Tag Archives: Anggrek

Kisah-kisah di ArasoE: Berburu Anggrek Sulawesi

anggrek besi sulawesi dendrobium speudoconanthum
Dapat anggrek besi sulawesi dendrobium speudoconanthum

Sudah jadi rahasia umum kalau saya suka dengan tanaman anggrek, apalagi anggrek spesies asli pribumi Indonesia. Zukkaaa zekali…..!!!! Mumpung pas di Sulawesi Selatan, saya ingin mendapatkan anggrek pribumi asli Sulawesi Selatan ini. Asyikkk….nggakk….

Anggrek Bulan Sulawesi Selatan

Anggrek bulan spesies Sulawesi

Setelah lebaran tahun ini, surat tugas saya di PG Camming, Kab. Bone, Sulawesi Selatan. Lumayan jauh juga dari kota Makassar. Di PG Camming ini sementara saya tinggal di Mess. Satu kamar sendirian. Tetangga kamar saya waktu itu ada pak CA yang baru; Pak Yusron dan Pak Prasetyo. Selang satu kamar saja. Di ujung sana ada juga Pak Wasis. Saat itu saya belum punya ‘alat trasportasi’ sendiri, jadi kalau mau ke mana-mana masih ‘ndompleng’ ke Pak CA; kalau nggak Pak Yusron ya pak Prasetyo. Tapi paling sering saya pergi dengan keliling kebun dengan Pak Yusron. Kadang-kadang kalau Pak Yusron tidak sedang pergi, saya diperbolehkan pakai mobil dan sopirnya, Pak Supardi. Jadi ingat anggrek Paphio supardii….

Nah… kalau ke kebun mata saya selalu ‘menyapu’ pohon-pohon dan halaman rumah warga di sini. Kalau-kalau ada ‘sesuatu’ yang menarik, terutama ya…anggrek. Suatu ketika saya lihat merah-merah ramai di depan rumah warga…. anggrek dendro tuh…pikir saya. Bunganya besar dan tanamannya lebat… Cantik pokoknya. Saya ingat-ingat lokasi rumahnya. Kalau lewat saya akan minta ke empunya rumah. Saya lihat juga ada anggrek bulan yang warnanya putih menyolok. Lalu ada anggrek Doritis pulcherrima yang bunganya merah. Kalau pas lewat pohon-pohon besar, saya minta Pak Supardii berjalan agak lambat, biar saya bisa melihat ke lebih detail bagian atas pohonnya. Maklum, anggrek biasanya di atas-atas.

Pulang dari kebun Mapesangka, saya berhenti di depan rumah warga di pinggir jalan poros. Saya ingat di rumah ini ada bunga anggrek merah-merah dan putih. Saya nggak bisa bahasa bugis Bone, jadi saya minta Pak Supardi untuk ngomong ke yang punya rumah. Setelah saya dekati, anggrek yang warna merah adalah anggrek dendrobium, mungkin Dendrobium bantimurung. Cuma yang ini tanamannya agak langsing. Lalu anggrek merah yang kedua, sedikit pink adalah Doritis pulcerimma. Anggrek klasik yang menawan.

Pak Supardi ngomong ke orang yang ada di rumah itu. Nggak bisa mengartikan saya. Lalu pak Supardi bilang ke saya:

“Nggak bisa diminta, Pak. Ibunya nggak ada di rumah.”

“Yang ada cuma anaknya, dia nggak berani untuk ngasih bunganya.”

“Ya…sudah..”

“Kapan-kapan lagi saja mampir ke sini lagi.”

Melanjutkan perjalanan ke PGC, jaraknya cukup jauh 20 km. Sepajang perjalanan mata saya tidak pernah lepas dari pohon-pohon dan rumah-rumah di sepanjang jalan. Saya lihat ada anggrek Phalaenopsi. Kapan-kapan saya akan mampir.

Di kebun Mapesangka sambil duduk melihat ibu-ibu yang sedang kethok bibit saya cerita kalau saya suka anggrek. Di sekitar kebun ada pohon-pohon besar. Mereka cerita biasanya ada anggrek warna putih di pohon-pohon. Anggrek bulan pikir saya. Anggrek bulan spesies sulawesi sedikit berbeda dengan anggrek bulan spesies jawa. Bedanya sedikit sekali sih..hanya di ‘sungut’ bunganya saja. Kalau anggrek bulan spesies jawa, sunggutnya warna kuning, kalau spesies sulawesi putih.

Saya coba jalan-jalan ke pinggir-pingggir kebun, kalau-kalau nemu anggrek bulan spesies sulawesi. Nihil.

“Di rumah banyak, ” kata ibu-ibu buruh tanam.

“Di pohon mangga”, lanjutnya lagi.

“Beneran, Bu? Bawain kalau ada deh…” pinta saya.

“Iyek… besok dibawain,” sahutnya lagi.

Continue reading

Anggrek Bulan Spesies Phalaenopsis amabilis

Anggrek bulan spesies Phalaenopsis amabilis

Anggrek bulan spesies Phalaenopsis amabilis

Anggrek bulan spesies asli Indonesia ini adalah salah satu anggrek legendaris di dunia. Anggrek bulan spesies yang nama ilmiahnya adalah Phalaenopsis amabilis ini menjadi cikal bakal anggrek bulan hibrida yang sangat dikenal saat ini. Turunannya sekarang sudah lebih besar, lebih berwarna-warni dan lebih banyak bunganya dalam satu tangkai bunga.

Anggrek bulan spesies ini diperoleh dari pingiran hutan di daerah Cianjur selatan. Anggrek spesies cabutan. Daunnya lebih tipis dan tidak selebar daun anggrek bulan hibrida. Bunganya juga lebih sedikit dan tangakainya lebih panjang tergantung dengan banyaknya cahaya yang di dapatkannya.

Anggrek bulan spesies hutan cenderung lebih tahan terhadap penyakit dan hama. Lebih tahan kekeringan dan lebih mudah tumbuh. Anggrek bulan spesies ini bisa tumbuh dengan baik dan berbunga di dataran rendah yang cenderung panas dan kering.

Anggrek bulan spesies Phalaenopsis amabilis

Anggrek bulan spesies Phalaenopsis amabilis

Continue reading

Lanjutan Bagian Bunga dan Penyerbukan Anggrek Kantong

Postingan ini adalah lanjutan dari dua postingan sebelumnya, yaitu tentang bagian-bagian bunga anggrek kantong dan penyerbukannya. Foto-fotonya sudah saya beri keterangan agar lebih mudah bagi pembaca untuk memahami bagian-bagian bunga anggrek kantong. 

 


Sebagian foto-foto diambil oleh M. Yusuf Abdurahman.


bagian bunga anggrek kantong

 

bagian bunga anggrek kantong

Continue reading

Bagian-bagian Bunga Anggrek Kantong Paphiopedillum

Mengenal bagian-bagian bunga anggrek kantong penting diketahui sebelum memulai proses penyerbukan manual. Semua foto-foto bagian-bagian bunga anggrek ini saya ambil dari website-nya Pak Meyer. Saya belum sempat untuk memotret sendiri bagian-bagian bunga ini. Terima kasih, Pak Meyer

Keterangan bagian-bagian bunga:

  1. Sepal = kelopak bunga
  2. Dorsal sepal = kelopak punggung
  3. Petal = mahkota bunga
  4. Pounce (lip) = kantong atau bibir
  5. Staminode = Putik
  6. Pollen = serbuk sari
  7. Stigma = kepala putik

 

anggrek kantong

Bagian-bagian bunga anggrek kantong

 

Bagian-bagian bunga anggrek kantong

Bagian-bagian bunga anggrek kantong

 

Bagian-bagian bunga anggrek kantong

Bagian-bagian bunga anggrek kantong

Continue reading

Penyerbukan Manual Anggrek Kantong

Anggrek kantong spesies asli Indonesia Paphiopedilum dodyanum
Anggrek kantong spesies asli Indonesia Paphiopedilum dodyanum

Anggrek kantong saya sangat jarang sekali dan susah sekali menjadi buah. Mungkin karena bukan di habitat aslinya, serangga atau hewan penyerbuk tidak ada di tempat saya. Pernah sih, satu dua anggrek kantongnya jadi buah. Tapi jarang sekali. Mas Agus Ma’rup mengajari saya bagaimana menyerbukan bunga anggrek secara manual. Saya coba praktekkan dengan bunga anggrek Paphiopedillum dodyanum dan Paphiopedillum suberbien yang kebetluan sedang berbunga.

Pertama kali yang dilakukan adalah dengan membuang kantong-nya terlebih dahulu dengan hati-hati.

Jadi bunganya menjadi lebih mudah untuk diambil benang sari-nya.

 

Benang sari terletak di belakang tangkai kepala putik. Posisinya agak tersembunyi. Bentuknya berupa dua tonjolan kecil berwarna kuning. Benang sari ini seperti terbungkus lendir yang lengket. Benang sari ini diambil secara hati-hati dengan menggunakan tusuk gigi yang kecil.

Benang sari ini kita tempelkan secara hati-hati di atas kelapa putik. Posisi kelapa putih adalah di bawah benang sari yang berbentuk lempengan kecil. 

Setelah itu beri tanggal kapan penyerbukan ini dilakukan.

Continue reading

Anggrek klasik Doritis purcherrima

Anggrek Doritis pulcherrima

Anggrek Doritis pulcherrima

Anggrek Doritis pulcherrima

Anggrek Doritis pulcherrima

Continue reading

Anggrek Spesies Indonesia Bulbphyllum echinolabium

Bulbophyllum echinolabium

Anggrek spesies yang unik ini nama ilmiahnya Bulbophyllum echinolabium. Anggrek unik ini adalah anggrek endemik Sulawesi dan ditemukan di dekat Dongala dan didiskripsikan oleh Pak Johannes Jacobus Smith pada tahun 1934. Bunga anggrek Bulbophyllum echinolabium berukuran sangat besar. Panjangnya bisa sampai 40 cm. Konon adalah bunga anggrek bulbo terbesar di kelasnya.

Keunikan anggrek spesies Bulbophyllum echinolabium ini adalah bentuk bibirnya yang menjuntai panjang dan bisa bergerak-gerak jika terkena angin. Bunga anggrek Bulbophyllum echinolabium juga mengeluarkan bau yang menyengat seperti bau bangkai binatang. Fungsinya adalah untuk menarik serangga penyerbuk.

Dalam satu tangkai bunga bisa mengeluarkan bunga hingga beberapa kali secara bergantian. Ketika bunga yang lama tanggal, dibelakangnya akan muncul knop dan bunga baru.

Perawatan anggrek spesies Bulbphyllum echinolabium ini cukup mudah. Ukuran daunnya yang lebar dan besar mengindikasikan kalau anggrek ini suka di tempat yang teduh. Memerlukan kelembaban yang cukup agar bisa tumbuh subur dan berbunga.

Anggrek spesies Indonesia Bulbophyllum echinolabium dari Maluku

Anggrek spesies Indonesia Bulbophyllum echinolabium dari Maluku

Anggrek spesies Indonesia Bulbophyllum echinolabium dari Maluku

Anggrek spesies Indonesia Bulbophyllum echinolabium dari Maluku

Pengalaman Buruk Menanam Anggrek

hama penyakit anggrek

Anggrek yang mati karena kena busuk jamur dan dimakan siput


Harus saya akui, kalau akhir-akhir ini saya lebih banyak menulis dan memotret anggrek. Harap maklum. Masih pemula, jadi masih banyak belajar.


Kali ini saya ingin berbagi pengalaman buruk menanam anggrek, khususnya anggrek spesies. Pengalaman buruk ini adalah pelajaran berharga untuk lebih baik lagi. Pengalaman buruknya adalah anggrek yang dipelihara ‘mati’ alias wassalam. Ada banyak sebabnya. Salah satunya karena dimakan siput dan busuk akar.

Bogor adalah kota hujan, meski hujannya sudah tidak sesering dulu. Karena sering hujan menyebabkan kelembaban sangat tinggi. Nah, musuh anggrekd di musim hujan adalah siput dan busuk pangkal batang ini.

Siput

Hama tanaman anggrek siput

Hama tanaman anggrek siput

Hewan Nokturnal

Ada dua macam siput yang sering mengganggu tanaman anggrek, yaitu siput bercangkang dan siput tidak bercangkang. Siput tidak bercangkang bentuknya mirip lintah, bedanya siput ini punya tangkai mata yang seperti antena. Antena mata ini tidak panjang cuma beberapa centi saja.

Siput adalah binatang nokturnal, artinya binatang yang aktifnya di malam hari. Siput suka makan bagian tanaman yang lunak-lunak. Kalau siang hari siput akan bersembunyi di balik batu, di sela-sela batang kayu atau di balik arang di dalam pot anggrek. Ketika malam tiba, siput akan merayap mencari makan. Meskipun terkesan lamban, tapi siput bisa merayap naik sampai tinggi sekali. Post saya yang digantung di pohon pernah dimakan siput Sekali makan siput bisa menghabiskan beberapa daun dan batang/bulbo anggrek. Bahaya kan…??!!

Nah… gara-gara siput ini beberapa tanaman anggrek saya sudah jadi korban. Awalnya, pagi hari ketika sedang menyiram tanaman saya lihat ada pot yang gundul. Waduh…kenapa nih anggrek, pikir saya. Daunnya habis semua, tinggal sisa sedikit pangkal batangnya. Bekasnya seperti dimakan binatang. Saya coba cari-cari binatangnya tidak ketemu. Kejadian ini terjadi beberapa kali. Anggrek yang habis dimakan hampir semuanya tidak bisa diselamatkan lagi; wassalam.

Saya curiga mungkin binatangnya makan di malam hari. Habis isya’ saya bawa senter dan clingak-clinguk di antara pot-pot anggrek. Ternyata eh…ternyata… ada sepotong binatang lunak yang sedang lahap memakan daun anggrek. Ketahuan dah… Saya ambil siput itu dan saya gencet sampai mati.

Mengatasi Hama Siput

Patroli Malam Hari

Untuk mengatasi masalah ini, saya jadi lebih sering untuk patroli malam hari, khususnya setelah turun hujan. Cek satu per satu pot atau anggrek yang digantung. Perhatikan dengan lebih seksama, karena warna siput sangat mirip dengan warna tanah, kalau malam hampir-hampit tidak terlihat.

Nah..
Continue reading

Oncidium Golden Shower

Oncidium Golden Shower

Oncidium Golden Shower

Anggrek ini saya dapatkan mungkin setahun yang lalu. Minta dari teman dalam kondisi merana dan tidak terawat. Saya ambil satu rumpun, saya pecah-pecah dan saya tanam. Salah satu rumpun yang saya tanam mengeluarkan bunga. Ini lah bunganya. Setelah cek di buku dan searching di internet, namanya adalah Oncidium Golden Shower.

Ketika pertama kali saya dapatkan, si anggrek ini kondisinya memprihatinkan. Anggrek ini milik teman, saya melihatnya ketika berkunjung ke rumahnya. Anggrek ini menempel di pohon mangga dengan sangat rimbun. Waktu itu sedang musim kemarau, jadi sangat jarang hujan. Bulb-nya kering dan menguning. Saya minta ijin ke teman untuk meminta beberapa rumpun. Ada dua atau tiga jenis anggrek di situ. Saya ambil masing-masing satu rumpun. Terus terang waktu itu saya tidak tahu apa nama anggrek ini.

Sampai di rumah, rumpun anggrek ini saya bagi tiga. Satu rumpun saya tempelkan di atas pohon rambutan dan saya ikat dengan tali rafia. Satu rumpun saya tanam di pot dengan media arang. Satu rumpun lagi saya tempelkan di papan pakis. Lalu saya rawat. Awalnya semuanya kena banyak sinar matahari, terutama pagi hari. Anggrek ini mulai tumbuh. Bulb-nya mulai berubah dari kuning menjadi hijau. Lalu akar-akarnya mulai tumbuh banyak dan rimbun. Beberapa mulai keluar daun-daun baru. Saya senang sekali.

Karena sesuatu hal, anggrek yang menempel di papan pakis saya pindahkan agak ke bagian dalam yang lebih teduh. Beberapa saat kemudian, ternyata anggrek ini mulai keluar knop-nya. Tangkai bunganya menjuntai dan semakin memanjang bercabang. Setelah beberapa lama mekarlah bungga anggrek kecil berwarna kuning dengan lidah yang lebar.

Saya cek di buku anggrek yang saya punya, anggrek jenis ini dari genus Oncidium dan kemungkinan adalah Oncidium golden shower. Saya tidak tahu anggrek ini sudah hibrida atau masih species. Entah.

Meski bunganya kecil-kecil, tetapi kalau rumpunnya banyak dan rimbun, anggrek ini akan terlihat lebih indah dan menarik.
Saya semakin bersemangat memeliharanya.

Anggrek Spesies Indonesia Bulbophylum arfakianum

Anggrek spesies Indonesia Bulbophylum arfakianum

Anggrek spesies Indonesia Bulbophylum arfakianum

Anggrek spesies Indonesia Bulbophylum arfakianum

Anggrek spesies Indonesia Bulbophylum arfakianum