cerita dia dapat lokasi tanah di daerah Kota Batu Ciapus. Uang untuk membelinya dari menjual perhiasan emas-emasnya. Ketika dia menjual emasnya itu harganya sudah jauh lebih tinggi daripada harga ketika membelinya dulu. Beruntung sekali Pak Katiman. Dia bangun sendiri rumahnya. Kalau pulang kerja dari kantor, dia ‘nukang batu’. Dicat sendiri dan dirapikan sendiri. Pelan tapi pasti rumahnya jadi. Lambat laun, tanah2 disekitarnya pun dia beli. Rumahnya jadi luas sekali.

Menabung dalam bentuk emas bukan hanya sekedar menyimpan harta saja, tetapi salah satu bentuk investasi. Karena nilai (harga emasnya) akan berkembang. Menurut saya ini ‘halal’, beda dengan menambung dalam bentuk deposito. Tambahan uangnya dari ‘bunga bank’. Meski persentasenya tidak sebesar bunga deposito, saya pribadi lebih memilih emas. Belum pernah sama sekali saya depositokan uang saya.


Baca juga memilih Tabungan Emas: Bukalapak, Tokopedia, atau Pegadaian.

Kelebihan dan Kekurangan Menyimpan Emas Perhiasan

Menyimpan yang dalam bentuk emas memang lebih menguntungkan daripada menyimpan dalam bentuk uang saja. Karena nilai emas cenderung naik, meski kenaikan ini tidak tinggi dan kadang2 turun.

Perhiasan emas relatif mudah didapat. Selain itu bisa dipakai untuk perhiasan. Tapi menyimpan emas untuk perhiasan ada kekurangannya. Pertama; kurang aman. Perhiasan emas bisa dicuri atau dijambret.

Kedua; banyak potongan. Kalau kita jual lagi emas itu ke toko. Biasanya ke toko waktu membeli dulu. Kalau ketoko lain dihargai lebih murah, apalagi tidak ada surat-suratnya. Potongan pertama adalah potongan berat emas. Ini kadang2 curangnya toko. Timbangan emas selalu berkurang, meski nggak dipakai dan disimpan di laci saja. Lalu, potongan ongkos buat. Harganya bervariasi. Jadi potongan harganya bisa sampai 5-10% dari harga emas saat itu.

Investasi perhiasan emas adalah investasi jangka panjang. Kalau jangka pendek biasanya rugi. Pas beli harga mahal, pas jual harga rendah. Ada selisih antara harga beli dan jual sekitar 2 persen. Apalagi kalau pas turunnya agak banyak, semakin besar penurunannya.

Koin Emas dan Emas Batangan

Alternatif simpanan emas adalah koin emas atau emas batangan. PT Antam mengeluarkan produk yang orang kenal dengan sebutan ‘Emas LM’. Bentuknya kepingan kecil berbentuk kotak dan ada logonya LM. Pecahannya mulai dari 1 gr, 5 gr, 10 gr dan seterusnya. Emas LM ada nomor serinya dan ada sertifikatnya.

Harga emas LM lebih tinggi daripada emas perhiasan. Beda antara harga beli dan harga jualnya sekitar 2% saja. Kalau kita jual tidak ada potongan lain lagi.

Selain emas LM ada lagi emas UBS. Harganya lebih murah.

Emas LM dan Emas UBS bisa dibeli di toko2 emas perhiasan. Bisa juga dibeli di Pegadaian, kantor pos, bank atau langsung ke gerai Antam. Bahkan sekarang sudah bisa beli on-line. Kalau kita cari di apliaksi Marketplace (Bukalapak, Tokopedia, dll) ada yang jual emas LM.

Kalau perlu uang, emas LM ini bisa dijual atau digadaikan. Jualnya ya di toko emas waktu kita beli. Tapi nggak bisa dijual ke Pegadaian atau Bank. Mereka hanya terima gadai.