Benih Jahe Gajah
Pemilihan bibit jahe yang baik adalah salah satu langkah awal untuk sukses dalam budidaya jahe. Jika bibit jahe yang dipilih baik, maka hasil yang bagus pun sudah jadi jaminan. Pemilihan bibit jahe yang bagus bisa dilihat dari bentuk tunasnya. Mana menurut Anda bibit jahe yang bagus? Yang gendut atau yang kurus?
Langkah pertama yang penting dalam memilih bibit/benih jahe adalah bibit/benih harus bebas hama dan penyakit. Cek dulu apakah ada kutu. Benih yang kurang bersih biasanya ada kutunya. Kutu ini menyebabkan benih bercak-bercak dan bopeng2 kecil. Kalau tidak dibersihkan bisa menjadi jalan masuknya penyakit. Kulit yang luka akan lebih mudah terserang penyakit.
Bentuk benih yang sehat adalah benih jahe yang “nyempluk”, gendut, berisi. Apalagi jahe gajah, harus yang besar. Jangan pilih yang kecil dan kurus. Rimpang yang gendut menandakan banyaknya cadangan makanan untuk pertumbuhan bibit jahenya kelak. Lihat gambar di bawah ini.
Benih jahe yang gendut dan tunasnya sedikit lebih baik daripada benih yang kurus dan bertunas banyak. Cadangan makanan yang banyak hanya untuk memberi ‘makan’ satu saja. Coba kalau cadangan makanannya sedikit mesti memberi makan pada bibit yang banyak. Bibitnya akan kekurangan makanan.
Bentuk tunas bisa juga menjadi salah satu kriteria pemilihan benih/bibit jahe. Bentuk tunas jahe ada yang gendut, sedang, dan kecil. Secara visual kebanyakan orang akan lebih suka memilih tunas yang gemuk, karena terlihat kekar dan sehat. Tunas yang sedang dan kecil jadi pilihan kedua. Namun, pengalaman dan penelitian membuktikan sebaliknya. Tunas jahe yang gendut2 dan besar2 ternyata pertumbuhannya lebih lambat daripada benih jahe yang sedang dan kecil2. Hasil panennya pun dari hasil penelitian membuktikan jika tunas yang sedang dan kecil lebih tinggi daripada yang besar dan gemuk. Perhatikan tabel dan grafik di bawah ini.
Dari tabel dan grafik tersebut dapat dilihat jika tunas yang berukuran sedang dan kecil memberikan hasil kurang lebih 25% lebih tinggi daripada yang besar dan gendut.
Jika Anda membeli benih atau bibit jahe, berikut ini saran saya:
– pilih benih/bibit yang bebas hama dan penyakit,
– pilih bentuk benih yang sehat dan “nyempluk”,
– pilih bentuk tunas yang sedang atau kecil, satu cabang rimpang satu tunas lebih baik.
Salam jahe. Semoga sukses budidaya jahe Anda.
Pupuk Organik Cair Khusus Jahe; klik di sini.
Gambar sketsa tunas jahe, grafik dan tabel hasil penelitian dari Buku Ginger The Genus Zingiber.
Pingback: Aplikasi Hormon atau ZPT (zat pengatur tumbuh) Tanaman untuk Bibit Jahe | Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Aplikasi Hormon atau ZPT (zat pengatur tumbuh) Tanaman untuk Bibit Jahe | Biang POC