Indahnya Sawah Pak Haji Zaka

Waktu aku masih di Bogor, aku sering banget ke rumahnya Pak Haji Zaka. Pertama, karena aku banyak belajar dari Pak Haji tentang budidaya padi organik/padi sehat. Kedua, karena tempatnya asik banget. Pemandangannya indah. Di sebelah selatan ada gunung, di sebelah utara juga ada gunung. Udaranya sejuk. Tempatnya luas. Dan kalau ke sana dibakarin ikan plus sambel jahe. Uenak tenan.

Aku sedang ‘ngudi kawruh’ ke Pak Haji Zaka. Meskipun cuma lulusan SMA, tetapi ilmu Pak Haji tentang budidaya padi luas dan mendalam.

Pak Haji Zaka sudah menerapkan cara penanaman legowo. Kalau di daerah-daerah lain masih legowo 4 atau 5, Pak Haji sudah lewogo dua. Di beberapa petak sawah ada juga yang ditanam dengan sistem legowo 3. Tetapi ini hanya untuk praktek saja. Sebagian besar pake legowo 2. Menurut Pak Haji, legowo 2 populasinya paling tinggi. Keuntungan lainnya adalah mengurangi serangan hama tikus, karena ada ‘efek pinggir’ dari sistem legowo ini. Arah jalur penanaman juga dibuat searah dengan sinar matahari. Dengan demikian penyinaran menjadi lebih efektif. Hasil panen padi lebih tinggi dengan sistem legowo ini.

Padi yang ditanam dengan sistem legowo 2. Penyinaran menjadi lebih efektif dengan sistem ini, meskipun tanaman padi sudah tinggi.

Bibit padi yang baru saja ditanam dengan sistem legowo 2. Setiap titik tanam hanya diberi satu bibit saja. Cara ini mengurangi kebutuhan benih dan merangsang tumbuhnya anakan yang optimal.

Di beberapa tempat juga ditanam dengan sistem legowo 3 (kanan) atau legowo 4 (kiri).

Pria ini namanya Yuyun. Dia adalah teknisi pemuliaan tanaman padi hibrida. Tugasnya menjadi ‘mak comblang’ sekaligus ‘penghulu’ perkawinan tetua jantan dan tetua betina, agar menjadi tanaman padi hibrida yang unggul.

Lahan sawah yang sudah selesai diolah tanah. Besok sawah ini akan ditanami.

Gunung yang diambil tersebut adalah gunung Pangranggo. Sebenarnya masih ada gunung di sisi selatan, tetapi karena posisi matahari yang kurang pas, jadi urung aku foto.