Tag Archives: daging

Catatan Kuliner: Sate Maranggi Cianjur; sate sapi dengan sambel oncom dan ketan bakar

image
Sate Maranggi dengan bumbu oncom dan ketan bakar.


Catatan kuliner: KULINER


Saya sering makan sate, tapi baru kali ini ketemu dengan kuliner sate yang ‘anti mainstream’. Umumnya sate dibuat dari daging ayam atau kambing dengan bumbu kacang atau kecap. Sate Maranggi Cianjur ini beda sendiri, karena dibuat dari daging sapi dan sambal oncom plus ketan bakar.

Sebelumnya saya pernah makan sate Maranggi yang di jalan Cikopo-Purwakarta. (Baca di sini: Sate Maranggi). Daging satenya memang daging sapi, tetapi bumbunya tetap bumbu kacang dan kecap. Mirip dengan sate-sate yang lain.

Ketika ke Cianjur saya diajak makan sate Maranggi yang berbeda. Lokasinya di jalan sawojajar (kalau tidak salah ingat). Warungnya kecil dan biasa-biasa saja, tetapi pembelinya ramai. Saya menunggu lebih dari setengah jam baru mendapatkan bagian.

image

Awalnya saya berfikir kalau satenya mirip dengan sate yang saya makan di Cikopo. Rupanya saya keliru. Menu satenya sedikit berbeda. Awalnya saya sedikit curiga; kok di bakaran satemya ada ketan yang di bakar. Kata temen saya kalau cara makan yang khas di sini makannya dengan ketan bakar. Saya jadi semakin penasaran dan tidak sabar menunggu pesanan sate saya datang.

Saya lebih heran lagi ketika melihat sambalnya kok tidak seperti biasanya. Dari kenampakan visual mirip sambal sambal yang biasa buat makan. Saya tanyak ke teman saya; “sambalnya apa itu?”
“Sambal oncom.”
“Sambal oncom?”
“Di sini memang makannya dengan sambal oncom.”
“Ooo……hhmmmm.”
Saya semakin penasaran.

image

Akhirnya pesanan saya datang juga. Tidak sabar saya pingin mengigitnya. Porsi satenya kecil2 dan dalam satu tusuk hanya ada sekitar 3 potong daging saja. Pertama saya cobain satenya dulu. Rasa dagingnya beda. Menurut saya lebih mirip rasa dendeng sapi dan sedikit manis. Kata penjualnya memang sate ini direndam dulu dengan bumbu semalaman sebelum di bakar.

Lalu saya coba colek satenya ke sambal oncom.
Hhmmmm……
Enak. Citarasanya beda. Lain dengan sate2 yang pernah saya makan sebelumnya. Sambal oncomnya tidak terlalu pedas. Di menunya juga tidak disediakan potongan tomat dan bawang merah mentah.

Continue reading

Kuliner Soto di Jambon Magelang

Penjual soto banyak ditemui di sekitar Jambon Jl. P. Diponegoro Magelang. Tidak kurang dari enam warung soto ada di sepanjang jalan ini. Meskipun letak warung-warung ini berdekatan, namun warung ini laris. Mereka punya pelanggannya sendiri-sendiri.

Ketika saya kecil dulu, sekitar tahun 80-an, hanya ada satu penjual soto yang mangkal di Jambon jl. Diponegoro ini. Tepatnya persis di trotoar depan hotel Pringgading Jambon. Nama penjualnya Pak Sarju. Pagi hari setelah subuh, Pak Sarju sudah mendorong gerobaknya dari kampung Bayeman ke depan hotel Pringgading. Pelanggannya kebanyakan ibu-ibu yang membelikan soto untuk sarapan anaknya sebelum berangakat sekolah, atau bapak-bapak yang sarapan pagi sebelum pergi ke tempat kerja.

Gerobak soto ini semakin laris. Kemudian Pak Sarju membuka tenda di lahan kosong seberang hotel Pringgading ini yang dekat dengan perempatan Jambon. Tempatnya lebih luas dan bisa lebih banyak diletakkan kursi dan meja. Entah kapan persisnya, Pak Sarju yang sudah tua meninggal. Usahanya ini diteruskan oleh anaknya, Pak Sugi dan menempati di tempat yang sama. Salah seorang pembantu Pak Sarju, yaitu Pak No, kemudian juga membuka gerobak sotonya sendiri. Pak No, ini berjualan di jl. Merbabu yang letaknya kurang dari 50 m dari tempat Pak Sarju.

Waktu terus berlalu, entah sejak kapan mulainya, warung soto di jambon ini semakin banyak. Di sebelah timur perempatan Jambon ada warung soto Pak Trimo, letaknnya juga kuran dari 50 meter dari warung sotonya Pak Sarju. Kemudian di dekat lapangan gladiool juga dibuka satu warung soto. Kini setelah gladiool disulap jadi real estate, warung soto ini pindah ke singoranom. Warung soto Pak No juga kemudian pindah beberapa kali mencari tempat yang lebih luas, dan kini mangkal di SMUN 1 Magelang dekat dengan Taman Kyai Langgeng. Warung soto yang lain buka di krekopan dekat kantor kelurahan Magelang.

Dari sekian banyak warung soto itu, soto Pak Sugi dan Soto Pak Trimo adalah yang paling banyak pelanggannya. Setiap pagi banyak mobil atau motor parkir di sekitar warung soto. Kebanyakan mereka makan untuk sarapan. Warung soto ini biasanya buka dari pagi hingga jam 10 atau 11 siang saja.

Soto di Jambon Magelang ini adalah soto ayam dengan kuah bening. Soto Magelang lebih mirip dengan soto ayam Kudus. Sotonya terdiri dari bihun putih, kecambah, suwir-suwiran daging ayam, dan perkedel. Pak Sugi dan Pak No memakai perkedel dari ketela atau kimpul. Sedangkan Pak Trimo menggunaka perkedel kentang. Di meja makan disediakan juga sate ayam atau sate usus, tersedia juga ada juga gorengan tempe atau tahu.

Sarapan soto memang segar dan nikmat. Silahkan menikmati soto kota Magelang.