Tag Archives: fatimatuzzahra

Ust. Arifin Mukti, SE; Orang yang Membawaku Masuk Pesma

image

Aku dan Ust. Arifin Mukti, SE.

Kalau dulu Ust. Arifin Mukti tidak menerima saya di Pesma Fatimatuzzahra, mungkin akan lain jalan hidup saya. Beliau sudah saya anggap seperti Bapak saya sendiri.

Waktu itu beliau adalah salah satu ketua Takmir Masjid Fatimatuzzahra, masjid besar yang baru selesai di bangun di tengah2 kampus Unsoed Grendeng. Fatimatuzzahra mengadakan pesantren kilat Ramadhan. Saya ikut jadi peserta pesantren kilat itu. Padahal waktu itu kehidupan saya jauh dari agama.

Rambut saya masih panjang sebahu, pakai celana jin ketat, pakaian ala kadarnya dan pakai gelang besi. Motor saya RX King. Lengkap lah artibut saya, lebih mirip preman daripada santri.

image

Aku ketika awal2 masuk Fatimatuzzahra. Rambut panjang, celana jin, dan pakai gelang besi

Continue reading

Sepotong Kenangan dg Ust. Muhibbin Bakrun, Lc.

image

Ust. Muhibbin Bakrun, Lc. (Foto dari Akun FB Laziz Mafaza)

Dari sekitar tujuh orang yg tinggal di masjid Fatimatuzahra, mungkin saya yang paling lain sendiri. Rambut saya lebih dari sebahu, celana jeans ketat, dan naik RX King. Teman-teman lain lebih alim dan kelem, jengot dipelihara dan celana congkrang. Tapi Ust. Muhibbin tetap sabar mengajar kami mengaji. Beliau selalu tersenyum lebar setiap ketemu saya dan memanggil nama saya dengan intonasi khasnya “Isroi”, terus menjabat tangan saya dengan tangan diayunkan dulu.

Ust. Muhubbin mengajar banyak pelajaran dasar-dasar Islam, seperti tafsir, bahasa Arab, dan fikih. Yang paling sulit saya ikuti adalah bahasa Arab. Bukunya ajarnya masih saya simpan sampai sekarang. Susah sekali saya mengikutinya. Dari semua murid yang ikut pelajaran2 itu, saya paling bodoh sendiri. Malu.

Continue reading

Foto Diri Dari masa ke masa

Hidup melalui masa demi masa. Sejak di alam barzah kemudian lahir ke alam dunia. Dari kecil hingga menginjak dewasa dan menjadi tua. Setiap masa itu memiliki kenangan sendiri-sendiri. Kadang-kadang jika aku mengingat masa-masa itu aku sering tertawa sendiri. Ingat ketika masih kecil. Ingat teman-teman dulu. Mengingat masa lalu juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk mengevaluasi diri (mukhasabah). Dan mencoba merumuskan kembali apa tujuan hidup kita ini.

Ada banyak cara untuk mengenang masa-masa itu. Salah satunya adalah dengan melihat foto-foto dulu. Foto-foto yang membawa kenangan-kenangan masa. Mungkin saja foto-foto itu sudah kusam atau sudah kabur. Tetapi dengan melihat kembali foto-foto itu akan menggugah ingatan-ingatan yang terpendam. Aku tidak banyak memiliki foto-foto. Maklum aku dibesarkan dikeluarga yang biasa-biasa saja, jadi foto masih merupakan barang mewah bagi kami. Berikut ini beberapa foto yang masih ada dan masih sempat aku digitalkan.

Continue reading

Temanku JA

kisah2 di Fatimatuzzahra

Aku dan JA setelah dua puluh tahun tidak ketemu.

Kekurangan bukanlah hambatan. Cita-cita dapat dicapai dengan perjuangan. Kata-kata itu bukan sekedar kata pepatah yang tidak ada isinya. Saya membuktikannya sendiri lewat teman karibku, sebut saja dia JA.

JA anak nelayan miskin di pantura. Ibunya adalah buruh nelayan yang penghasilannya pas-pasan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Bapak JA merantau ke Jakarta sebagai tukang becak. Katanya penghasilan orang tuanya untuk makan sehari-hari saja tidak cukup.
Continue reading

Beli Makanannya, Mbak?

Masa remaja adalah masa mencari jati diri. Makanya tidak heran kalau banyak remaja yang sering bertingkah aneh-aneh. Gaya, pakaian, rambut, dan tingkah polahnya ‘nyleneh’ untuk menarik perhatian dan minta diakui. Dulu saya pun pernah mengalami masa-masa seperti itu. Masa di mana ketika aku tidak tahu ingin jadi apa.

Ketika semester satu aku ingin diangap gagah, ganteng, dan ‘smart’. Aku panjangkan rambutku. Mungkin satu setengah tahun aku tidak potong rambut. Aku pake gelang besi, gede lagi. Aku pake celana jin ketat. Badanku kurus, maklum anak kos-kosan.
Continue reading