Rasanya stigma jam karet sudah lekat erat dengan orang Indonesia Raya. Budaya jam karet alias waktu yang moloooorrrr sudah menjadi hal lumrah dan dipermaklumi secara nasional. Bahkan orang luar pun juga tahu kalau orang Indonesia Raya suka mengolooor-oloooorrrrr waktu.
Misalkan saja ada undangan, tertulis di suratnya, mulai jam 15:30 teng. Hampir pasti bisa diprediksikan kalau mulainya sekitar satu jam setelahnya, atau bahkan bisa lebih lama lagi. Bagaimana bisa dimulai ‘on time’ kalau pesertanya saja baru mulai bermunculan setelah jarum jam panjang menunjuk angka 11 dan jarum pendek menunjuk angka 3. Munculnya juga satu-satu dengan selang waktu 10an menit. Ampyuuuunnn deh….!!!!
Entah memang karena ada halangan, hambatan, atau memang sengaja ‘nelat’ yang membuat orang Indonesia Raya tidak bisa ‘on time’. Rata-rata dalam benak mereka terbersit pikiran ‘ah…pasti mulainya juga telat’. Jadi jauh dalam pikiran bawah sadar telah terjadi kesepakatan untuk menelatkan diri secara berjama’ah.
Continue reading →
Like this:
Like Loading...