Yang pernah berkunjung ke lab saya pasti tahu kalau peralatan di lab saya sudah layak untuk dimusiumkan. Sebagian besar sudah udzur dan tidak berfungsi lagi. Padahal penelitian tetap harus jalan terus. Penelitian tahun ini besar tanggung jawabnya dan kalau gagal nasip saya bisa sama seperti Pak Dasep. Agar penelitian tetap bisa berjalan saya terpaksa menggunakan perabotan rumah tangga, sebagian pinjam ke perabotan istri di rumah. Mau bagaimana lagi.
Peralatan laboratorium umumnya mahal-mahal dan kapasitasnya kecil. Memang sih presisi dan kualitasnya bagus. Anggaran penelitian tidak boleh untuk membeli alat. Teman-teman di lab, khususnya lab saya, jadi frustasi. Mau nimbang saja mesti numpang di lab tetangga. Autoclave rusak, numpang lagi ke lab lain. Sedih.
Penelitian harus tetap jalan. Targetnya juga banyak, baik dari sisi quantiti maupun kualitasnya. Teman-teman di lab mesti kreatif. Kalau alat lab tidak ada, ya pakai saja alat2 rumah tangga yang ada dan harganya jauh lebih murah. Tapi kami mesti berhati-hati dan melakukan trik dan sedikit modifikasi agar hasilnya cukup layak untuk penelitian.
Untuk penelitian dengan tankos ini kami menggubakan kompor gas Rinnai, dandang pinjaman, blender phillip, saringan santan, mesin cuci, baskom plastik, codet besar atau cothil, sendok sub besar, pengaduk kayu besar, ember plastik, saringan tahu, monel, timbangan kue, timbangan warung, dan nampan plastik. Ada juga peralatan yang pinjam dari koperasi kantor, temen dan lab lain.
Bahan-bahannya pun agar murah kami beli di warungnya Pak Haji dan bahan-bahan teknis yang murah meriah. Sebagian ada juga yang beli di supermarket, barang biasa asalkan bahan aktifnya sama seperti yang kami butuhkan.
Alhamdulillah. Meski dengan peralatan sederhana dan bahan-bahan warungan. Penelitian berjalan lancar. Hasilnya pun semakin baik dari minggu ke minggu. Bahkak kapasitas produksinya juga meningkat, jauh lebih banyak daripada jika kami menggunakan peralaran laboratorium.
Sekarang kami mencoba sampel yang lebih banyak agar bisa ditest skala industri.
Berbagi Tak Pernah Rugi 