Baca juga: Pendahuluan | Pretreatment | Hidrolisis Asam |Hidrolisis Enzimatis| Fermentasi | Purifikasi | Literatur
Penelitian produksi ethanol berbahan baku biomassa lignoselulosa, lebih dikenal dengan sebutan Bioethanol atau ethanol generasi ke dua, sangat intensif dilakukan dalam dua dekade terakhir (Yang & Wayman, 2007) (Hamelinck, Hooijdonk, & Faaij, 2005) (Sanchez & Cardona, 2007). Produksi ethanol dari lignoselulosa sudah dimulai sejak lama, (Moore, 1919) telah mematenkan teknologi untuk memproduksi ethyl alcohol (ethanol) dari kayu.
Produksi ethanol dari biomassa lignoselulosa dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu: platform biokimia (biochemical platform) atau gula (sugar platform) dan platform thermokimia (thermochemical platform) (United State Departemen of Energy, 2008). Platform biokimia meliputi proses hidrolisis selulosa dan hemiselulosa menjadi monomer gula penyususnnya, fermentasi gula menjadi ethanol, destilasi dan dehidrasi untuk menghasilkan ethanol fuel grade. Platform thermokimia secara umum meliputi dua tahapan utama, yaitu: gasifikasi dan dilanjutkan dengan konversi gas yang dihasilkan menjadi ethanol.
Platform biokimia dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tahapan hidrolisis yang dilakukan, yaitu: hidrolisis asam encer (dilute-acid hydrolysis), hidrolisis asam pekat (concentrated acid hydrolysis), dan hidrolisis enzimatik (enzymatic hydrolysis). Terdapat beberapa variasi teknik dalam hidrolisis enzimatik yang digabungkan dengan tahapan fermentasi, seperti: Separate (atau Sequential) Hydrolysis and Fermentation (SHF), Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF), Simultaneous Saccharification and Co-Fermentation (SSCF), dan Consolidated BioProcessing (CBP) (Hamelinck, Hooijdonk, & Faaij, 2005) (Lynd, Van, Mcbride, & Laser, 2005).
Secara sederhana proses koversi biomassa lignoselulosa dapat digambarkan seperti pada Gambar 1 (Hamelinck, Hooijdonk, & Faaij, 2005). Beberapa tahapan utama yang akan dijelaskan di bawah meliputi: pretreatment, hidrolisis, fermentasi, dan purifikasi. Dalam setiap tahapan terdapat beberapa variasi, pilihan-pilihan teknologi, dan status penelitian terkini.
Gambar 1. Proses umum yang disederhanakan produksi ethanol dari biomassa lignoselulosa (dimodifikasi dari (Hamelinck, Hooijdonk, & Faaij, 2005))









Pingback: Produksi Bioethanol Berbahan Baku Biomassa Lignoselulosa: Pretreatment « isroi
Pingback: Produksi Bioethanol Berbahan Baku Biomassa Lignoselulosa : Hidrolisis Asam « isroi
Pingback: Produksi Bioethanol Berbahan Baku Biomassa Lignoselulosa : Hidrolisis Enzimatis « isroi
Pingback: Produksi Bioethanol Berbahan Baku Biomassa Lignoselulosa : Fermentasi « isroi
Pingback: Produksi Bioethanol Berbahan Baku Biomassa Lignoselulosa : Purifikasi « isroi
Pingback: Referensi « isroi
ethanol kayu pasti lebih mahal dari ethanol tebu. prosesnya terlalu panjang. Faktor “Waktu” juga menjadi biaya dalam ekonomi teknik. saya rasa ethanol kayu tidak dapat bersaing dengan ethanol sorgum dan kawan2.
Terima kasih komentarnya.
Saya rasa waktu yang akan membuktikannya apakah bioetanol selulosa bisa lebih murah dan efisien daripada bioetanol dari sorgum, tebu, atau ketela.
mas mau nanya..jika dalam penelitian dilakukan variasi asam(h2so4).menurut mas apa pengaruhnya…
variasi asam untuk apa? untuk hydrolysis? sudah ada yang melakukan itu. Ada banyak yang bisa dilakukan, misalnya variasi konsentrasi asam, variasi rasio asam dengan biomassa, variasi suhu, dll. Pengaruhnya macem-macem, tergantung biomassa, suhu yang digunakan, dan lama waktu hydrolisis. Secara umum, semakin tinggi asam, semakin lama waktu, dan semakin tinggi suhunya, maka biomassa yang terhidrolisis juga semakin banyak. Namun, juga dihasilkan produk samping yang tidak diinginkan, yaitu furfural, dll. Pengaruhnya juga tidak linier. Rasanya sudah ada yang membuat simulasinya, sehingga bisa dilihat pengaruh berbagai macam variabel. Coba tanya Om Goggle scholar…
Selamat malam , saya mau bertanya untuk starter fermentasinya pakai bakteri apa ? Dan untuk hidrolisisnya juga apa pakai A. cerevisiae
makasih
Fermentasi ethanol menggunakan Saccaromyces atay yeast. Hidrolisis tidak menggunakan A. cereviseae, tapi menggunakan enzyme selulase. Semoga membantu.