Tag Archives: kambing

Belajar Menyembelih Hewan Qurban

Saya sebenarnya orangnya penakut lihat darah dan tidak tegaan. Seumur-umur menyembelih ayam saja belum pernah. Padahal dulu Bapak hampir setiap hari menyembelih 4 ekor ayam. Saya tidak pernah sama sekali. Baru hari ini saya belajar menyembelih hewan qurban. Sekali mengembelih langsung 33 ekor.

Kalau hari raya qurban paling banter pengalaman saya adalah menjadi petugas motong-motong daging dan membagikan daging qurban. Saya ngeri kalau lihat darah. Apalagi melihat leher hewan qurban di sembelih, bisa berkunang-kunang mata saya. Pernah dulu saya menolong tukang becak yang tersermpet motor. Kepalanya bocor, darahnya mengucur ke mana2. Setelah menolong korban baik ke atas mobil untuk di bawa ke RS, saya langsung lemes.

Dalam hati kecil saya, saya harus berani lihat darah dan menyembelih hewan qurban. Pernah saya mengikuti pelatihan penyembelihan hewan qurban di Masjid Fatimatuzahra, tapi belum pernah saya praktekkan sama sekali. Maklum, masih takut.

Hari raya qurban tahun lalu saya mencoba memberanikan diri membantu Pak Iso, tukang jagal, kampung saya untuk memeganggi hewan qurban yang akan disembelih. Saya beranikan diri melihat golok tajam yang mengiris leher domba dan darah mengucur dari lubang leher yang hampir patah. Darah mengenai tangan aaya. Saya kuatkan hati untuk melihat darah itu. Saya tahun untuk tidak pingsan. Alhamdulillah, saya membantu Pak Iso menyembelih 36 ekor domba.

Hari Raya Qurban tahun ini saya ingin belajar menyembelih. Kebetulan ada teman yang menawarkan golok sebelih. Goloknya tajam sekali. Terbuat dari baja per jip willys. Tajam, kuat dan harganya lumayan. Saya membeli satu ukuran sedang yang biasa untuk menyembelih domba.

Setelah sholat Ied, saya menuju ke tempat penyembelihan hewan qurban. Pak Iso menyembelih 3 ekor sapi. Saya lihat dari jauh saja. Sempat ragu2 untuk menyembelih domba. Ketika selesai menyembelih sapi, giliran domba yang disemebelih.

Saya bilang ke Pak Iso, “Ajari saya menyembelih domba, Pakdhe Iso?”

“Ayo..!”

Satu ekor domba disiapkan untuk di sembelih. Pak Iso membacakan niat untun menyembelih dan mendoakan yang berqurban. Saya yang pegang pisau.

“Potong dari sini ke sini!” Kata Pak Iso sambil memegangi kaki bagian depan.

Saya kuatkan keberanian dan bersiap untuk menyembelih. Pisau saya posisikan di leher. Saya cari2 dan pegang kerongkongannya.

“Bismillahi laa illaha illallahuallahu akbar.”

Pisau saya potong ke bawah. Pisaunya bener-bener tajam. Sekali sayat langsung putus kerongkongan dan tenggorokan domba ini.

Seterusnya saya mulai berani memotong leher domba-domba ini. Hari ini, di hari pertama saya menyembelih, saya menyembelih 33 ekor domba dari 35 ekor domba yang di korbankan hari ini.

Alhamdulillah. Saya sudah mengalahkan ketakutan saya sendiri akan darah.

Raja Sate H.Subali Jalur Pantura Pekalongan

Kuliner Sate H. Subali Pekalongan Pantura

Sate H. Subali Pekalogan

#NotRecommended

Saya suka makan sate. Sate ayam suka apalagi sate kambing. Jadi kalau ketemu warung sate rasanya pingin makan. Salah satu warung sate yang sering saya lihat adalah Raja Sate H. Subali di jalur pantura. Sekian tahun saya lewat jalur ini belum pernah mampir sekalipun. Karena kalau lewat jalur ini bukan pas jam lapar.

Tapi kali ini saya lapar. Terkahir makan 8 jam yang lalu. Mampirlah kami di Raja Sate H. Subali. Warungnya lumayan ramai, jadi kami putuskan untuk mampir. Tadinya kami ini makan sate di Tegal, sate balibul.

Waktu lihat daftar menu dan harganya, kesan pertama MAHAL. 10 tusuk lebih mahal daripada sate yang biasa kita beli di Tegal, Pati dan Bogor. 10 tusuk Rp. 55rb. Kalau di Bogor sudah dapat 22tusuk plus nasi putih. Ini satenya doang.

Ketika hidangan datang, ternyata satenya tidak seistimewa harganya. Kecapnya biasa2 saja, bumbu nya sedikit, bawangnya sedikit, cabainya juga sangat sedikit.

Sate kambing paling enak dibakar setengah matang. Ini membakarnya matang sampai warnanya berubah semua. Ketika di gigit, rasanya biasa2 saja.

Terus terang, kami kapok dan menyesal. Lebih menyebalkan lagi mobil dicuci oleh preman parkir dan bayar. Capek deh.

Mendingan makan sate di Tegal. Sate balibul atau batibul. Lebih enak.

PENGOMPOSAN KOTORAN KAMBING DENGAN PROMI

Unik dan Lucu Kambing Bermain Plosotan