Freddy (bukan nama sebenarnya) dan rekan-rekannya mendapatkan pekerjaan proyek untuk membangun pabrik kertas di pinggiran sungai Musi. Untuk mencapai lokasi ini paling mudah adalah lewat sungai dengan menggunakan speedboat. Sekelilingnya kebun sawit. Perkampungan lokasinya cukup jauh. Jadi praktis tempat ini tidak ada penghuninya.
Freddy dan timnya sedang menyelesaikan pembuatan blow tank. Ukurannya cukup besar. Tingginya sekitar 30 m. Tanki ini dibuat dari plat baja yg dilas secara bertahap. Bagian bawahnya dibeton.
Tengah hari mereka istirahat siang. Setelah menyantap makan siang, mereka duduk-duduk di bangunan sebelah blow tank. Ada juga yang tidur-tiduran.
Tiba-tiba ….. ada suara gemuruh dari arah blow tank.
Kkreeeekkkkk ……gluduk…..gluduk….
Blow tank raksasa itu berguncang keras. Seperti ada yang mengoncang-goncangkanya.
Sontak saja mereka terkejut dan lari tunggang langgang menjauh dari blow tank itu. Mereka takut tanki raksasa itu roboh dan akan menimpa mereka.
Blow tank itu berguncang cukup lama. Kemudian perlahan-lahan berhenti.
Hari itu mereka tidak berani melanjutkan pekerjaannya. Bahkan mendekat pun mereka sangat berhati-hati.
Diantara pekerja yang kerja di projek itu ada satu orang yang memiliki indera kedelapan; maksudnya bisa melihat hal-hal ghoib. Dia mengatakan kalau ada ‘mahluk ghoib’ yang menguncang-guncang tanki raksasa itu. Mahluk ghoib itu berbentuk “gendruwo raksasa”, matanya merah menyala, tubuhnya penuh bulu, hitam, besar, kukunya panjang-panjang, giginya besar dan runcing. Dia marah karena tempat tinggalnya diobrak-abrik.
Setelah kejadian itu pemilik pabrik minta bantuan tokoh spiritual setempat untuk membantu ‘mengamankan’ proyek pembangunan pabrik kertas ini. Proyek berjalan cukup lancar dan tidak ada lagi kejadian-kejadian yang mengganggu kelancaran pembangunan pabrik. Meski demikian, tukang-tukang yang kerja di tempat itu masih tetap merasa ketakutan.
—————————–
Kejadian ke dua
—————————–
Pabrik sudah selesai dibangun. Mesin-mesin selesai diinstall. Kapasitas pabrik ini cukup besar 50 ton kertas per hari. Ukuran mesin-mesinnya juga raksasa.
Pada hari yang sudah dijadwalkan akan dilaksanakan uji coba running mesin-mesin pabrik. Semua mesin bisa di jalankan, kecuali satu mesin pembuat kertasnya. Ketika dijalankan selalu gadat. Teknisi sudah cek semuanya, tidak ada yang bermasalah. Aneh.
Kejadian ini berlangsung cukup lama. Setelah segala daya upaya menthok, mereka mulai berfikir kalau masalah ini bukan masalah teknis. Rupanya salah satu direktur pabrik juga memiliki indera kedelapan. Dia berdiri menghadap ke arah mesih itu seperti yang saya foto di atas. Dia merapalkan doa-doa di posisi atas itu.
Tiba-tiba ada ular king cobra warba hitam sebesar lengan orang dewasa keluar dari bawah mesih dan merayap ke besi-besi tiang. Semua orang melihatnya. Mereka berdzikir dan mengamalkan doa-doa yang mereka hafal. Ular itu merayap ke luar pabrik dan menghilang di rumput ilalang samping pabrik. Pabrik akhirnya bisa dijalankan dengan lancar.