Tag Archives: Arroyan

Mas Royan Keluar Lewat Mana…????

Saya dan istri mencoba untuk mengajarkan ke anak-anak kami gemar membaca. Kami biasa memberikan hadiah berupa buku-buku kepada anak-anak. Karena anak kami masih kecil-kecil, buku yang kami beli adalah buku-buku yang banyak gambarnya dan penuh warna-warni. Beberapa waktu yang lalu saya membelikan tiga buku untuk anak-anakku dengan tema dinosaurus. Buku-buku ini adalah buku seri Aku Cinta Dinosaurus yang diterbitkan oleh salah satu penerbit terkemuka di Indonesia. Dua anak kami yang masih kecil, Ar Royan ( 5 tahun) dan Abim (4 tahun), sangat senang membaca buku-buku ini.

Continue reading

Asad Muhyidin Ar Royan – 2

Kidal – Selalu dari Sisi Kiri

royan lagi manyunAda satu lagi yang unik dari Royan, anak ini kidal.  Tadinya aku kurang memperhatikannya.  Dulu waktu masih bayi, Royan lebih suka menggunakan tangan kiri daripada tangan kanan.  Kalau makan, sendok dipegang dengan tangan kiri.  Kalau kami ajari untuk pindah ke tangan kanan, Royan marah dan lebih memilih menggunakan tangan kiri.  Trus… kalau diajari menulis atau mencoret-coret dengan pensil/spidol.  Royan juga lebih sering menggunakan tangan kiri daripada tangan kanan.  Sama juga, kalau kami coba untuk memindahkan pensil ke tangan kanannya Royan juga marah dan tidak mau.  Tadinya kami pikir karena Royan masih kecil dan dia belum tahu membedakan tangan kanan dan tangan kiri.  Namun, lambat-laun aku mulai curiga.  Kami melakukan test kecil ke Royan.  Misalnya melihat bagaimana Royan menggunakan tangan kanan dan tangan kirinya.  Sampai akhirnya, kami menduga kalau Royan itu kidal.

Continue reading

Asad Muhyidin Ar Royan – 1

Anak Pertama

Royan dan UmmiAsad Muhyidin Ar Royan atau sering dipanggil Ar Royan atau Mas Royan adalah anak pertamaku.  Lahir pada hari Sabtu, 17 Ramadhan 1422 H atau 3 Desember 2001. Lahir di Pati, kota kelahiran Istriku, di Rumah Sakit Umum Pati ya…. kira-kira tengah malam.  Waktu Royan lahir aku tidak menungguinya, karena aku masih di Bogor.  Sebenarnya waktu itu pagi-pagi istriku sudah menelepon kalau perutnya sudah mulai terasa mual, sakit dan sepertinya Royan akan segera keluar.  Tapi waktu itu belum ada tanda-tanda “pembukaan” jadi mungkin masih beberapa hari lagi pikirku. Ternyata sore hari sudah tidak kuat dan rasanya akan segera lahir. Waktu itu aku belum punya HP (hand phone) jadi tidak bisa langsung menghubungi aku, tetapi lewat Bu Harry, pemilik rumah yang kami kontrak.

Continue reading