Ust. Muhibbin Bakrun, Lc. (Foto dari Akun FB Laziz Mafaza)
Dari sekitar tujuh orang yg tinggal di masjid Fatimatuzahra, mungkin saya yang paling lain sendiri. Rambut saya lebih dari sebahu, celana jeans ketat, dan naik RX King. Teman-teman lain lebih alim dan kelem, jengot dipelihara dan celana congkrang. Tapi Ust. Muhibbin tetap sabar mengajar kami mengaji. Beliau selalu tersenyum lebar setiap ketemu saya dan memanggil nama saya dengan intonasi khasnya “Isroi”, terus menjabat tangan saya dengan tangan diayunkan dulu.
Ust. Muhubbin mengajar banyak pelajaran dasar-dasar Islam, seperti tafsir, bahasa Arab, dan fikih. Yang paling sulit saya ikuti adalah bahasa Arab. Bukunya ajarnya masih saya simpan sampai sekarang. Susah sekali saya mengikutinya. Dari semua murid yang ikut pelajaran2 itu, saya paling bodoh sendiri. Malu.
Ust. Muhibbin mengajar tafsir setiap hari minggu pagi. Jamaahnya banyak. Kami, ‘penghuni’ masjid wajib mengikutinya. Walaupun sambil ngantuk-ngantuk dan sandaran di tiang marmer masjid, saya mencoba menyimaknya. Ust. Muhibbin mengajar dengan gaya khasnya.
Ada pelajaran khusus juga yg dilaksanakan di malam hari di lantai dua sayap kanan. Kadang2 Ust. Muhibbin yang mengajar kami. Biasanya saya ambil posisi mojok. Mojok kanan, mojok kiri atau mojok belakang. Biar bisa ngantuk soalnya. Meskipun tidak banyak, pelajaran dari Ust. Muhibbin ada yang nyanthol di kepala.
Ust. Muhibbin juga selalu terbuka jika dimintai fatwa seputar masalah fiqh atau hadist. Ketika di masjid ada Ust. Yunan yang usianya sedikit lebih tua dari saya, saya lebih sering konsultasi dengan Ust. Yunan. Kalau menthok baru tanya ke Ust. Muhibbin yg lebih senior.
Banyak Ust yang mengajar di Mafaza, namun Ust. Muhibbin memberi warna tersendiri bagi kami, ‘penghuni’ mafaza. Sampai beberapa hari yang lalu saya kaget membaca status Pak Eko Cahyono yang mengabarkan berita duka; Ust. Muhibbin telah tiada. Waktu itu saya sedang chatting dengan ust. Rano Karno Mohammad Bilal yang sedang di Mesir. Kaget, sedih, haru, jadi satu. Seakan tidak percaya membaca kabar itu. Karena selama ini tidak pernah mendengar beliau sakit.
Selamat jalan Ust. Muhibbin. Engkau isi usiamu dengan berdakwah dan mengajar. Semoga pahala terus mengalir kepadamu. Semoga Allah menerima semua amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Semoga Allah memberi tempat yang lapang di alam kurburmu. Amin.
Brg, 8/11/14
Pak Syarief Basir sedang memberi sambutan.
Reblogged this on Meliyufita and commented:
The sweet one in memorian
mas ada video ceramah beliau apa tidak? terimakasih
mas ada video ceramah beliau tidak? terimakasih