Ini cerita jaman dulu waktu aku masih SMP. Perasaan marah, dendam, jengkel, mangkel yang membuatku dapat NEM terbaik di sekolahku.
Aku sekolah di sekolah ‘pinggiran’. Ketika SD aku sekolah di SD Inpres Cacaban 2 di kaki gunung sukorini. SD Inpres adalah konotasi untuk SD pinggiran. SDku sekarang sudah “almarhum”. Nilai sekolahku biasa2 saja, tidak cukup untuk masuk sekolah negeri. Akhirnya aku terdampar di sekolah SMP “luar negeri” alias SMP swasta; SMP Purnama Magelang. Sekolahnya “ndompleng” di SMP N 5. Masuknya siang, ketika anak2 SMP Negeri sudah pulang. Jaraknya dari rumahku 3-4 km. Aku ke sekolah naik sepeda.