Gethuk Magelang
Pasar Rejowinangun tinggal kenangan. Kamis malam, 26 Juni 2008, pasar ini kebakaran. Lihat link-nya di sini: Mashanafi | Liputan 6
Kalau kau bertanya pada orang-orang di Jawa Tengah: apa yang khas dari kota Magelang? Jawabannya sebagian besar akan berkata Gethuk Magelang. Ya…gethuk memang makanan khas Magelang. Gethuk ini dibuat dari singkong yang direbus lalu ditumbuk sampai halus. Gethuk yang dibuat di sini terasa lain dibandingkan dengan gethuk dari tempat lain. Baik rasanya maupun teksturnya, lembut, halus dan enak lagi. Saat ini banyak sekali gethuk dibuat dalam kemasan-kemasan. Salah satu merek yang terkenal adalah Gethuk Trio. Tapi sebenarnya masih banyak merek yang lain, antara lain: Eco, Marem, Nyak Week, dan lain-lain.
Baca ini juga: Pasar yang Bersih Tanpa Lalat | Makanan Khas Magelang | Toko Benih Pertanian
Itu semua merek gethuk yang dibuat oleh pabrik gethuk. Semua merek itu sebenarnya adalah gethuk yang ikut-ikutan. Ada gethuk asli Magelang yang dibuat oleh anak keturunan pembuat gethuk asli Magelang. Tidak banyak yang tahu kalau dulu gethuk yang paling enak dibuat oleh Mbah Ali Gondok sekitar tahun 1940-an. Gethuk buatan Mbah Ali sangat enak sekali. Keenakan dan kenikmatan gethuk ini terdengar sampai di mana-mana. Bahkan sampai ke luar kota Magelang. Mbah Ali yang berasal dari desa Karet Magelang pun menjadi terkenal pula.
Setelah Mbah Ali Gondok meninggal usaha ini diteruskan oleh anak-anaknya. Kemudian dilanjutkan pula oleh cucu-cucunya. Lalu oleh cicit-cicitnya. Jadi sekarang sudah sampai generasi ke-3. Saat ini anak keturunan Mbah Ali Gondok berjualan gethuk di sekitar Pasar Gede Magelang. Ada sekitar 8 orang yang berjualan gethuk, 6 orang adalah keturuan Mbah Ali Gondok. Dua orang yang lain bukan.
Salah satunya adalah Mbak Tinah (Agustinah) yang berjualan di dekat gerbang pintu masuk pasar. Mbak Tinah adalah cicit Mbah Ali Gondok.
Di bagian bawah dekat tiang gerbang sebelah kanan itulah tempat Mbak Tinah berjualan.
Mbak Tinah sedang sibuk melayani pelanggannya.
Apa keistimewaan gethuk buatan keturunan Mbah Ali ini sebenarnya?
Sebenarnya tidak banyak macam gethuk yang dibuat. Gethuk biasa yang berasa coklat, hijau (pandan) dan pink. Lalu gethuk tiga warna. Ada juga gethuk yang dibuat bulat dengan kombinasi putih dan coklat. Ada juga gethuk yang dibuat bulat-bulat hanya dengan campuran gethuk asli dan gula jawa. Gethuk ini dibuat agak kasar tidak sehalus gethuk yang lain. Gethuk ini yang paling aku suka, karena rasanya natural. Mungkin gethuk ini asli kreasi Mbah Ali Gondok.
Gethuk-gethuk itu biasanya dipotong kecil-kecil sebelum dijual. Harganya pun murah sekali. Sebungkus hanya Rp. 1000 perak saja.
Tetapi selain gethuk Mbak Tinah juga menjual Klepon, makanan berbentuk bola yang dibuat dari ketan, diisi gula jawa, dan dilapisi dengan parutan kelapa muda. Lalu ada juga ongol-ongol, bentuknya hitam dan tampak kurang menarik. Tapi makanan ini enak juga lho.
Klepon
Ongol-ongol
Gethuk buatan Mbak Tinah agak berbeda dengan gethuk buatan saudara-saudaranya yang lain. Dari sisi warna memang gethuk buatan Mbak Tinah semenarik yang lain, begitu juga rasanya. Yang istimewa adalah Mbak Tinah tidak menggunakan bahan-bahan pengawet atau bahan-bahan pemoles untuk mempercantik tampilan gethuknya. Putihnya tidak putih sekali, agak sedikit mangkak, tetapi natural. Begitu juga dengan warna-warna yang lain. Juga tidak menggunakan pengawet, jadi tidak tahan lama. Paling banter cuma sehari.
Yang patut disayangkan adalah bagaimana anak keturunan Mbah Ali meneruskan usaha ini. Mbah ali yang membuatnya dan mempopulerkannya, tetapi anak keturuannya tidak bisa membesarkan usaha ini. Justru mereka terpecah belah. Kata Mbak Tinah mereka tidak ada perkumpulan atau persatuan.
Justru yang mengambil keuntungan adalah para warga keturunan China yang punya insting bisnis kuat. Mereka membuat gethuk Magelang dengan naluri bisnis dan bisa membesarkannya. Hampir semua merek gethuk terkenal di Magelang milik warga keturunan. Tidak ada yang dimiliki oleh anak keturunan Mbah Ali Gondok. Ini sangat disayangkan. Andaikan mereka mau bersatu dan membersarkan gethuk warisan ini. Mungkin mereka tidak akan berjualan kaki lima di sekitar pasar Gede Magelang.
Es Dawet
Ada lagi yang khas di Pasar Gede Magelang, yaitu jajanan Es Dawet. Mungkin namanya biasa-biasa saja. Memang sepintas lalu tidak jauh berbeda es dawet ini dengan es dawet di kota lain. Tetap setelah mencicipi baru terasa bedanya.
Penjual es dawet letaknya agak ‘nylempit’ sedikit. Kalau masuk dari pintu utara pasar, maka setelah lewat penjual-penjual makanan, lalau setelah ada tangga naik, belok ke kiri. Jangan naik ke tangga karena letaknya di lantai bawah, beloknya di depan pedangang kain. Jalan kira-kira 15 meter akan ditemui penjual es dawet yang berderet-deret. Mungkin ada sekitar penjual es dawet yang kumpul jadi satu di los itu. Uniknya mereka semua satu saudara.
Penjual es dawet yang semuanya masih sanak famili.
Es dawet dijual dengan mangkok porselin kecil. Satu porsi murah banget. Yang membuat es dawet ini enak adalah dawet-nya. Karena dibuat dari tepung beras asli. Lalu gulanya adalah gula jawa tanpa pemanis. Agar lebih enak ditambahkan cincau hijau. Mereka pun membuatnya ditempat. Jadi kita bisa melihat mereka sedang memeras daun cincau atau sedang memarut kelapa untuk santan.
Es dawet semangkok yang harganya murah tetapi rasanya enak zekali
Dawet yang dibuat dari tepung beras asli jadi rasanya sungguh enak.
Cincau hijau yang rasanya dingin segar menyehatkan
Jajan Pasar
Kebanyakan orang-orang dari luar daerah membeli oleh-oleh khas Magelang di toko-toko penjual oleh-oleh di sisi barat pasar Gede. Ada banyak toko di sana. Sebenarnya kalau mereka mau masuk sedikit aja ke pasar, banyak juga lho oleh-oleh yang dijual di dalam pasar. Di sini tidak kalah kualitasnya daripada yang dijual di toko. Tempatnya tidak jauh kok, yaitu di pintu masuk sisi utara.
Pintu masuk sebelah utara yang penuh dengan pedangan makanan
Di sini banyak sekali dijual jajan pasar. Mulai dari kue-kue biasa, sampai kue-kue tradisional khas magelang/jawa tengah. Misalnya saja: rasikan, jenang, gethuk, dan lain-lain. Harganya pun pasti lebih murah dari yang di toko. Saya lebih sering beli oleh-oleh di sini. Karena bisa lebih dapat banyak, jadi lebih banyak yang bisa dioleh-olehi. Kualitasnya juga bagus, rasanya enak, dan di sini bersih: tidak ada lalat.
Pedangan jajan pasar berderet di pintu masuk utara.
Oleh-oleh khas magelang dan jawa tengah ada di sini, lengkap dan murah.
Walah… ongol2 kesukaanku ikutan nampang 🙂
Ke magelang kok ya ga mampir Solo siy Pak?
jadi pengen…. ,udah lama banget ga ngerasain getuk karet .
wah yang dipoto kok gethuke mbak tina hayooo yah.. apa karena cantik yang jual niii eh saya tetanggaan lho sama mba’e yang jual gethuk ini…
btw.. malam ini pasar rejowinangun yang mas isroi banggakan itu sudah HABIS TERBAKAR…
http://www.liputan6.com/actual/?id=12893
Hu..hu…saya jadi sedih mendengar berita kebakaran ini. Saya coba telepon ke rumah di Magelang, tapi ngak berhasil-berhasil. Waktu saya pulang saya sempat tanya ke cik Mi’in, pedangan langanan keluarga kami. Kabarnya pasarnya mau dibangun, tapi ngak tahu kapan. Trus saya dengan guyon nyletuk: “Mau dibakar dulu kali..!!” seperti kasus di pasar Kebon Polo.
Ee… ternyata sekarang benar-benar kebakaran.
Innalillahi wa innalillahi rojiun.
Hee…. Sinyo juga suka gethuk ;), kadang dibeliin Bunda kalau pas ke pasar.
Aku ikut sedih pasar Rejowinangun terbakar, semoga cepat dibangun kembali.
mas…. lam kenal
numpang nge-link gambar gethuknya yah?? 😀
thx…
ai love this posting roy….
aku ambil gambar gethuk mbak tinah nya ya……
mak nyusss kuwi…ongol-ongolnya mengundang pulang
Melu trenyuh mas. Terus mbak Tinah saiki dagang neng endi. Pasar darurat?
Saya belum pernah ketemu lagi dengan Mbak tinah setelah pasar kebakar. Pasar penampngan juga masih sepi
Assalamualaikum. Wr. Wb
Halo kang, lama gak jumpa gimana kabarnya nih sehat wae to kapan bali magelang
weew….artikel e berguna tenan buat tugas ku mas…tq banget ya….
Wah marai kangen magelang, sip. Lesu ki wetengku, hoik hoik hoiksss…
nice blog..visit our blog please..
artikelnya jadi legendaris ya….pasare wis kobong…. terakhir plg mgl pengen beli gethuk kret sy juga kaget, pasare ning endi?//…..btw, yen pengen usaha gethuk karet, belajare ning endi ya…? mbk tinah apa bersedia bagi ilmune???
Aku ora ngerti je…saiki mBak tinah dodolan nang ngedi. Ono sing dodolan nang pasar anyar, ono sing isih dodolan nang ngarap toko mas pak tani, dll. Coba sesekali main ke pasar penampungan. Sebagian wong dodol gethuk ono nang kono, biso takon langsung.
bikin kangen sama kampung halamanku aja nih…
jadi pengen pulang kampung ke magelang.
ada lagi bakso yg terkenal di depan pasar magelang jaman saya dulu,,namanya bakso apa yo lali deng,, hehehe
Pasarnya wis bubar…bakule bakso ora ngerti pindah nang ngendi?
wah wes suwe je rak ngrasake gethuk magelang, dadi pengen neh. neng pekalongan ono ra yo…?
Asslm ww mohon infonya mas.. Kalau saya mau beli biji Peron di mana ya..untuk campuran tolong alamat dan nomer telphonya .suwun
Wa’alaikum salam. Biji peron sekarang nggak ada yang supply. Kalau di Magelang di pinggiran Kali Elo banyak pohonnya, bisa nyari sendiri.