Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Tanah menemukan bahwa kandungan bahan organik di sebagian besar sawah di P Jawa menurun hingga 1% saja. Padahal kandungan bahan organik yang ideal adalah sekitar 5%. Kondisi miskin bahan organik ini menimbulkan banyak masalah, antara lain: efisiensi pupuk yang rendah, aktivitas mikroba tanah yang rendah, dan struktur tanah yang kurang baik. Akibatnya produksi padi cenderung turun dan kebutuhan pupuk terus meningkat. Solusi mengatasi permasalah ini adalah dengan menambahkan bahan organik/kompos ke lahan-lahan sawah. Kompos harus ditambahkan dalam jumlah yang cukup hingga kandungan bahan organik kembali ideal seperti semula.
Baca juga: Pengendalian hama padi dengan pestisida organik.
Informasi dan pemesanan aktivator pengomposan Promi: klik di link ini
Praktek pembuantan kompos jerami oleh H Zaka, Ket. Gapoktan Sulih Asih, Cigombong, Bogor
Lihat lanjutan video ini di Video Praktek Pengomposan Jerami
Dari Tanah Kembali ke Tanah
Padi atau tanaman menyerap unsur hara dari dalam tanah. Dengan bantuan energi dari sinar matahari, hara dari dalam tanah ditambah dengan CO2 dari udara ini diubah menjadi senyawa komplek untuk membentuk batang, daun, dan bulir-bulir padi/beras. Padi/beras akan dipanen dan dibawa ke tempat lain, sedangkan jerami sisa-sisa panen umumnya dibakar.
Proses ini berlangsung lama. Unsur hara dan bahan organik tanah semakin lama akan semakin habis. Selama ini unsur hara lebih banyak dipenuhi dengan menambahkan pupuk-pupuk kimia anorganik. Bahan-bahan organik yang ada di dalam tanah tidak mendapat perhatian dan kandungannya di dalam tanah semakin menipis.
Gambar 1. Jerami dari sisa panen padi
Jerami yang dihasilkan dari sisa-sisa panen sebaiknya jangan dibakar, tetapi diolah menjadi kompos dan dikembalikan lagi ke tanah. Kompos jerami ini secara bertahap dapat menambah kandungan bahan organik tanah, dan lambat laun akan mengembalikan kesuburan tanah.
Gambar 2. Seresah dan sisa-sisa daun dapat juga dibuat kompos
Kompos selain dibuat dari jerami dapat juga dibuat dari seresah atau sisa-sisa tanaman lain. Rumput-rumputan, sisa-sisa daun dan batang pisang, atan daun-daun tanaman dapat juga dibuat kompos. Pada prinsipnya semua limbah organik dapat dijadikan kompos.
Batang kayu, bamboo, ranting-ranting pohon, atau tulang juga termasuk bahan organik tetapi sebaiknya tidak ikut dikomposkan dengan jerami. Limbah-limbah ini termasuk limbah organik keras. Meskinpun dapat juga dibuat kompos, namun bahan-bahan ini memerlukan waktu yang lama untuk terdekomposisi.
Waktu Pengomposan
Waktu pengomposan sebaiknya segera setelah panen, yaitu waktu pada saat penyiapan bibit padi hingga sebelum penanaman bibit. Pada saat penyiapan bibit, kompos jerami juga disiapkan. Setelah kompos matang dalam waktu kira-kira satu bulan, kompos bisa segera disebarkan di petak sawah bersamaan dengan pengolahan tanah.
Keunggulan Cara Ini
Mudah. Cara pembuatannya sangat mudah sekali. Semua bahan bisa diperoleh di tempat. Hanya aktibatornya yang perlu dipesan dulu. Cara ini juga tanpa pencacahan, jadi tidak perlu mesin pencacah atau parang.
Murah. Biaya pembuatannya sangat murah. Bahan-bahan dan alat pendukung lainnya pun bisa menggunakan bahan lain yang lebih murah, jika ada.
Manfaat. Kompos ini tiak diragukan lagi memiliki banyak manfaat. Insya Allah.
Lokasi Pengomposan
Lokasi pengomposan dilakukan di petak sawah yang akan diaplikasi atau dipetak dimana jerami tersebut dipanen. Lokasi sebaiknya dipilih dekat dengan sumber air, karena pembuatan kompos membutuhkan banyak air. Lokasi juga dipikirkan untuk kemudahan saat aplikasi. Jika petak sawah cukup luas, sebaiknya dibuat di beberapa tempat yang terpisah.
Peralatan yang Dibutuhkan
Peralatan yang dibutukan antara lain:
1. Sabit/parang
2. Cetakan yang dibuat dari bambo. Cetakan ini dibuat seperti pagar yang terdiri dari 4 bagian. Dua bagian berukuran 2 x 1 m dan dua bagian yang lain berukuran 1 x 1 m.
3. Ember/bak untuk tempat air.
4. Air yang cukup untuk membasahi jerami.
5. Aktivator pengomposan (Acticomp atau Promi).
6. Ember untuk menyiramkan aktivator.
7. Tali.
8. Plastik penutup. Plastik ini bisa dibuat dari plastik mulsa berwarna hitam (ukuran leber 1 m) yang dibelah sehingga lebernya menjadi 2 m.
Tahapan Pembuatan Kompos Jerami
1. Siapkan bak dan air. Masukkan air ke dalam bak. Kemudian larutkan aktivator sesuai dosis yang diperlukan ke dalam bak air. Aduk hingga aktivator tercampur merata.
Gambar 3. Menyiapkan air untuk pengomposan jerami.
Gambar 4. Aktivator dimasukkan ke dalam bak air sesuai dosis yang diperlukan.
Gambar 5. Aduk aktivator hingga tercampur merata.
2. Siapkan cetakan dari bambo. Pasang cetakan tersebut. Sesuaikan ukuran cetakan dengan jerami dan seresah yang tersedia. Apabila jerami cukup banyak cetakan dapat berukuran 2 x 1 x 1 m. Namun bila jerami sedikit cetakan bisa dibuat lebih kecil dari ukuran tersebut.
Gambar 6. Siapakan cetakan kompos yang dibuat dari bambu.
3. Masukkan satu lapis jermai ke dalam cetakan. Jika tersedia dapat dimasukkan pula kotoran ternak. Jerami atau seresah yang berukuran besar dipotong-potong terlebih dahulu dengan parang.
Gambar 7. Masukkan jerami dan bahan-bahan lain lapis demi lapis ke dalam cetakan kompos.
4. Siramkan aktivator yang telah disiapkan merata dipermukaan jerami.
Gambar 8. Setiap lapis tumpukan disiram dengan aktivator secukupnya.
5. Injak-injak agar jerami padat.
Gambar 9. Setiap lampis tumpukan jerami diinjak-injak agar padat.
6. Tambahkan lagi satu lapis jerami/sereah.
7. Siramkan kembali aktivator ke tumpukan jerami tersebut dan jangan lupa injak-injak agar tumpukan menjadi padat.
8. Ulangi langkah-langkah diatas hingga cetakan penuh atau seluruh jerami/seresah telah dimasukkan ke dalam cetakan.
9. Setelah cetakan penuh, buka tali pengikatnya dan lepaskan cetakannya.
Gambar 10. Tumupkan jerami yang siap ditutup dengan plastic.
10. Tutup tumpukan jerami tersebut dengan plastic yang telah disiapkan.
Gambar 11. Tumpukan jerami ditutup dengan plastic.
11. Ikat plastic dengan tali plastic agar tidak mudah lepas.
12. Kalau perlu bagian atas jerami diberi batu atau pemberat lain agar plastic tidak tebuka karena angin.
13. Lakukan pengamatan suhu, penyusutan volume, dan perubahan warna tumpukan jerami.
14. Inkubasi/fermentasi tumpukan jerami tersebut hingga kurang lebih satu bulan.
Gambar 12. Tumpukan diinkubasi selama satu bulan.
Pengamatan Selama Fermentasi
Selama masa fermentasi akan terjadi proses pelapukan dan penguraian jerami menjadi kompos. Selama waktu fermentasi ini akan terjadi perubahan fisik dan kimiawi jerami. Proses pelapukan ini dapat diamati secara visual antara lain dengan peningkatan suhu, penurunan volume tumpukan jerami, dan perubahan warna.
Suhu tumpukan jerami akan meningkat dengan cepat sehari/dua hari setelah inkubasi. Suhu akan terus meningkat selama beberapa minggu dan suhunya dapat mencapai 65-70 oC. Pada saat suhu meningkat, mikroba akan dengan giat melakukan penguraian/dekomposisi jerami. Akibat penguraian jerami, volume tumpukan jerami akan menyusut. Penyusutan ini dapat mencapai 50% dari volume semula. Sejalan dengan itu wana jerami juga akan berubah menjadi coklat kehitam-hitaman.
Gambar 13. Tumpukan jerami akan mengalami penyusutan selama masa fermentasi.
Mengatasi Masalah yang Terjadi Selama Fermentasi
Masalah Pengomposan Jerami yang Paling Sering Ditemui |
Saya ingin menekankan masalah pengomposan ini, karena hampir selalu ditemui pada teman-teman yang baru pertama kali mengomposkan jerami, yaitu: KURANG AIR.Kompos jerami biasanya kurang air pada bagian tengahnya.Oleh karena itu sangat saya sarankan untuk selalu memeriksa kompos pada minggu pertama.Periksa sampai bagian dalam, kalau kering. Tambahkan air secukupnya, kemudian kompos ditutup kembali. |
Jika setelah dua atau tiga hari tidak terjadi peningkatan suhu, atau tidak terjadi penyusutan volume selama proses fermentasi kemungkinan proses penguraian mengalami hambatan. Proses penguraian berjalan lambat atau bahkan tidak berlangsung sama sekali. Jika hal ini terjadi maka diperlukan langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan ini.
Buka plastic penutup. bongkar dan amati tumpukan jerami tersebut. Apakah tumpukan tersebut kering atau ada bagian-bagian yang kering? Apakah tumpukan jerami tersebut terlalu basah? Apakah muncul bau yang kurang sedap? Apakah tumpukan jerami tersebut dingin atau panas?
Apabila tumpukan jerami kering, tambahkan air secukupnya. Kalo perlu lakukan pembalikan. Apabila jerami terlalu basah dan muncul bau tidak sedap, lakukan pembalikan dan jika perlu tambahkan bilah-bilah bambo yang diberi lubang untuk menambah aerasi.
Gambar 14. Jerami yang kering dan tidak merata kandungan airnya.
Gambar 15. Tumpukan jerami dibalik dan disiram air agar proses penguraian dapat berjalan seperti yang diinginkan.
Panen dan Aplikasi Kompos Jerami
Gambar 16. Kompos jerami yang sudah jadi: warna coklat kehitaman, lunak dan volumenya menyusut.
Kompos yang telah cukup matang ditandai dengan adanya perubahan fisik jerami. Perubahan itu antara lain:
- Jerami berwarna coklat kehitam-hitaman,
- lunak dan mudah dihancurkan,
- suhu tumpukan sudah mendekati suhu awal pengomposan,
- tidak berbau menyengat, dan
- volume menyusut hingga setengahnya.
Kompos jerami yang sudah memiliki ciri-ciri demikian berarti sudah cukup matang dan siap diaplikasikan ke sawah. Kompos jerami diaplikasikan di tempat di mana jerami tersebut diambil.
Gambar 17. Padi yang dipupuk dengan kompos jerami tumbuh lebih subur.
Artikel terkait: Pengomposan Jerami | Presentasi Kompos Jerami | File MS PowerPoint Kompos Jerami | Video Pengomposan Jerami | Sejarah PROMI | Informasi Pembelian PROMI
[isroi]
[hubungi aku]
Informasi <a href="Promi” title=”promi” target=”_blank”>Promi dan Acticomp Hubungi:
Koperasi Karyawan “Puspa Kencana” BPBPI
Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia
Jl. Tama Kencana No. 1, Bogor
Telp. 0251 – 8348842/8324048
Fax. 0251 – 8328516
Bisa menghubungi:
Dr. Agus Purwantara
Dr. Isroi
Pemesanan:
Hj. Ernawati 081314524262 / 0818948704
Download buku yang lebih lengkap silahkan klik di sini: Daftar Buku Gratis.
Untuk sementara link-link di bawah ini tidak berfungsi, silahkan gunakan link yang ada di atas.
DOWNLOAD PUPUK ORGANIK
Referensi lain yang mungkin juga Anda perlukan. Rekomendasi link: Free Ebooks.
- Buku Petunjuk Pupuk Organik Granul
- Buku Petunjuk Teknis Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT): Padi Sawah Irigasi
- Petunjuk Teknis Uji Mutu Pupuk Organik
- Standard Mutu Pupuk Organik
- Kompos
- SNI Dolomit
- Kompos Limbah Kakao
- Petunjuk Lapang PTT Padi
- Budidaya Padi Sehat
- Brosur Budidaya Padi Sehat
- Brosur Kompos Jerami
- Pengelolaan Lahan untuk Budiaya Sayur Organik
- Pupuk Organik dan Pupuk Hayati
- Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya
- Analisis Biologi Tanah
- Juknis Mutu Pupuk Organik
- Menuju Pertanian Lahan Kering Lestari
- Pembuatan Kompos-Balittanah
- Pemupukan Berimbang
- Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya
- Petunjuk Pengambilan Sampel Tanah untuk Analisis Biologi Tanah
- Compost Quality TestGermination Index Method
- Compost and Soil Conditioner Quality Standards 2005
Salam kenal Mas Is, saya tertarik dengan pengomposan limbah jerami. Dimana saya bisa dapatkan PROMI activator dan berapa harganya. Saya tinggal di Bandung.
terimakasih
Wassalam
mas mau nanya ni…. tau ga apa-apa saja kandungan yg ada pd jerami? tlg kirim ke wulandari_chem@yahoo.com…. trims yaa
terimakish banget atas keterangan yang sejak dulu aku cari. sekarang ternyata udah ketemu. di desa saya sangat banyak sekali jerami, mungkin karena mata pencaharian di desaku adalah petani padi. maka terkadang jerami itu di bakar atau diterlantarkan, tapi ngomong-2, lebih bermanfaat mana antara dijadikan jerami atau dimanfaatkan untuk makanan ternak ? mohon dijawab masya ? karena selain dibakar, biasanya untuk makanan ternak, itu yang terjadi di desa kami.
Selamat datang di web saya. Semoga bermanfaat.
Jerami untuk kompos atau untuk pakan ternak. Pilih yang mana. Tergantung. Tetapi setahu saya tidak semua petani punya ternak. Jumlah jerami yang digunakan untuk pakan lebih sedikit daripada jerami yang dibakar. Saya lihat sendiri di daerah Delanggu, Klaten dan Palur, Sukoharjo.
Kalau kondisi demikian, jerami bisa digunakan untuk pakan ternak dan sisanya dijadikan pupuk kompos. Jangan dibakar. Selain itu pupuk kandang dari kotoran ternak bisa juga digunakan untuk tanaman padi.
Jika misalnya jumlah ternak banyak sekali sehingga semua jerami dijadikan pakan ternak. Bisa saja, kotoran ternak bisa dijadikan pupuk organik untuk padi. Tetapi perlu juga diperhatikan masalah biaya operasionalnya, mana yang lebih menguntungkan petani, apakah ternak atau padi. Dan lain-lain.
Jadi pilihannya bisa untuk kompos atau untuk pakan ternak.
Silahkan dipilih sendiri.
mas apakah kompos jerami bisa disimpan dalam waktu yang lama?
apakah mikribanya tahan hidup kalau disimpan lama?
Kompos jerami kalau mau disimpan lama seabiknya dikeringkan terlebih dahulu. Mikroba yang manak maksudnya? Mikroba tetap bisa hidup dalam jangka waktu yang lama. Tetapi kalau mikroba untuk dekomposer populasinya akan turun dengan sendirinya setelah jerami jadi kompos.
Pingback: Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pupuk Kimia « isroi
assalamualaikum ww,terim kasih atas saran pak isroi, cuma saya pengen tahu bagaimana cara menghidrolisis jerami yang mudah dan murah?mungkin saya bisa coba selangkah demi selangkah dalam proses pembuatan bioetanol,yang bisa saya praktekkan pada anak didik saya di daerah transmigrasi, karena saya seorang guru smk pertanian
mas kalo cara membudiayakan jamur jerami padi gimanya
terus prospek ke depanya bagus ato g?
terimakasih
aslkm.pak boleh tahu berapa harga Promi & Promo? Diman saya bisa dapatkan? terimakasih
terimakasih atas informasinya..
sangat bermanfaat sekali. semoga dibalas oleh Allah dengan keberkahan dan balasan yang lebih baik..
Seandinya seluruh petani kita punya pengetahuan seperti bapak, saya yakin kita tidak akan kebingungan menghadapi kelangkaan pupuk (terutama pupuk subsidi), dan kondisi pertanian di indonesia semakin lama-akan semakin baik.
Info bapak sangat bermanfaat,
Thanks
ass. ww. salam kenal……
mohon informasi dimana saya bisa mendapatkan promi di daerah Klaten Jawa Tengah. terima kasih.
wsslkm. ww.
ass. ww. salam kenal
mohonn informasi dimana sayya bisa mendapatkan promi di daerah Klaten Jawa Tengah
terima kasih.
wslkm. ww.
dimana kami bisa mendapatkan promi. saya beralamat di KAb. serang – BAnten, Kec. Ciruas.
Salam kenal Pak Is, Mohon info dimana saya bisa dapatkan PROMI activator dan berapa harganya. Saya tinggal di jakarta barat.
Terimakasih
Wassalam
Selamat anda termasuk pemerhati lingkungan dan memanfaatkan limbah sebagai bahan pakan ternak dan sumber kompos, pengalaman ilmu ini berlaku biasanya pada saat musim kemarau, bila musim hujan petani kembali ke rumput hijau bagaimana cara agar peternak/petani dapat memanfaatkan jerami sebagai pakn untuk sepanjang tahun tanpa harus ada peternak ngarit (bhs jawa) biar peternak Indonesia lebih merdeka terimakasih
Apakah saya boleh mengcopy tulisan bapak untuk dibuat sebagai brosur??
Pingback: Kandungan Bahan Organik Tanah Kita Sangat Rendah « isroi
web site ini sangat baik bagi muda mudi seperti saya ini sehingga dpt mengerjakan tugas2 mengenai kompos dengan mudah . Tingkatkan!
mo nanya mas, kalo tebasan semak bisa di bwt kompos? di tmptku banyak.. maturnuwun atas perhatiannya..
Selamat datang di blog saya.
Sekali saya tegaskan di sini bahwa pada prinsipnya semua bahan organik bisa dikomposkan. Termasuk semak-semak, rumput, daun-daun, dan lain-lain. Memang ada yang dapat dikomposkan dengan mudah dan cepat, ada yang perlu waktu, dan ada yang sulit sekali. Yang perlu waktu seperti batang kayu yang keras, bambu, dan teman-temannya. Yang sulit seperti tulang, tanduk, rambut, dll.
Semoga bermanfaat.
isroi
Ass. mas bisa kasih info gk?
mana hasil produksi pasi yang lebih tinggi, menggunakan kompos jerami atau jerami bakar??
tolong ya mas, soalnya ini penting untuk tugas metodologi penelitian sy.
sy sangat menharapkan bantuannya.
terima kasih.
Kompos jerami memiliki kandunga hara yang lengkap.
Sedangkan jerami bakar hanya hara K saja,
Jadi lebih baik pake kompos jerami.
isroi
Pingback: Kembali ke alam dengan bertani secara organik « Proses menuju jalan kebenaran
Assalamualaikum mas insinyur, saya seneng dengan posting2 penjenengan, saya ngelink ke sini ya.. terimakasih
Monggo, silahkan saja. Semoga bermanfaat.
Mohon penjelasan tatacara penggunaan kompos jerami untuk media tanam jamur merang.
Biasanya jika untuk menanam jamur merang, jerami ditambah beberapa bahan, seperti kapur, bekatul, dan NPK. Kemudian ditumpuk dan didiamkan selama 10 hari. Setelah itu baru dimasukkan ke dalam kumbung dan digunakan sebagai media penanaman jamur merang. Semoga bermanfaat.
mt mlm pak isroi,nama saya eben & saya tertarik utk mmbuat kompos jerami ini,saya mau tny aktivatornya bisa ga kalo ga dipakai (kalo bisa prosesnya jadi lebi lama ga)?tolong kirim ke benez18@yahoo.co.id ya jawabannya…makasi berat pak isroi
Seperti yang sudah saya jelaskan di bagian lain blog ini, pengomposan adalah proses alami. Bisa berlansung tanpa pakai aktivator dengan kondisi yang sesuai untuk pengomposan. Tetapi memang waktunya lebih lama. Coba cari di posting saya yang lain tentang kompos. Semoga membantu.
isroi
gimana ceh ga bisa di-copy (halaman ni), help me mas,sy butuh trus trang,thanks b4
Silahkan saja, tetapi tetap mencamtumkan url asalnya. Semoga bermanfaat.
Pingback: www.joudie.com » Blog Archive » Pupuk ORGANIK, HAYATI, KIMIA
saya pernah praktek pengomposan jerami dengan 3 metode yaitu dengan campuran kapur tohor dan kotoran ayam, kotoran ayam saja, dan menggunakan EM4. dan waktu pengomposannya tidak tepat ketika musim hujan sehingga pengomposan gagal. tempat yang tepat untuk pengomposan yang baik itu seperti apa y? terimakasih sebelumnya untuk jawabannya
kalau pengomposan dengan EM 4 sebaiknya tanya ke produsen EM4, karena saya tidak tahu dan rasanya tidak etis kalau saya yang membahasnya.
Pingback: Pemanfaatan Jerami Menjadi Kompos Jerami : ONLINE BUKU
Mas, tahan berapa lama pupuk organik kalau disimpan? Untuk sawah 1000 m2 berapa dosisnya pupuk organik jerami dan promo kalau tanpa pupuk kimia?
Pupuk organik bisa disimpan sampai luamaa zekali. Justru kalau semakin lama semakin terdekomposisi dan menjadi lebih mudah diserap haranya oleh tanaman. Mudahnya begini saja. Semua jeram dari lahan itu dikembalikan lagi ke lahan dengan cara dibuat kompos telebih dahulu. Kira-kira bobot komposnya mungkin 0.5 – 1 ton dari jerami sebanyak 1.5 ton. Jadi dosis Prominya cuma 1,5 kg. Sedangkan untuk Promonya cuma perlu 2 liter. Semoga bermanfaat.
mau tanya pak.
Bukankah dalam proses pengomposan adalah proses aerob. Kalo tidak sedangkan proses yg bapak jelaskan diatas (harus ditutup dengan plastik) berpeluang dalam kondisi an-aerob. Apakah ada perbedaan secara signifikan (dlm hal waktu proses) antara ditutup dengan plastik, tanpa di tutup dengan banyak di beri lubang angin.
Terima kasih jawabannya pak
Regards
ARIA
Penutupan dengan plastik bukan berarti tidak ada udara. Tetap ada udara, memang ada kemungkinan di sebagian tempat terjadi proses anaerob. Penutupan bertujuan untuk melindungi dari air hujan, menguapnya air, dan mempertahankan agar suhu tetap tinggi. Kebetulan Promi bekerja efektif pada suhu tinggi. Kalau suhunya turun akan menjadi lebih lama proses pengomposannya. Silahkan saja dicoba dengan metode yang ada buat. Mungkin bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Siapa tahu?
Pingback: Pestisida Nabati: Hama Tikus « isroi
Pingback: Pestisida Nabati: Walang Sangit, Pengerek Batang, dan Ganjur 3 « isroi
Pingback: Pestisida Nabati: Walang Sangit, Pengerek Batang, dan Ganjur 2 « isroi
Pingback: Pestisida Nabati: Walang Sangit, Pengerek Batang, dan Ganjur 1 « isroi
Pingback: Pestisida Nabati : Wereng 2 « isroi
Pingback: Pestisida Nabati : Wereng 1 « isroi
Pingback: Pestisida Nabati: Wereng 3 « isroi
Pingback: Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pupuk Kimia « Ibra76’s Weblog
Pingback: membuat kompos dari jerami | Bulan Bali Orchid
Pingback: HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN UNSRI poenya masto2n :: Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pupuk Kimia :: April :: 2009
masau tanya kira2 untuk mempercepat proses pembusukan jerami, ya istiLahnya stlh itu bisa dikembalikan ke tanah, paling cepat bisa berapa hari yakz???
trus pake apa yakz???
Berdasarkan pengalaman kami yang paling cepat 3 minggu pengomposan dengan menggunakan aktivator Promi. Jika tanpa aktivator bisa dua bulan baru bisa diberikan ke tanah. Jika mau menggunakan aktivator lain, sesuaikan dengan patunjuk penggunaannya. Semoga membantu.
Dmna mbli aktifator tsb didaerah indramayu jabar
Pak Isroi, apakah bisa promi/activatornya diganti dengan pupuk urea yang larutkan ke air.
dimana beli aktivator didaerah salatiga?
mohon penjelasan bagaimana kalau bikin pupuk kompos dengan media kotoran hewan (kambing/sapi)
nuhun,
Mas Roi,terus terang saya sebagai petani mengacungkan jempol atas semua yang mas Roi bahas dlm masalah pertanian.ada satu pertanyaan,apakah jerami yang lapuk sendiri(tidak dibakar)dg proses diladang yg berair jerami ditebarkan,setelah busuk ladang dikeringkan otomatis jerami menjadi lapuk,nah yang saya tanyakan model ini termasuk kompos bukan? haturnuhun
Proses pengomposan atau pelapukan berlangsung secara alami, meskipun waktunya lebih lama. Jerami yang busuk di ladang adalah kompos juga, tetapi waktunya harus cukup. Artinya harus sudah cukup ‘matang’, sudah jadi kompos. Kalau hanya lapuk saja belum tentu sudah jadi kompos. Semoga membantu.
Ass.wr.wb.
Mas Isroi, terima kasih banyak atas semua tambahan pengetahuan yang disampaikan.Apakah tepung tulang sapi bisa dibuat kompos? Bagaimana plus minusnya? Kalau tidak bisa, bisa dimanfa’atkan untuk apa? Terima kasih. Wassalam
Terima kasih kembali. Ada beberapa bahan yang tidak bisa/sulit sekali dikomposkan, yaitu: tulang, rambut, bulu, kuku, dan tanduk. Selain itu ada beberapa kayu yang sulit dikomposkan, seprti: kayu ulin, jati, dan sebangsanya. Semoga bermanfaat.
Kang is…. aktivar jenis apa yang bs mempercepat pengomposan jerami …. tks
Ya..PROMI dong…. :-))
bisa sy dpt kan di mana promi nya kang ….
Mas Isro salam kenal…
Saya saat ini sedang mengerjakan program pembelajaran mengenai pertanian yang berwawasan lingkungan, dan memerlukan artikel mengenai pembuatan kompos jerami, Alhamdulillah saya mendapatkannya dari blog Mas Isro, kalau boleh, saya izin untuk mengadopnya sebagai bahan pembelajaran untuk teman-teman petani, akan saya tulis kembali dalam salah satu bahan ajar yang akan saya buat. Terimakasih bila diizinkan. Salam
Silahkan saja. Semoga bermanfaat untuk teman-teman petani. Tetapi jangan lupa dicantumkan juga sumbernya. Terima kasih.
slm,sy patani-subang….gmn klo bekas limbah pada jerami merang?bs tdk di bikin kompos,apa msh ada kandungan nya,atau dah hilang blm,unsur2 yg terkandung di jerami bks limbah merang???
saya lihat jerami dengan kandungan KCL 89 kg per ton kompos jerami kering.sementara KCL anorganik dipasaran harga sangat mahal,dilemanya sangat dibutuhkan oleh tanaman.terima kasih pak isroi telah membuka pandangan saya tentang pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan dengan produk bapak,semoga saya nanti menjadi petani padi organik yang tak kan datang kekios saprotan,tak dipusingkan oleh kelangkaan pupuk kimia,tak dipusingkan harga pupuk setinggi langit tetapi tetap beli dan berhenti memusingkan tanah.
Sama-sama, Pak. Tetapi yang perlu diingat adalah K di dalam kompos beda dengan K dalam KCl. Reaksinya mungkin lebih terlihat dengan KCl dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang akan tetap lebih baik pake kompos.
Sore pak insinyur.saya dulu waktu memakai pupuk organik(matang)dari kotoran kambing(diolah dengan stardek) untuk tanaman padi varietas logawa sudah hal biasa dengan hasil 10 ton/ha GKP.tetapi setelah saya bekerja di bogor,walaupun tetap dikasih pupuk dasar 2 ton/ha plus pupuk kimia hasilnya dibawah jumlah itu.faktor apa yang membuat produksi tidak sama,satu. ke dua mohon penjelasan dari bapak apakah promi bisa membuat hancur/ tidak butir-butir dari kotoran kambing atau apakah bisa matang dalam waktu satu bulan atau kalo di sebarkan di sawah mengapung dan terbawa air.Klo tenggelam saya senang berarti kompos tidak kemana-mana, tidak menggembirakan sawah di bawahnya.
Dapat panen 10 ton GKP itu luar biasa sekali. Dulu ada sayembara dari salah satu produsen pupuk organik untuk menghasilkan GKP setinggi itu.
Masalah produksi memang berbeda-beda, mungkin di tempat Bapak yang dulu tanahnya memang sangat subur dan kondisi iklimnya cocok untuk varietas logawa. Kalau tidak lihat sendiri dan tidak ada data saya juga tidak tahu apa sebabnya. Penjelasan yang bisa saya sampaikan, kemungkinan tanahnya kurang subur sehingga hasilnya kurang optimal atau varietas tersebut tidak cocok di wilayah tersebut.
Beberapa waktu yang lalu ada petani dari Kroya – Banyumas yang mengkomposkan kotoran kambing dengan promi. Hasilnya kotoran kambing jadi lunak dan bisa jadi kompos dalam waktu kurang lebih 3 – 4 minggu. Jadi tidak ringan seperti asalnya.
Sayangnya saya tidak bisa melihat langsung dan tidak mendapatkan foto-fotonya.
ich waw kerennnnnnnnnn
mas, di daerah saya bnyak jerami yang tidak digunakan, dan selalu di bakar, kira-kira bisa nggak ya di ambil oleh yang membutuh kan.. kan bisa mengurangi polusi udara…
Terima kasih mas mudah-mudahan teknik pengomposan jeraminya bermanfaat bagi kelompok kami.
sementara ini jerami di tempat kami dimanfaatkan untuk pakan sapi karena kelompok kami bergerak di bidang pembibitan sapi. kotorannya yang digunakan untuk membuat pupuk organik.
Kotoran sapi juga bagus untuk pupuk organik, tetapi tetap harus dikomposkan terlebih dahulu. Jangan kotoran yang masih mentah diberikan ke tanaman, karena sangat tiak baik untuk tanaman.
wah saya tertarik pengen menggeluti bisnis membuat kompos organik ini supaya indonesia tetap subur…..
aktivatornya bisa di ganti dengan yang lain ga? spt : EM4, trus klo pupuk kandang di komposkan brapa hari prosesnya?. Tks
bisa diganti dengan aktivator lain, tetapi kalau pakai EM4 rasanya tidak bisa, karena kalau dengan EM4 tingginya cuma 20 cm dan harus dibalik-balik.
Pingback: Buku Padi Sehat « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Hasil Analisa Kompos Jerami dan Nilai Haranya « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Pemanfaatan Jerami Padi sebagai Pupuk Organik In Situ untuk Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia dan Subsidi Pupuk « Berbagi Tak Pernah Rugi
sudah ada belum tentang pemanfaatan sampah dari tanaman coklat
Pak, jual kompos jeraminya nda ? kalau mau beli, harga dan lokasinya dimana ya ?
terima kasih.
Kompos jerami tidak dijual, krn langsung dipakai oleh petani sendiri.
mas aktivatorya itu bikin atau gmana… klo bkn th gmna y….????
Aktivatornya adalah Promi, coba lihat di
https://isroi.wordpress.com/tag/promi/
Informasi promi bisa dilihat di
http://isro.wordpress.com/promi/
Pingback: Jerami Sebagai Pupuk Organik « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: links for 2010-03-07 « Berbagi Tak Pernah Rugi
Terimah kasih Pak Is. saya tertarik dengan kompos jerami ini. Penutupnya itu harus kedap udara gak pak?. apa bisa diganti karung misalnya, soalnya di sini sulit cari plastik sebesar itu
Bisa diganti penutup lain, yang penting bisa menahan kelembaban, panas, dan air. Bisa pakai tumpukan seresah-seresah juga bisa. Tetapi bagian luarnya akan lama mengkomposnya.
Makasih pak. Insaallah tak coba secepatnya.kalo ngirim ke surabaya ongkos kirimmya berapa kira-kira
Silahkan hubungi contact person yang ada di link ini:
https://isroi.wordpress.com/promi/
kandungan bahan pupk dari jerami itu pa sj????adakah potenti atau peluang dipasarkan….
sudah saya cantumkan, coba dicari lagi di posting yang lain. Gunakan fasilitas pencarian yang ada di kolom kiri atas.
Mas promi itu kayak apa sih dan berapa harga per kilonya
Bentuknya padatan seperti yang di gambar. Masalah harga dll silahkan ditanyakan ke Cp yang ada di link ini, mohon maaf saya tidak mengurusi masalah penjualan:
https://isroi.wordpress.com/promi/
AssalamuAlikum….
TerimaKasih….. Informasi ini sangat berguna. Yang ingin saya tanyakan, Apakah bisa limbah udang ( Kepala, kaki, kulit dari udang yang telah di keringkan) kemudian dijadikan kompos seperti kompos jerami diatas, kalo Iya,,, apakah dosis untuk EM4 tetap sama atau ada penambahan sedikit, mengingat bahan yang digunakan termasuk kedalam bahan yang keras.
TerimaKasih…..
Wassalam….
Asslm.
Limbah udang sebenarnya kaya akan kitin dan biasanya diisolasi kitinnya untuk berbagai macam produk. Tetapi saya tidak berkecimpung di situ, jadi tidak banyak tahu tentang pengolahan kitin dari udang. Mungkin bisa cari di google dengan keywords: kitin udang. Limbah udang mudah dikomposkan dan bukan termasuk bahan yang keras. Jadi ikuti saja prosedur yang ada di lembaran/brosur aktivator yang digunakan. Semoga membantu.
Wassalam.
Pa saya tinggal di bandung, kalau beli aktivatornya dimna? Atau mungkin ada cara pengomposan yang lebih cepat. Makasih
Aktivator bisa diperoleh di Bogor, silahkan kontak ke alamat yg ada di link ini: https://isroi.com/promi/
Ada banyak cara pengomposan jerami, bisa anda coba sendiri.
Terima Kasih atas penjelasannya..
Membantu dalam Tugas saya…
Makasih bgd atas infonya,.,.
Sangat membantu untuk karya ilmiah saya,
Thanks berat!!
🙂
Pingback: Contoh Pembuatan Pestisida Nabati « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Kompos Jerami untuk Solusi Kebutuhan Pupuk Petani: Murah, Mudah, & Cepat « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Antara Petani dan Pestisida « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Tanaman Pestisida Nabati: Tuba alis Jenu alias Derris elliptica Bth. « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Tanaman Pestisida Nabati: Biji Bengkoang (Pachyrhizus erosus) « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Tanaman Pestisida Nabati: Tembakau (Nicotiana tobacum L.) « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Tanaman Pestisida Nabati: Mindi (Melia azedarah L.) « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Tanaman Pestisida Nabati: Sirsak (Annona muricata L.) « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Pengendalian Hama dan Penyakit dengan Pestisida Nabati « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Pestisida Nabati; Hama Tikus « Maria sunarto's Blog
aslm… pak is! ana petani jamur di aceh, saya juga menggunakan media jerami untuk budidaya jamur merang, tetap olahan kami dengan memakai dedak. apakah bisa hasil limbah dari budidaya ini di olah lagi dengan campuran PROMI activator, atau ada ngak pengaruh campuran tadi dengan budidaya jamur merang?
setidak limbah ini bisa digunakan lebih bermanfaat.
trms!
Wassalam…..
Asslm. Kebetulan di daerah Kerawang jabar juga sentra produksi jamur merang. Limbah jamur merang di sana dibuang2. Kemudian ada temen yg memanfaatkan limbah jamur itu. Sisa merang/jerami dikomposkan lagi sengan Promi, cuma pakai setengah dosis. Jadi dosisnya 1 kg promi untuk 2 ton jerami. Kompos sdh jadi dlm waktu cuma 2 minggu. Setelah itu bisa diolah jadi pupuk organik atau langsung diaplikasikan ke lahan. Silahkan dicoba saja.
sungguh luar biasa apa yg ada dlm pnjelasan ini…
I LIKE IT…
Assalamualaikum…..
Salam kenal pak.
Saya sangat tertarik dengan pertanian organik khususnya padi. Sekarang saya sedang giat-giatnya mencari masukan ilmu tentang pertanian. penjelasan masalah pertanian yg ada di blog bapak sungguh sangat berguna (semoga Allah membalas amal bapak berlipat-lipat).
saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan, semoga bapak bisa membantu menjawabnya.
1. Untuk kebutuhan pemupukan dengan kompos jerami apakah setiap kali musim tanam bertambah banyak atau dikurangi seiring sudah kembalinya tingkat kesuburan tanah.
2. Didaerah Wonogiri biasanya dalam satu tahun dibagi menjadi 3 musim tanam, 2 kali padi dan 1 kali polowijo. terus bagaimana cara mensiasati pemupukan berikutnya setelah tanam polowijo. maksud saya apakah sisa sisa tumbuhan polowijo/kacang-kacangan bisa di komposkan dengan Promi, kalau bisa perlakuannya bagaimana. terus mencukupi apa tidak ya kompos yg dihasilkan dari tumbuhan polowijo untuk musim tanam padi berikutnya?.
Terima kasih. Wassalamualaikum Wr Wb..
Wa’alaikum salam.
Selamat berkunjung di blog saya, semoga bermanfaat.
1. Menurut saya semua jerami sebaiknya dikembalikan lagi ke tanah. Karena untuk kompos tidak ada istilah over dosis.
2. Pada prinsipnya semua bahan organik bisa dibuat kompos. Sisa tanaman polowijo bisa dikomposkan. Mungkin saja waktu pengomposannya bisa berbeda.
Rumput2-an juga bisa juga dibuat kompos. Mencukupi atau tidak bisa dilihat dari pertumbuhan tanamannnya, kalau sebulan setelah tanam tanaman tampak kurang gizi, ya..ditambah kompos lagi.
Selamat mencoba, semoga berhasil.
assalamualaikum,salam kenal
saya mang iki tertarik dengan sesuatu yang berbau organik/alami yang juga berhubungan dengan tanaman,hewan dan manusia.khusus untuk pertanian saya punya pertanyaan ;
1.saya ingin lahan/kebun saya yang tinggal secuil {abis dijualin}, bisa ditanami tanaman holtikultura/semusim misal;cabe,tomat,bawang,kentang dll, tanpa saya mesti repot2 dan susah2 beli pupuk urea,sp,kcl,npk,kno,mck,ksb dll, bagemana cara kongkritnyah??
2.saya ingin…kalow saya mendapati kesulitan ketika saya sedang enak2 nanem itu bisa diatasi tanpa saya harus ke warung untuk beli antracol,dithane,bazzoka,daconil,propineb,mangkozeb,mangayi,mang dadang,dll, serta kalow ada hama bereng item atoe kutu loncat2 saya ngak perlu beli matador,martabak,curracron,curacuraninja,decis,necis,tracer,buldok,bulsit,dll, ituu… bagemana paaaaa???
3.terahir yang tak kalah pentingnya, apakah ada ruginya kalow kita bertani yang seperti itu demi masa depan kita dan anak cucu kita, dan apakah ada hal lain yang lebih bisa memberikan kejelasan dan kenyamanan bertani yang bapak tahu…agar saya dan kami-kami dapat mengerti dan menurutinyah….
4.terima kasih atas ke ikhlasannya untuk menjawab
5.saya tunggu bangeut jawabannya.
6.salam untuk keluarga semoga dimudahkan segala urusannya.
7.semoga sukses selalu
8.cukup!!
Wa’alaikum salam. Salam kenal juga. Pertanyaanya banyak banget, lebih sulit dari soal ujian.
Jawaban saya:
1. Silahkan baca-baca posting yang lain di blog saya ini. Mungkin sebagian pertanyaannya sudah terjawab. Silahkan lihat di https://isroi.wordpress.com/tag/pestisida/ atau di https://isroi.wordpress.com/tag/kompos/ atau di https://isroi.wordpress.com/tag/promi/ atau di https://isroi.wordpress.com/tag/organik/ atau https://isroi.wordpress.com/tag/pupuk/.
2. Silahkan jalan-jalan ke toko buku Gramedia atau toko buku terdekat dan cari buku-buku dari Penebar Swadaya, Agromedia, Kanisius, tentang pertanian organik, pestisida organik, pupuk organik.
3. Sudah cukup rasanya!!!
saya ucapkan banyak terima kasih atas penjelasannya, di daerah saya ;kp.cicayur-desa cimenyan -kab.bandung, bahan untuk membuat kompos tersedia; berak sapi dan daun-daunan hijau, saya ingin banged punya pupuk buatan sendiri yang bukan cuma cukup jumlahnya tapi kualitasnya benar-benar, kalo kata worang barat “reliable” and “dependable” he.he..maap pake istilah itu soalnya padanan basa indonesia ato basa sundanya rada susah, begitu mas, nah tentunya selain punya pupuk buatan sendiri yang kaya tadi itu…..saya juga pengen punya sistem “pertahanan” untuk merawat tanaman saya agar supaya yang mana daripada tanaman saya “gak berabe” nantinya kalo dipelihara secara alami, tentunya ini khan berkait dengan tekad bulat dan kuat saya untuk membuat produk lokal berkualitas yang berkelanjutan, nah lanjut, kalo misalnya saya punya produk yang berisi mikroba positif dan hormon seperti em4, bio extrim dll, apa bisa atau mas punya resep yang bener-bener reliable and dependable, pokoke tanpa basa-basi bisa dibuktikan gitu lho mas..mohon tolong beri saya dan kami-kami disini penjelasan lanjutan yang “siap” langsung kami praktekan di kebun, pokoknyah bahan baku tadi tersedia berkelanjutan karena daerah saya juga daerah sapi daging dan luas arealnya memberi banyak jatah hijauan yang cukup juga, wokeh mas saya tunggu lagi penjelasannya….mudah-mudahan tidak bosan. atas kasih sayangnya kami ucapken matur nuwun sanget, hatur nuhun, assalamualaikum.
Menurut saya pribadi, pupuk organik yang baik adalah kompos. Kompos memiliki banyak manfaat https://isroi.wordpress.com/2009/01/29/peranan-bahan-organik-tanah/ . Kalau di daerahnya sudah banyak tersedia bahan organik untuk pembuatan kompos, sudah sangat memadai. Petani jaman dulu tidak pernah pakai pupuk kimia dan produktivitasnya katanya sampai 10 ton GKB/ha. memang waktu tanamanya lebih lama.
Untuk pupuk cairnya bisa pakai MOL. Banyak resep MOL, silahkan di-research sendiri https://isroi.wordpress.com/tag/mol. Bahan murah dan mudah tersedia. Cari yang paling tok cer yang bisa dibuat.
Saya tidak punya resep ‘kecap no. 1’. Yang saya tahu sudah saya tulisakan di blog ini. Semoga bermanfaat.
trimakasih mas….kalo gitu saya coba dengan bahan yang ada didaerah saya dan mungkin nanti kalo perlu tambahan bahan bakunya saya bisa cari disini, mudah-mudahan mas tidak akan bosan postingan saya slanjutnya, dan untuk rekan-rekan yang lain saya tunggu juga saran dan masukan-masukannya berkait dengan bio farming dan agribisnis pada umumnya, skali lagi banyak trima kasih semoga sukses dan menelurkan karya-karya berkualitas lainnya, kami tunggu….
assalamualaikum
Pingback: Organic Fertilizer, Biofertilizer, and Chemical Fertilizer | Berbagi Tak Pernah Rugi
saya tinggal di banda aceh, ini namanya teknologi pedesaan. dimana saya bisa perolek activatornya.
Trimk atas infonya
Ada alamat kontaknya di bagian akhir postingan di atas.
terima kasih atas infonya… mas,dimana sya bisa beli aktivatornya?
Silahkan kontak ke alamat yang di link ini https://isroi.wordpress.com/promi/
trima kasih pa is memang saya juga pernah membuat kompos hijauan dengan memakai bioactivator promi serbuk kebetulan saya ada yang bawa promi dari Lsm dan saya aplikasikan hasilnya sangat bagus sekali bekas tempat pengomposannya juga tanahnya jadi ikut subur alhamdulillah petani menyambut dengan baik dengan bioactivator promi cuma sayang aga mahal perdusnya jadi sebagian petani aja yang peduli . cukup sekian comennya saya PPS desa sekaligus pelaku dan punya sampingan di antaranya Inves murah dan hemat
invest murah hemat bisnis internetan bisa enjoy yakin bisa
saya pernah menggunakan kompos murni pada tanaman padi,dua tahun. tapi kok hasilnya masih kurang memuaskan dibanding pupuk buatan pabrik. apa ada yang kurang ya?terima kasih
Mungkin kurang banyak komposnya, atau perlu diberi tambahan pupuk organik cair atau POC.
Assalamuallaikum wr.wb.
Salam untuk smuanya ja,,,,
ditempat saya sangat sulit membuat kompos dari jerami sbb jerami disini banyak diambil teman2 sesama petani untuk pakan sapi, yg tersisa hanya bekas potongannya saja yang masih menancap disawah.sebetulnya sangat tertarik sekali untuk mempraktekkan pembuatan kompos dari jerami karena kelihatannya menjanjikan sekali.disini yang ingin saya tanyakan adalah:
1.apakah sisa dari potongan jerami yang masih menancap disawah yang panjangnya 20-30 cm bisa di buat kompos?klo bisa apakah bisa langsung disemprot dg MOL/DECOMPOSER?
2.berapa hari jerami bisa bnr2 hancur setelah disemprot dg MOL/DECOMPOSER?
3.berapa hari idealnya jarak penyemprotan MOL/DECOMPOSER dengan olah lahan agar jerami benar2 hancur dan tidak mengambang?karena dikhawatirkan pas pada waktu proses penanaman benih padi,jerami menghalangi padi untuk menancap ditanah sehingga menggangu pertumbuhan benih padi tsb.
sebelumnya maaf banget klo tulisannya panjang banget……TRIM’s semuanya…
di bawah jerami di lapisi plastik pa langsug kna tanah pak
,membuat pupuk jerami dengan menggunakan EM4 apakah bisa ?
Tidak pakai apa2 juga bisa. Cuma masalahnya waktunya lebih lama. Kalau mau pakai EM4 mesti mengikuti prosedur yang disyaratkan EM4. Tidak bisa mencontoh cara ini, karena belum tentu cocok dengan EM4.
No simpati dn im3 nya tdk dapat dihubungi, saya mau pesan promi. Tks budi cilegon
Bu Haji Erna 081314524262 / 0818948704
No simpati dan im3nya tdk dapat dihubungi, saya mau beli promi. Tks budi cilegon
Silahkan dicoba untuk kontak ke Bu Haji Erna 081314524262 / 0818948704
Webnya sangat membantu dan bermanfaat,terus berkarya,semoga sukses selalu ya!!! http://jualbelibarangbekas73.blogspot.com/
assalamualikum pak. sperti contoh di atas kira2 menghasilkan kompos jerami matang brp kg? Dua bagian berukuran 2 x 1 m dan dua bagian yang lain berukuran 1 x 1 m.
Volume kompos yg dihasilkan kurang lebih setengah dari jerami yang dimasukkan. Ukuran 2×1 dapatnya kurang lebih 500-750 kg. Sy blm pernah menimbang barapa beratnya.
oya pak hasil dari pengomposan kotoran sapi kmren sdah 1 miggu ada penyusutan tapi tidak terlalu panas,apa karena plastiknya yg salah pasang ?sy pake plastik mulsa perak di luar hitam di dalam
Ok. Ditunggu saja sampai 2-3 minggu.
tanya lagi pak kalo kompos kotoran hewan itu katanya mengandung unsur hara makro dan mikro? apa di kompos jerami itu sama unsurnya?trims
Semua ada. Bedanya cuma jumlahnya saja.
pak isroi,kalo buat kompos dengan promi apakah jerami/daun-daun hijau(msh baru) harus dikeringkan dulu atau bisa langsung dibuat?
Langsung dibuat. Segar lebih bagus dan lebih cepat jadi komposnya.
Pingback: PENGOLAHAN LIMBAH PERTANIAN JERAMI AMONIASI | Crop Livestock Production System