Tag Archives: bayi

Sihir Mencuri Bayi dalam Kandungan


Setiap mudik selalu saja ada cerita2 yang menarik. Mudik tahun 1436H ini ada satu cerita yang menarik bagi saya, yaitu fonomena kandungan yang hilang. Anda boleh percaya boleh tidak.


Sudah sering ada kasus kandungan yang tiba-tiba menghilang. Bayi dalam kandungan yang sudah berumur beberapa bulan tiba2 hilang begitu saja tanpa ada bekas sama sekali. Penyelasan dokter atau  bidan biasanya mereka menyatakan kalau ini adalah hamil anggur, seorang wanita yang hamil palsu. Seperti hamil tetapi sebenarnya tidak hamil.

Selama ini saya hanya membaca beritanya saja atau hanya cerita dari orang. Saya cenderung percaya dengan penjelasan ‘hamil anggur’ itu. Ada  banyak penjelasan lain yang lebih berbau mistis. Sulit dijelaskan secara ilmiah, yaitu pencurian bayi dalam kandungan oleh jin atau dengan ilmu sihir.

Mudik kali ini secara tidak sengaja saya bertemu dengan ibu2 yang pernah kehilangan bayi dalam kandungan. Cerita2 unik dan ‘mistis’ seperti ini selalu menarik untuk disimak. Tentu saja saya tidak langsung saja percaya. Saya korek2 cerita dari si Ibu.

[Nama dan tempat tidak saya sebutkan untuk menjaga privasi Si Ibu. Dia tidak mau rahasianya terbuka untuk umum.]

Ceritanya Si Ibu merantau kerja ke Jakarta bersama dengan suaminya. Mereka mengontrak sebuah rumah petak. Suaminya kerja di pabrik, dia juga kerja di pabrik yang lain. Sebagai pasangan yang baru menikah tentunya mereka sangat ingin segera mendapatkan momongan.

Si Suami ternyata juga tertarik untuk belajar ‘ilmu’ dan berguru ke seorang ‘guru’. Anehnya, suaminya yang belajar ‘ilmu’, tetapi justru Si Istri yang mendapatkan ‘ilmu’nya. Entah bagaimana awal mulanya, Si Istri tiba-tiba mendapatkan kemampuan untuk melihat dan berkomunikasi dengan ‘mahluk lain’ alias ‘jin’. Si Istri bisa melihat kenampakan-kenampakan aneh di sudut-sudut rumah, di kebun, atau di tempat2 tertentu. Awalnya dia ketakutan, tetapi lama-kelamaan menjadi terbiasa. Bahkan dia bisa berkomunikasi dengan mereka.

Misalnya saja, dia bisa tahu kalau di rumah kontrakan yang mereka tempati ada ‘penghuni lain’ yang juga berkeluarga dan beranak-pinak. Yang Bapak bentuknya raksasa, tinggi dan besar. Mereka juga punya anak yang masih kecil2. Anak2 ini sering mengganggu. Kadang2 kalau melihat tivi, Si Ibu pindah channel, ‘jin’ itu ikut3an pindah channel. Suaminya sempat heran, karena sering melihat istrinya bicara sendiri. Gangguan semakin menjadi2. Pernah suatu hari teman suaminya pingsan di rumah kontrakan itu, karena dia melihat anak kecil yang mau membunuhnya.

Si Suami akhirnya tidak tahan. Mereka pindah kontrakan.

Jika habis melihat ‘makhluk2’ itu matanya jadi sakit dan berair. Seperti orang yang sakit belekken. Kemampuan ini semakin lama semakin menjadi. Dia bisa tahu dan merasakan kehadiran ‘mahluk lain’ itu.

Iseng2 saya tanya, “Kalau di rumah ini ada ‘mahluk’ tidak?”
“Ada!
Yang dibelakang ini nenek2.
Kalau yang di atas ada ibu2 dan anak2nya.”
“Tapi mereka tidak mengganggu kok.” Jelasnya.
“Kalau di rumah yang satunya lagi?” Tanya kami penuh selidik.
“Ada juga. Tapi, tidak usah saya ceritakan. Khawatir kalau yang lain jadi takut,” jawabnya singkat.

***
Dia melanjutkan kisahnya.
Akhirnya dia hamil. Karena ini kehamilan pertama, dia keluar kerja dan kembali ke kampung halamannya di Gemolong, Purwodadi, Jawa Tengah. Dia rutin periksa ke dokter, bidan dan juga di USG. Bayinya laki-laki. Dia senang sekali.

Di Jawa ada tradisi acara tujuh bulanan, yaitu acara selamatan untuk kehamilan usia tujuh bulan. Keluarga ini  berencana akan mengadakan acara tujuh bulanan ini. Usia kehamilannya sebentar lagi tujuh bulan. Tinggal menunggu hari saja.

Suatu malam mereka melihat acara televisi. Si Ibu, orang tuanya dan adik2nya.

Kurang lebih pukul 10 malam, Si Ibu melihat ada kepala ular di bawah televisi. Ularnya hanya terlihat kepalanya saja sebesar tangan orang dewasa. Dia berteriak histeris:
“Ular….ular….ular…!!!…..” sambil menunjuk ke arah bawah televisi.
Sontak saja orang tuanya kaget. Bapaknya segera mengambil pentungan untuk memukul ular. Anehnya, Bapaknya tidak menemukan ular itu di bawah televisi dan hanya dia saja yang melihatnya.

Selesai menonton tivi si Ibu tidur. Kurang lebih pukul 2 dini hari dia terbagun. Dia merasakan sesuatu yang aneh. Perutnya terasa kosong. Bayi dalam kandungan biasanya akan aktif di malam hari dan menendang2 perut ibunya. Malam ini tidak terasa apa2. Aneh. Si Ibu juga mengalami ‘flek2’.

Keesok harinya dia pergi periksa kandungan ke bidan. Bidan kaget, karena perutnya tidak ada bayinya, tidak terdengar ada denyut jantung bayi. Si Ibu pun pergi ke dokter. Dokter juga binggung, bagaimana bayi dalam kandungan bisa raib tidak berbekas.

Si Ibu benar2 syok. Harapannya untuk memiliki bayi pupus. Dia sedih, keluaganya pun geger. Dokter memberi penjelasan kalau kehamilannya mungkin.hamil anggur. Mustahil, katanya dalam hati. Hamil anggur tidak ada gerakan bayi dan tendangan2 bayi. Juga tidak ada tonjolan tulang2 bayi itu. Dia tidak bisa mempercayai penjelasan itu.

Sampai sekarang Si Ibu ini belum hamil lagi. Kadang2 dia kangen sama anaknya. Kalau kagen seperti itu dia akan melihat foto2 hasil USG. Kalau lihat anak kecik yang seusia dengan anaknya dia menjadi sedih dan teringat anaknya lagi.

Kadang2 dia bermimpi tentang anaknya. Pernah suatu hari dia merasa anak bayinya tidur bersama dia dan suaminya. Kadang2 dalam mimpinya si anak minta digendong. Sedih.

****

Cerita seperti ini bukan yang pertama. Beberapa kasus pernah terjadi. Konon bayi2 yang hilang seperti itu karena dicuri oleh ‘jin’. Kehadiran ‘ular’ misterius itu bisa menjadi tanda kehadiran jin yang akan mencuri bayinya. Salah satu perwujudan jin adalah ular.

Konon juga jin2 itu adalah suruhan ‘dukun’ yang menjadi tuannya. Dia akan mencuri bayi dalan kandungan ibu yang sedang hamil dan memindahkan ke kandungan perempuan lain yang sulit hamil. Perempuan itu datang ke dukun dan minta bantuan dukun agar bisa hamil.

Sungguh jahat pekerjaan dukun ini. Terlaknat. Dukun dan yang minta bantuan ke dukun sama2 dosa. Tempatnya kelak di neraka bersama2 dengan setan dan jinnya.

Wallahu a’lam.

Macan Tutul yang Merawat Bayi Kera yang Dimangsanya

Seekor macan tutul (leopard) yang merawat bayi kera yang ibunya mati dimangsanya. Video ini sungguh menggugah perasaan. Seekor binatang yang buas ternyata tetap memiliki perasaan belas kasihan. Macan tutul ini memangsa seekor monyet dan membunuhnya. Ternyata monyet ini sedang memiliki bayi monyet yang masih kecil. Bayi monyet ini tetap beergelayut di bangkai ibunya yang dibunuh sang macan tutul. Rupanya sang macan tutul punya rasa belas kasihan. Bayi monyet ini dirawatnya. ;(

Kelahiran Youssef

This slideshow requires JavaScript.

Youssef

Youssef umur satu hari


Muhammad Yusuf Abdurrahman umur satu hari.

Sebuah foto tidak hanya menyimpan gambar. Sebuah foto menyimpan sedetik peristiwa, merekam secuil memori, sepenggal kenangan, sepotong kebahagiaan, sejumput keindahan, atau kepedihan dan kesengsaraan. Sebuah foto – bagi saya – adalah rekaman sejarah kehidupan kami yang mungkin tak akan bisa terulang lagi. Salah satu foto-foto yang saya abadikan dan menjadi moment bersejarah bagi kami adalah foto-foto yang merekam kelahiran anak ketiga kami: Muhammad Yusuf Abdurrahman.

***

Minggu-minggu terakhir bulan Ramadhan 1435 H di kota Go:teborg, Swedia. Istri saya menyampaikan kabar yang sedikit membuat saya terkejut sekaligus menggembirakan.

“Bi, Ummi terlambat”, katanya.

“Terlambat apa maksudmu?” tanyaku sedikit ragu.

“Harusnya Ummi sudah datang bulan, tapi sudah seminggu belum apa-apa nih. Jangan-jangan perut Ummi ‘isi’ lagi nih, Bi!”, katanya menjelaskan.

Saya sedikit terkejut dan seakan tidak percaya. Kami memang ingin punya anak lagi, rahim istri saya sudah ‘kosong’ sembilan tahun sejak kelahiran Abim – anak kedua kami. Tapi, tidak secepat ini yang saya duga.

“Masak, sih?” kata saya seakan tidak percaya sambil mengelus-elus perut istri saya tercinta.

Saya berjanji akan membeli alat tes kehamilan di apotik di Norstad sepulang dari kampus besok. Setelah saya membeli alat tes berbentuk strip itu, langsung saya memberikannya ke istri saya. Sore itu juga istri saya mengetest alat itu dengan urinnya.

“Bener, Bi. Hasilnya positif. Nih lihat sendiri!” katanya sambil menunjukkan strip tes kehamilan yang ada garis dua, tanda bahwa istri saya positif hamil. Senang, gembira, sekaligus khawatir jadi satu. Sulit saya ungkapkan dengan kata-kata. Langsung saya peluk dan saya ciumi istri saya. Saya elus-elus perutnya.

“Bener nih…Dedek ada di perut, Ummi? ” kata saya sambil mengelus-elus perut stri saya.

Kami memberi tahu anak-anak kami, Mas Royan dan Mas Abim.

“Horree……!!!!!”, teriak mereka serempak. Mereka memang sudah lama ingin punya adik lagi.

“Aku pingin punya adik laki-laki,” kata mereka hampir serempak.

Saya dan istri saya tentu saja ingin punya anak perempuan. Maklum, dua anak pertama kami laki-laki. Istri saya jadi orang paling cantik di rumah ini. Istri saya pun sudah capek menghadapi kenakalan kedua anak laki-laki kami. Hampir setiap hari mereka berantem yang membuat sewot umminya. Istri saya tidak bisa membayangkan jika ada tiga anak laki-laki di rumah.

Namun, bagi kami, laki-laki atau perempuan adalah semua karunia Allah. Laki-laki atau pun perempuan yang akan Allah karuniakan kepada kami akan kami terima dengan senang hati. Insya Allah.
Continue reading