Category Archives: Uncategorized

Menyaring Hidrolisat dengan Crucible Filter dan Vacum

Kereta Menerjang di Tengah Pasar, Amazing..orang-orangnya selamat semua


KALAU TIDAK BISA MELIHATNYA COBA KLIK DI LINK YANG INI
http://www.wimp.com/vegetablemarket/

Robot pun Rajin Sholat


(dari tetangga sebelah)

Foto Unik dari Alam: Jangan Berpikiran “Ngeres” Dulu

Intermezoo. Awalnya saya memotret jamur yang bentuknya unik di pedalaman Sumatera Selatan. Ternyata di alam ada juga bentuk-bentuk abnormal seperti itu. Silahkan dilihat, “ngeres” dan tidak tergantung “isi kepala” yang melihatnya.

jamur saru

This slideshow requires JavaScript.


Continue reading

Mengaspal Jalan: Cepat & Rapi

aspal jalan goteborg
Empat orang petugas sedang memperbaiki jalan Gilbaltargatan.

Daya penciuman Aziz ternyata sangat tajam, mungkin lebih tajam dari anjing anggota Brimop atau aparat bea cukai (sorry…Ziz…).  Dia mencium bau aspal di departemen Kemi. Padahal tidak ada yang kerja dengan aspal di lantai ini.

Saya baru tahu kalau ada petugas yang sedang memperbaiki jalan setelah keluar untuk mencari makan siang. Di jalan Gibaltargatan yang jaraknya sekitar 10 menit jalan dari departemen Kemi. Ada empat orang petugas yang sedang memperbaiki jalan. Lebar jalan yang diperbaiki kira-kira 5 m x 15 m. Saya tidak tahu pasti. Waktu kami lewat mereka baru mengaspal sebagian ujung jalan.

Mereka mengerjakannya dengan menggunakan ‘slender kecil’, pengeras jalan manual, dan truk aspal yang digerakkan dengan remot.  Sambil jalan saya perhatikan mereka kerja. Kerja mereka rapi dan cermat.

aspal jalan goteborg
Continue reading

Catatan Tiga Tahun Ngeblog di WordPress.com

Tidak terasa sudah tiga tahun saya ngeblog di WordPress.com, waktu yang cukup lama. Awalnya ngeblog cuma ingin menuangkan uneg-uneg di kepala atau nulis apa saja yang mungkin berguna untuk orang lain. Akhirnya saya jadi kecanduan ngeblog. Karena di sini bisa nulis apa aja, sesuka hati, kata orang sunda: Blog aing…kumaha aing….

Tak terasa juga aku sudah menulis lebih dari 580 posting. Isinya macam-macam. Aku nulis macam-macam, mulai dari puisi-puisiku jaman baheula, tips dan triks, kompos, pupuk organik, pestisida nabati, komputer, penelitianku, atau sekedar iseng aja. Kalau dihitung-hitung dua hari sekali saya update postingan di blog.

Biasanya saya menuliskan apa yang sedang saya pelajari. Baca sesuatu atau belajar sesuatu langsung saya tulis di blog. Kadang-kadang saya menuliskan pengalaman-pengalamanku atau pengalaman orang lain yang menarik. Kadang-kadang juga saya menuliskan mimpi-mimpi atau khayalan yang terlintas di kepala. Pendek kata, semua yang bisa saya tulis akan saya tuliskan di blog ini.

Saya lupa dapat ide dari mana, tagline BERBAGI TAK PERNAH RUGI saya jadikan moto blog ini. Dan saya merasa tagline ini yang cocok mengambarkan isi blog ini. Saya ingin berbagi pengalaman dan berbagi ilmu dengan orang lain. Saya tuliskan apa saja yang mungkin berguna bagi orang lain. Saya menghindari tulisan yang hanya sekedar keluh kesah atau omelan tak menentu.

Silahkan saja kalau ada yang mau copy-paste isi blog ini. Kalau saya lihat di blog-blog lain melarang mengcopy, saya justru ingin menyebarluaskan ide dan catatan ini. Siapa tahu orang lain bisa lebih mengambil manfaatnya. Tentunya, harapan saya, orang yang mengcopy-paste tetap mencantumkan sumbernya. Mau dijiplak plek jiplek nggak apa-apa. Mau diubah sana-sini juga nggak apa-apa. Mau dimodifikasi dan diperkaya silahkan saja.

Ternyata respon orang sangat luar biasa. Aku mulai perhatikan statistik blogku. Tidak tahu mulai sejak kapan, tetapi statistik kunjungan ke blogku mulai meningkat. Saat ini hampir sejuta kunjungan atau rata-rata per harinya > 1500 kunjungan. Komentar orang pun juga membuatku sedikit tertegun, lebih dari 5000 komentar (termasuk pingback dan komentarku sendiri tentunya). Isi komentar macem-macem juga, mulai yang tanya, sampai yang sinis. Semua komentar saya layani dengan senang hati.

Ternyata aktivitas ini banyak sekali manfaatnya. Pertama yang aku rasakan adalah bertambahnya temen. Banyak temen-temen yang ketemunya di dunia maya, lalu berlanjut ke copy-darat ke dunia nyata. Kalau saya pergi ke Aceh, ada temen di sana, saya pergi ke Medan ada temen di sana, saya pergi ke Makasar ada temen juga di sana. Meskipun baru pertama bertatap muka, rasanya kita sudah akrab sekali.

Kedua, blog ini jadi gudang catatan saya. Otak saya kemampuannya terbatas, tidak mungkin mengingat semuanya. Jadi, kalau lupa tinggal searching di blog. Serpihan-serpihan catatan itu, suatu saat nanti bisa disusun ulang dan diurutkan agar lebih mudah dibaca dan dipahami. Entahlah, mungkin nanti kalau sudah tua dan ngak ada kerjaan…saya akan baca ulang catatan-catatan ini, lalu susun lagi sampai bosen.. 😉

Ketiga, ternyata blog juga bisa jadi sarana jualan. WordPress.com memang bukan untuk toko online seperti Jomla, Mambo, atau AuraCMS, tetapi jualan bisa untuk memajang dagangan kita. Keterangan pelengkap dan data-data pendukung lainnya. Awalnya sama, iseng-iseng aja, ternyata cukup efektif dan jualanku mulai laku. Perlahan-lahan grafik permintaannya mulai naik, meskipun tidak drastis naiknya.

Perkembangan microblogging seperti Facebook dan Twitter tidak bisa menggantikan aktivitas ngeblog. Keduanya saling melengkapi. Isi blog bisa diposting ke Facebook atau Twitter, demikian pula sebaliknya update status bisa ditampilkan di blog. Kombinasi keduanya bisa menjaga komunikasi dengan pengunjung blog.

Saya akan tetap menulis di blog selama yang saya bisa. Insya Allah.

Yang Hobi Nulis, Ikutan Yuk.. lomba nulis di Kompasiana

Hobi nulis perlu disalurkan. Penyalurannya bisa macem-macem, salah satunya bisa lewat blog. Nah, penyaluran hobi menulis dan ngeblog ini sekarang dilombakan. Penyelenggaranya adalah Kompasiana milik grup kompas.com Hari kamis, tanggal 29 Juli 2010, Kompasiana akan menyelenggarakan Blogging Day. Antara jam 14 sampai 15.40. Hanya 100 menit. Taglinenya: 100 menit 1000 tulisan. Untuk kamu yang suka menulis dan suka ngeblog, cepetan daftar.

Klik di link ini: Blogging Day Kompasiana.

Kategori juaranya banyak: 3 juara utama, 10 juara harapan, 10 juara favorit pembaca. Total 23 posisi juara. Hadiahnya menarik:

* Juara 1 Kamera DSLR Canon 500D
* Juara 2 Notebook HP Presario
* Juara 3 BlackBerry 9700 Onyx
* Juara Harapan I-V Nokia C3
* Juara Harapan VI-X Modem HSDPA
* Juara Favorit I-V Nokia C3
* Juara Favorit VI-X Modem HSDPA

Dadap Srep: Obat Penurun Panas Warisan Leluhur

dadap srep

Aku dan temenku - Masirol, di dekat pohon dadap srep

Kalau ada anak panas biasanya langsung diberi obat penurun panas, Parasetamol. Obat yang paling umum dan mudah di dapatkan saat ini. Rasanya Parasetamol adalah obat-obatan PPPK wajib yang selalu ada, terutama kalau punya anak kecil. Itu jaman sekarang.

Jaman dulu, waktu saya masih balita, orang tua ngak kenal yang namanya Parasetamol. Apalagi di desa, sulit sekali mendapatkan obat-obatan kimia. Tapi, yang namanya anak sakit panas, hampir selalu ada. Orang-orang desa jaman dulu, termasuk orang tua saya, biasa mengobati anak-anaknya yang sakit panas dengan tanaman-tanaman yang ada di sekitar pekarangan rumah. Obat-obatan dari alam. Tanaman yang majur untuk obat penurun panas adalah daun DADAP SREP (begitu orang kampung saya menamakannya).

dadap srep
Daun Dadap srep
Continue reading

Orok-orok Tanaman Antara Kaya Hara

Ilmu dan Pengalaman dari Petani

orok-orok pupuk N organik

Benih orok-orok, tanaman yang kaya N

Ilmu bisa diperoleh dari mana saja dan siapa saja, kadang-kadang dari sumber yang tidak terduga. Kemarin ketika sedang jalan-jalan di pasar saya bertemu dengan petani. Dia membawa biji-bijian yang belum pernah saya lihat. Saya tergelitik untuk bertanya pada Beliau.

“Nopo niku, Pak?” tanya saya.
“Niki winih orok-orok“, jawabnya.
Nama benih yang asing, Orok-orok, kalau orok saya tahu, tapi kalau orok-orok belum tahu. Rasa ingin tahu saya mejadi tergelitik.

“Lha…Orok-orok niku kangge nopo, tho?”
“Niki kangge lemi, rabuk”

Lemi (huruf ‘e’ dibaca seperti ‘e’ pada kata lem) atau rabuk atau bahasa indonesianya pupuk, ilmu yang saya geluti. Ngak pernah denger ada rabuk namanya orok-orok. Rasa ingin tahu semakin saya semakin mengebu. Lha wong saya ini berkecimpung di dunia perpupukkan organik, tetapi baru kali ini saya denger ada rabuk dari tanaman orok-orok.

Selintas kemudian saya kembali mengorek-ngorek keterangan dari Pak Tani ini tentang orok-orok. Sebuah kearifan lokal yang perlu dicontoh. Semoga ada manfaatnya untuk yang lain, terutama temen-temen yang menanam dengan budidaya organik.
Continue reading

links for 2010-04-17