Tag Archives: papua

Anggrek Macan Papua Grammatophyllum scriptum

Anggrek macan papua

Anggrek macan papua

Namanya memang anggrek macam, tetapi anggrek macam ini beda dengan anggrek macan yang adan di Kebun Raya Bogor. Kalau anggrek macan yang ada di KRB itu anggrek tebu. Batangnya mirip tebu dan gede-gede banget. Kalau anggrek macan papua punya bulp yang gede. Nama ilmiah anggrek macan papua adalah Grammatophyllum scriptum. Bunganya muncul dari bulp yang gede-gede itu. Panjang tangkai bunganya bisa lebih dari 1.5 meter dan ada puluhan bunga. Warnanya bunganya loreng-loreng coklat dengan warna dasar kuning.

Anggrek macan papua

Anggrek macan papua

Kebiasaan Mengunyah Pinang dan Sirih Masyarakat Papua

Ketika saya turun dari pesawan di Bandara Mozes Kilangin, Timika Papua, saya melihat satpam dan beberapa petugas bandara yang orang asli Papua mengunyah sesuatu. Begitu juga ketika saya keluar dari Bandara, saya melihat beberapa orang asli Papua yang mengunyah sesuatu. Kemudian saya tahu bahwa orang-orang Papua ini mengunyah buah pinang dan kapur sirih. Mirip kebiasaan yang dilakukan oleh nenek-nenek dan orang tua di Jawa jaman dulu.

Ternyata kebiasaan ini adalah kebiasaan yang sangat umum dilakukan oleh masyarakat asli Papua. Kebetulan saya jalan-jalan di pasar Timika, saya melihat banyak sekali pedagang yang menjual buah pinang. Buah pinangnya disusun berkelompok di atas meja. Ada juga kapur sirih yang dibungkus dengan plastik. Yang menarik adalah orang Papua tidak menggunakan daun sirih sebagai campuran buah pinang yang dikunyah, tetapi menggunakan bunga sirih yang berbentuk panjang-panjang.

Saya minta ijin untuk merekam video Bapak-bapak ini yang sedang mengunyah buah pinang.

Noken, Tas Rajut Tradisonal Khas Papua

Noken adalah tas rajut tradisional dari Papua. Masyarakat Papua menggunakan noken untuk berbagai macam keperluan. Aslinya tas noken ini terbuat dari kulit kayu yang dipilin menjadi tambang kecil dan dirajut menjadi tas. Sekarang noken lebih banyak terbuat dari benang dengan warna bermacam-macam.

Ukuran tas noken bermacam2, ada yang berukuran kecil untuk membawa barang berukuran kecil. Ada juga yang berukuran besar yang bisa digunakan untuk mengendong anak kecil atau bahkan babi. Noken besar juga dipakai untuk membawa barang belanjaan dari pasar.

Masyarakat Timika, Papua juga punya cara unik untuk membawa noken, yaitu talinya dikaitkan ke kepala. Kalau kita biasanya diselempangkan ke badan. Noken yang yang kecil biasanya dikalungkan ke leher.

Harga noken bervariasi. Noken yang terbuat dari kulit kayu harganya mahal. Bahkan ada yang harganya sampai 5 juta rupiah. Noken dari benang harganya lebuh murah. Mulai dari beberapa puluh ribu sampai ratusan ribu.

Noken ini tradisi masyarakat Papua, karenanya pemda Papua mewajibkan pegawai negeri dan anak sekolah memakai noken setiap hari senin.

noken tas rajut khas papua

Ibu-ibu membawa tas noken di kepala untuk membawa barang belanjaan di pasar

noken tas rajut khas papua

Tas noken dari kulit kayu seharga Rp. 5 juta rupiah

noken tas rajut khas papua

Tas noken dari kulit kayu seharga Rp. 5 juta rupiah

noken tas rajut khas papua

Penjual tas noken asli papua

noken tas rajut khas papua

Bapak-bapak membawa tas noken yang dikalungkan di kepala.

Daun Gatal; Obat Tradisional Papua

daun gatal obat tradisional papua

Daun gatal (Laportea ducumana), salah satu obat tradisional papua.


Papua terkenal dengan obat-obatan tradisional yang diambil dari hutah. Beberapa yang sudah terkenal adalah buah merah dan sarang semut. Ada satu lagi obat tradisional Papua yang unik, yaitu daun gatal (Laportea ducumana). Seperti namanya, daun ini menyebabkan gatal-gatal pada kulit, tetapi setelah itu badan akan terasa lebih enak dan nyaman.

Bentuk Daun Gatal (Laportea ducumana)

Saya kebetulan menemukan daun ini ketika sedang jalan-jalan di pasar Timika. Ada penjual warga asli Papua yang menjual daun unik. Saya tanya pada ibu penjualnya:
“Apa ini, mama?”
“Ini daun gatal.”
“Untuk apa daun gatal ini?”
Beberapa mama-mama di sekitar situ menjelaskan bagaimana menggunakan daun ini dan manfaatnya. Katanya daun ini bisa untuk menyegarkan badan, mengobati masuk angin dan pegal-pegal.

Saya pun tertarik untuk mencoba khasiat daun ini.

Guide yang mengantarkan saya menggatakan kalau daun ini sangat gatal dan perih sekali. Kalau tidak kuat sebaiknya jangan mencobanya.

Daun ini beruukuran cukup besar. Panjangnya sekitar 20 cm dan lebarnya 15 cm. Ujung daun meruncing dan bagian pangkalnya membulat. Warnanya daun hijau tua. Namun di bagian tengahnya terdapat pola warna daun yang lebih muda. Permukaan daun bagian atas dan bawah tidak rata dan berbulu-bulu kecil. Bulu-bulu ini seperti jarum kecil yang akan menempel pada kulit yang terkenal daun ini.


Continue reading

Musa ingens; Pisang Raksasa Asli Fak-fak, Papua

Indonesia adalah negeri yang sangat kaya dengan kekayaan hayati. Salah satunya, pisang. Ternyata ada pisang super gede alias raksasa yang berasal dari negeri kita tercinta ini. Nama ilmiahnya adalah Musa ingens. Saya sedang googling mencari tanaman-tanaman unik di Indonesia, secara kebetulan saya menemukan foto tanaman pisang raksasa ini. Awalnya saya kira pisang ini berasal dari Afrika atau Amerika latin, ternyata tidak. Tanaman ini berasal dari Fak-fak, Papua Indonesia.

Diameter batangnya mencapai satu meteran. Tingginya mencapai 25 meteran. Tinggi sekali dan besar sekali. Pisangnya juga gede sekeali. Satu pisang cukup untuk dimakan lima sampai delapan orang orang. Kalau dijadikan pisang goreng cukup untuk arisan ibu-ibu se-RT. Cuma sayangnya tidak ada informasi bagaimana rasanya dan umur berbuahnya berapa lama.

Kekayaan alam ini perlu dieksplorasi dan siapa tahu bisa menjadi sumber pangan penting di masa depan.

Bangga jadi orang Indonesia.

Badar Emas Papua – YouTube

Lambrador Papua

batu akik lambrador papua

Batu lambrador dari papua. Ciri khasnya adalah salah satu sisinya memantulkan sinar pelangi yang bermacam-macam. Tapi pantulan pelangi ini hanya dari satu sisi saja, sedangkan dari sisi yang lain tidak ada pantulan pelangi.

Ini juga salah satu batu hasil ‘barter’ dengan adik saya lebaran kemarin. Selain batu ‘brajad api‘, saya juga mendapatkan batu ‘lambrador papua’. Waktu saya lihat sekilas batu ini tidak menarik sama sekali. Seperti kerikil biasa. Tapi adik saya menceritakan keunikannya, yaitu salah satu sisinya memantulkan warna pelangi. Mirip dengan batu kalimaya. Pantulan warnanya bermacam-macam, ada yang biru, emas, kuning, merah, hijau, dan pink. Hanya saja pantulan ini hanya dari satu sisi dan harus dalam posisi mendatar. Kalau permukaannya cembung pantulannya kurang terlihat.

Kelemahan batu ini juga sama seperti batu Kalimaya, yaitu mudah retak atau rapuh. Jadi jika akan mengosok batu ini, selain harus memeperhatikan arah pantulan, juga harus hati-hati agar tidak pecah.

Batu ini juga banyak garis-garis seperti retakan. Ada juga pengotor berwarna hitam atau gelap. Ketika memotong bahan batu lambrador ini harus diperhatikan juga retakan-retakan ini, agar retakannya terlihat bagus.

Saya mendapatkan beberapa potong kecil bahan batu lambrador. Saya senang sekali. Meskipun kecil kerikil batu lambrador ini bisa dibuat mata cincin kecil untuk perempuan dan mata cincin yang agak besar untuk laki-laki.

batu akik lambrador papua

Batu lambrador dari papua. Ciri khasnya adalah salah satu sisinya memantulkan sinar pelangi yang bermacam-macam. Tapi pantulan pelangi ini hanya dari satu sisi saja, sedangkan dari sisi yang lain tidak ada pantulan pelangi.

batu lambrador papua

Batu lambrador dari papua. Ciri khasnya adalah salah satu sisinya memantulkan sinar pelangi yang bermacam-macam. Tapi pantulan pelangi ini hanya dari satu sisi saja, sedangkan dari sisi yang lain tidak ada pantulan pelangi.