Tag Archives: dukun

Guna-guna dari Rekan Kerja

######

Tulisan ini berdasarkan cerita yang disampaikan oleh salah seorang Mandor Besar perkebunan kepada saya. Cerita ini sengaja saya samarkan dan saya kasih bumbu2 sedikit. Silahkan diambil hikmahnya sendiri.

######

Sebut saja namanya Bang Komar. Dia adalah pekerja di sebuah perusahaan perkebunan. Dia mulai karir dari bawah, tenaga harian lepas. Karena dedikasi dan kemampuan Pak Komar, karirnya menanjak menjadi mandor kecil. Banyak mandor2 kecil yang bekerja di perkebunan ini, sebagian sudah senior dan bekerja cukup lama. Kerja Pak Komar dianggap cukup baik oleh Mandor Besar (MB) dan sinder kebun. Protasnya meningkat dan kebunnya juga bagus. Karena kinerjanya tersebut ada rencana dari manajemen kebun untuk mengangkat beliau menjadi Mandor Besar. Atasan dia, Mandor Besar dan Sinder, sepakat untuk mengusulkan Pak Komar menjadi salah satu kandidat Mandor Besar.

Desas desus ini rupanya terdengar oleh rekan-rekannya sesama Mandor Kecil. Ada Mandor Kecil yang tidak suka jika Pak Komar diangkat sebagai Mandor Besar, dia merasa kalau dia yang lebih berhak, karena sudah bekerja cukup lama. Rasa iri di hatinya berubah menjadi kebencian yang mendalam.

Posisi kebun garapan Pak Komar dan rekannya itu bersebelahan. Ada yang janggal terjadi. Kebun Pak Komar terserang hama penyakit. Cukup parah. Sudah disemprot berbagai macam obat tidak ada yang mempan. Kebun rekannya yang posisinya bersebelahan tidak kena penyakit dan protasnya bagus-bagus saja. Protas dan prestasi Pak Komar turun drastis dan dia sempat mendapatkan SP (Surat Peringatan). Pak Komar batal naik pangkat menjadi mandor besar.

Kebetulan rumah Pak Komar di komplek implasment kebun. Pososinya persis di bawah kebun. Posisi rumahnya di samping lerengan. Saat itu sedang musim penghujan, dan di kebun ini memang rawan terjadi longsor ketika hujan besar.

Sore itu sepulang kerja, ayah Pak Komar sedang kerja di kebunnya sendiri yang posisinya ada di sebelah atas rumah Pak Komar. Dari kejauhan dia melihat seorang wanita yang mondar-mandir mengelilingi rumah Pak Komar. Wanita ini adalah istri dari salah satu pekerja kebun. Wanita ini tidak masuk ke rumah, hanya mengelilingi saja dan seperti melambai atau melempar sesuatu.

Seperti hari-hari biasa, sore sepulang kerja dari kebun Pak Komar masuk ke rumah. Pak Komar melihat seperti ada tumpahan garam di dekat rumah. Dalam hati Pak Komar berfikir; kenapa garam dibuang-buang percuma seperti ini. Masuk ke dalam rumah, Pak Komar menanyakan ke istrinya kenapa garam2 dibuang ke luar rumah. Istrinya menjawab kalau dia tidak membuang2 garam apa2. Ya … sudah… Pak Komar berfikir kalau ada anak yang main2 garam.

Ayah Pak Komar pulang dari ladang. Ayah Pak Komar memberi tahu kalau tadi ada wanita yang mencari istri Pak Komar. Tapi, dia cuma sebentar dan segera balik lagi.

Hari jum’at, istri Pak Komar dan anaknya sakit. Pak Komar lebih banyak di rumah. Sore hari Pak Komar mendengar suara gemuruh dari atas kebun. Suranya seperti angin puting beliung. Pak Komar keluar rumah kalau2 terjadi sesuatu di atas kebun. Pak Komar perhatikan ke arah atas tidak ada apa2, pohon2 pelindung biasa2 saja. Memang terdengar suara gemuruh keras.

Tiba2 tanah di atas bergerak. Pak Komar berteriak dan keluarganya keluar rumah. Tanah longsor dari atas dan menimpa rumah Pak Komar. Hanya sebagian rumah yang kena. Ayah Pak Komar menuju rumah mencoba menyelamatkan barang2 yang ada, beliau masuk ke dapur. Tiba2 tanah bergerak lagi dan dinding dapur roboh.

“Abah…. Abah…..!!!!!!!”

Tidak ada jawaban. Pak Komar panik dan masuk ke rumah mengejar orang tuanya. Alhamdulillah, ayah Pak Komar selamat terlindung di balik lemari dapur yang roboh. Sehat tidak ada luka yang serius.

Namun, rumah Pak Komar rusak berat. Hanya sedikit barang2 dapur yang berhasil diselamatkan.

Singkat cerita, dengan bantuan temannya, Pak Komar membangun rumah lagi di tempat lain yg posisinya lebih aman.

Beberapa bulan kemudian, sore hari sepulang kerja dia pulang menuju rumahnya di komplek implasment kebun. Nama kampungnya agak serem; Pasirmeriam. Di ujung kampung dia dipanggil rekannya yang punya warung.

“Ndor … mampir ke sini. Ngopi-ngopi dulu,” panggilnya. Mandor biasanya dipanggil dengan sebutan Ndor atau Mandor.

Pak Komar mampir ke warung, rekannya membuatkan kopi hitam. Kebetulan warung sedang sepi, hanya ada mereka berdua saja. Setelah berbasa-basi sebentar rekannya itu bilang: “Sebenarnya ada yang ingin aku sampaikan, Mandor! Tapi… maaf sebelumnya. Aku ingin menceritakan yang sebenarnya.”

“Silahkan… santai aja…”

“Sebenarnya gini… ingatkan dulu waktu Pak Mandor kena musibah? Tanah longsor itu…?”

“Ya… ingat lah…, habis rumahku.”

“Maaf… ya … Mandor… bener2 maaf sebelumnya.”

“Iya… nggak apa2….!!!!! Maaf – maaf melulu.”

Akhirnya, rekannya itu menceritakan kembali tentang beberapa musibah yang Pak Komar alami beberapa bulan yang lalu. Rekannya ini adalah pekerja dan kepercayaan mandor kecil yang kebunnya di dekat kebun Pak Komar. Dia yang diberi kepercayaan dan diminta untuk melakukan hal2 banyak hal ke Pak Komar.

Dia mulai cerita tentang kebun Pak Komar yang banyak terserang penyakit dan gagal panen. Sampai kejadian rumah Pak Komar yang kena longsor.

Semua itu terjadi karena ada guna2 dari mandor kecil yang tidak suka dengan kenaikan jenjang karir Pak Komar. Dia yang disuruh pergi ke rumah dukun di sebuah desa di pesisir selatan. Dia yang membawa air dari Dukun dan disiramkan ke kebun Pak Komar agar hama dan penyakit berdatangan. Dia juga yang disuruh untuk menaburkan garam di sekeliling rumah Pak Komar. Karena khawatir ketahuan, dia minta istrinya yang menaburkan. Dia sendiri yang menaburkan garam di tanah di atas rumah pak Komar.

Dia sebenarnya tidak mau, tapi dia tidak bisa menolak. Akhirnya dia sudah tidak tahan dan dia menyesali perbuatannya. Hari ini ada kesempatan dia berbicara. Dia lihat Pak Komar yang baru pulang kerja, dan diajak minum kopi di warung.

Di sini saya salut dengan kebesaran hati Pak Komar. Dia tidak marah atau dendam. Kejadiannya sudah berlalu lama. Pak Komar sudah punya rumah lagi, kebunnya sudah sehat lagi dan Pak Komar sudah jadi Mandor Besar.

Konflik di tempat kerja adalah hal yang biasa. Tapi, kadang-kadang konflik bisa menjurus sampai ke hal-hal yang menyeramkan, termasuk dengan menggunakan jasa paranormal untuk mencelakai orang yang tidak disukainya. Bahkan sampai ke usaha untuk menghilangkan nyawa sekeluarga. Na’udzubillahimindzalik.

Sihir Mencuri Bayi dalam Kandungan


Setiap mudik selalu saja ada cerita2 yang menarik. Mudik tahun 1436H ini ada satu cerita yang menarik bagi saya, yaitu fonomena kandungan yang hilang. Anda boleh percaya boleh tidak.


Sudah sering ada kasus kandungan yang tiba-tiba menghilang. Bayi dalam kandungan yang sudah berumur beberapa bulan tiba2 hilang begitu saja tanpa ada bekas sama sekali. Penyelasan dokter atau  bidan biasanya mereka menyatakan kalau ini adalah hamil anggur, seorang wanita yang hamil palsu. Seperti hamil tetapi sebenarnya tidak hamil.

Selama ini saya hanya membaca beritanya saja atau hanya cerita dari orang. Saya cenderung percaya dengan penjelasan ‘hamil anggur’ itu. Ada  banyak penjelasan lain yang lebih berbau mistis. Sulit dijelaskan secara ilmiah, yaitu pencurian bayi dalam kandungan oleh jin atau dengan ilmu sihir.

Mudik kali ini secara tidak sengaja saya bertemu dengan ibu2 yang pernah kehilangan bayi dalam kandungan. Cerita2 unik dan ‘mistis’ seperti ini selalu menarik untuk disimak. Tentu saja saya tidak langsung saja percaya. Saya korek2 cerita dari si Ibu.

[Nama dan tempat tidak saya sebutkan untuk menjaga privasi Si Ibu. Dia tidak mau rahasianya terbuka untuk umum.]

Ceritanya Si Ibu merantau kerja ke Jakarta bersama dengan suaminya. Mereka mengontrak sebuah rumah petak. Suaminya kerja di pabrik, dia juga kerja di pabrik yang lain. Sebagai pasangan yang baru menikah tentunya mereka sangat ingin segera mendapatkan momongan.

Si Suami ternyata juga tertarik untuk belajar ‘ilmu’ dan berguru ke seorang ‘guru’. Anehnya, suaminya yang belajar ‘ilmu’, tetapi justru Si Istri yang mendapatkan ‘ilmu’nya. Entah bagaimana awal mulanya, Si Istri tiba-tiba mendapatkan kemampuan untuk melihat dan berkomunikasi dengan ‘mahluk lain’ alias ‘jin’. Si Istri bisa melihat kenampakan-kenampakan aneh di sudut-sudut rumah, di kebun, atau di tempat2 tertentu. Awalnya dia ketakutan, tetapi lama-kelamaan menjadi terbiasa. Bahkan dia bisa berkomunikasi dengan mereka.

Misalnya saja, dia bisa tahu kalau di rumah kontrakan yang mereka tempati ada ‘penghuni lain’ yang juga berkeluarga dan beranak-pinak. Yang Bapak bentuknya raksasa, tinggi dan besar. Mereka juga punya anak yang masih kecil2. Anak2 ini sering mengganggu. Kadang2 kalau melihat tivi, Si Ibu pindah channel, ‘jin’ itu ikut3an pindah channel. Suaminya sempat heran, karena sering melihat istrinya bicara sendiri. Gangguan semakin menjadi2. Pernah suatu hari teman suaminya pingsan di rumah kontrakan itu, karena dia melihat anak kecil yang mau membunuhnya.

Si Suami akhirnya tidak tahan. Mereka pindah kontrakan.

Jika habis melihat ‘makhluk2’ itu matanya jadi sakit dan berair. Seperti orang yang sakit belekken. Kemampuan ini semakin lama semakin menjadi. Dia bisa tahu dan merasakan kehadiran ‘mahluk lain’ itu.

Iseng2 saya tanya, “Kalau di rumah ini ada ‘mahluk’ tidak?”
“Ada!
Yang dibelakang ini nenek2.
Kalau yang di atas ada ibu2 dan anak2nya.”
“Tapi mereka tidak mengganggu kok.” Jelasnya.
“Kalau di rumah yang satunya lagi?” Tanya kami penuh selidik.
“Ada juga. Tapi, tidak usah saya ceritakan. Khawatir kalau yang lain jadi takut,” jawabnya singkat.

***
Dia melanjutkan kisahnya.
Akhirnya dia hamil. Karena ini kehamilan pertama, dia keluar kerja dan kembali ke kampung halamannya di Gemolong, Purwodadi, Jawa Tengah. Dia rutin periksa ke dokter, bidan dan juga di USG. Bayinya laki-laki. Dia senang sekali.

Di Jawa ada tradisi acara tujuh bulanan, yaitu acara selamatan untuk kehamilan usia tujuh bulan. Keluarga ini  berencana akan mengadakan acara tujuh bulanan ini. Usia kehamilannya sebentar lagi tujuh bulan. Tinggal menunggu hari saja.

Suatu malam mereka melihat acara televisi. Si Ibu, orang tuanya dan adik2nya.

Kurang lebih pukul 10 malam, Si Ibu melihat ada kepala ular di bawah televisi. Ularnya hanya terlihat kepalanya saja sebesar tangan orang dewasa. Dia berteriak histeris:
“Ular….ular….ular…!!!…..” sambil menunjuk ke arah bawah televisi.
Sontak saja orang tuanya kaget. Bapaknya segera mengambil pentungan untuk memukul ular. Anehnya, Bapaknya tidak menemukan ular itu di bawah televisi dan hanya dia saja yang melihatnya.

Selesai menonton tivi si Ibu tidur. Kurang lebih pukul 2 dini hari dia terbagun. Dia merasakan sesuatu yang aneh. Perutnya terasa kosong. Bayi dalam kandungan biasanya akan aktif di malam hari dan menendang2 perut ibunya. Malam ini tidak terasa apa2. Aneh. Si Ibu juga mengalami ‘flek2’.

Keesok harinya dia pergi periksa kandungan ke bidan. Bidan kaget, karena perutnya tidak ada bayinya, tidak terdengar ada denyut jantung bayi. Si Ibu pun pergi ke dokter. Dokter juga binggung, bagaimana bayi dalam kandungan bisa raib tidak berbekas.

Si Ibu benar2 syok. Harapannya untuk memiliki bayi pupus. Dia sedih, keluaganya pun geger. Dokter memberi penjelasan kalau kehamilannya mungkin.hamil anggur. Mustahil, katanya dalam hati. Hamil anggur tidak ada gerakan bayi dan tendangan2 bayi. Juga tidak ada tonjolan tulang2 bayi itu. Dia tidak bisa mempercayai penjelasan itu.

Sampai sekarang Si Ibu ini belum hamil lagi. Kadang2 dia kangen sama anaknya. Kalau kagen seperti itu dia akan melihat foto2 hasil USG. Kalau lihat anak kecik yang seusia dengan anaknya dia menjadi sedih dan teringat anaknya lagi.

Kadang2 dia bermimpi tentang anaknya. Pernah suatu hari dia merasa anak bayinya tidur bersama dia dan suaminya. Kadang2 dalam mimpinya si anak minta digendong. Sedih.

****

Cerita seperti ini bukan yang pertama. Beberapa kasus pernah terjadi. Konon bayi2 yang hilang seperti itu karena dicuri oleh ‘jin’. Kehadiran ‘ular’ misterius itu bisa menjadi tanda kehadiran jin yang akan mencuri bayinya. Salah satu perwujudan jin adalah ular.

Konon juga jin2 itu adalah suruhan ‘dukun’ yang menjadi tuannya. Dia akan mencuri bayi dalan kandungan ibu yang sedang hamil dan memindahkan ke kandungan perempuan lain yang sulit hamil. Perempuan itu datang ke dukun dan minta bantuan dukun agar bisa hamil.

Sungguh jahat pekerjaan dukun ini. Terlaknat. Dukun dan yang minta bantuan ke dukun sama2 dosa. Tempatnya kelak di neraka bersama2 dengan setan dan jinnya.

Wallahu a’lam.