Jangan membayangkan kalau perpustakaan sampah isinya hanya sampah saja. Perpustakaan ini adalah perpustakaan di kampung yang kalau mau meminjam buku bayarnya pakai sampah. Pak RT Elan yang mempunyai ide ini. Lokasinya ada di RT 02/RW 12, Kp. Nagrok, Kel. Pamoyanan, Kec. Bogor Selatan, Kota Bogor.
Pak RT Elan resah dengan kondisi di lingkungan RTnya yang kurang bersih dan kesadaran warganya yang masih kurang tentang sampah. Masih ada warga, terutama anak2 yang membuang sampah sembarangan. Kebun di depan rumahnya banyak sampah berserakan. Selokan air banyak sampahnya. Kampung yang rumahnya berhimpit-himpitan itu menjadi terlihat kumuh. Berbagai upaya untuk menyadarkan warganya belum juga membuahkan hasil.
Di kampungnya banyak anak2 usia sekolah. Sepulang sekolah mereka hanya main2 saja. Lalu muncul ide untuk mengisi waktu luang anak2 itu dengan kegiatan yang lebih bermanfaat dan sekaligus merangsang kepedulian mereka tentang sampah. Lahirlah perpustakaan sampah ini.
Bp. Elan Jaelani, Ketua Rt. 2, Rw. 12, Kampung Nagrog, Desa Pamoyonan, Kec. Bogor Selatan – Kota Bogor, menjelaskan tentang komposter sederhana untuk pengomposan sampah organik rumah tangga. Keistimewaan komposter ini dibandingkan komposter yang sudah saya posting sebelumnya adalah komposter ini tidak pernah penuh meski diisi terus menerus. Kompos yang sudah jadi tertampung di bagian bawah. Kompos sampah organik ini dipanen/diambil terus, sehingga komposter ini tidak akan penuh.
Komposter ini dibuat dari tong plastik berukuran 50 L. Bisa saja dibuat dari tong yang lebih besar jika digunakan untuk volume sampah organik yang lebih besar. Bagian bawah, di sisi sampingnya, tong ini diberi lubang untuk pintu memanen kompos yang sudah jadi. Sedikit di atas lubang panen ini dipasang pejangga dari pralon yang disusun sedemikian rupa untuk menahan kompos/sampah organik. Bagian tutupnya diberi lubang seukuran pralon. Di atas penahan pralon ini diberi saringan plastik yang ukuran lubang-lubangnya besar. Kira-kira berukuran 3 cm. Lubang ini harus cukup besar agar kompos bisa turun ke tempat penampungan. Jika ukuran lubang-lubang saringan ini terlalu kecil, kompos akan sulit turun ke tempat penampungan kompos. Di bagian paling bawah juga diberi lubang untuk membuang cairan yang keluar dari sampah organik. Jika perlu cairan lindi ini bisa ditampung dan diolah menjadi pupuk organik cair.
Cara pemakaianya sangat mudah dan sederhana sekali. Pertama, dibagian bawah diberi lapisan daun. Lapiran daun ini berfungsi sebagai alas penahan. Bisa juga diberi sobekan kertas karton. Kedua, lapisan paling bawah adalah kompos matang atau lapisan tanah halus. Kompos matang ini juga berfungsi sebagai sumber inokulum pembuatan kompos. Setelah itu baru ditambahkan sampah organik secara bertahap.
Sampah organik tidak perlu disemprot air, karena sampah organik umumnya sudah cukup mengandung air. Air hanya perlu ditambahkan jika sampah organiknya kering sekali. Kemudian ditambahkan dekomposer, misalnya: Promi atau MOL atau dekomposer. Pengunaannya sedikit saja. Dekomposer ini berfungsi untuk mempercepat proses dekomposisi sampah organik menjadi kompos. Sampah organik ditambahkan secara bertahap setiap hari.
Sesekali tong ini digoyang-goyang agar kompos yang sudah jadi turun ke bawah ke tempat penampungan. Dengan demikian, tumpukan kompos akan turun secara bertahap pula. Jika penambahan sampah organik sebanding dengan kecepatan dekomposisi, tong komposter tidak akan pernah penuh.
Kompos yang dihasilkan dari komposter ini dimanfaatkan untuk memupuk tanaman di pekarangan sendiri.
Kalau Anda tertarik dengan tulisan di blog ini dan berniat untuk meng-copy-nya serta menyebarluaskannya. Jangan malu-malu, copy aja langsung atau save as lewat menu bar. Boleh diubah, dimodifikasi, dan diperkaya, asal tetap mencantumkan credit-nya dan alamat URL-nya. Diperbolehkan selama untuk tujuan kebaikan, tidak melanggar hukum, norma-norma etika dan kesulilaan, tidak menyinggung SARA, dan BUKAN UNTUK TUJUAN KOMERSIAL. Yang terakhir ini harus bayar Royalti ;). Jika Anda memiliki sesuatu yang ingin ditambahkan, koreksian, komplain, bantahan, protes, gugatan, atau yang lainnya, silahkan masukkan di kolom komentar. Kalau Anda merasa bahwa isi blog bermanfaat, silahkan berbagi dengan yang lain. Silahkan klik icon-icon berbagi yang ada di bawah setiap artikel.