Baca juga: Pendahuluan | Pretreatment | Hidrolisis Asam |Hidrolisis Enzimatis| Fermentasi | Purifikasi | Literatur
Pretreatment biomassa lignoselulosa harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang tinggi di mana penting untuk pengembangan teknologi biokonversi dalam skala komersial (Mosier, et al., 2005). Pretreatmen merupakan tahapan yang banyak memakan biaya dan berpengaruh besar terhadap biaya keseluruhan proses. Sebagai contoh pretreatment yang baik dapat mengurangi jumlah enzim yang digunakan dalam proses hidrolisis (Wyman, Dale, Elander, Holtzapple, Ladisch, & Lee, Coordinated development of leading biomass pretreatment technologies, 2005) (Wyman, Dale, Elander, Holtzapple, Ladisch, & Lee, Comparative sugar recovery data from laboratory scale application of leading pretreatment technologies to corn stover, 2005). Pretreatment dapat meningkatkan hasil gula yang diperoleh. Gula yang diperoleh tanpa pretreatment kurang dari 20%, sedangkan dengan pretreatment dapat meningkat menjadi 90% dari hasil teoritis (Hamelinck, Hooijdonk, & Faaij, 2005). Tujuan dari pretreatment adalah untuk membuka struktur lignoselulosa agar selulosa menjadi lebih mudah diakses oleh enzim yang memecah polymer polisakarida menjadi monomer gula. Tujuan pretreatment secara skematis ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Gambar skema tujuan pretreatment biomassa lignoselulosa (Mosier, et al., 2005).
Selama beberapa tahun terakhir berbagai teknik pretreatment telah dipelajari melalui pendekatan biologi, fisika, kimia. Menurut (Sun & Cheng, 2002) pretreatment seharusnya memenuhi kebutuhan berikut ini:1) meningkatkan pembentukan gula atau kemampuan menghasilkan gula pada proses berikutnya melalui hidrolisis enzimatik; 2) menghindari degradasi atau kehilangan karbohidrat; 3) menghindari pembentukan produk samping yang dapat menghambat proses hidrolisis dan fermentasi, 4) biaya yang dibutuhkan ekonomis. Ringkasan berbagai teknik pretreatment yang dikembangkan ditampilkan pada Tabel 3 di bawah ini. Teknik pretreatment yang telah dikembangkan lebih banyak dilakukan secara mekanik atau fisiko-kimia. Pretreatment secara biologi sedikit dilaporkan. Pretreatment secara biologi akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian 4 tulisan ini. Berbagai metode pretreatment telah diulas secara mendalam oleh (Mosier, et al., 2005) (Taherzadeh & Karimi, 2008) (Hendriks & Zeeman, 2009) (Hu, Heitmann, & Rojas, 2008).
Tabel 1. Pretreatment biomassa lignoselulosa untuk produksi bioethanol
|
Pretreatment |
Proses |
Perubahan pada biomassa |
Referensi |
|
Pretreatment mekanik atau fisik |
Milling: – – – – – Irradiation: – – – Lainnya: – – – – – – |
– – – |
(Taherzadeh & Karimi, (Sun & Cheng, 2002) (Zhu, et al., 2005) (Thomsen, Thygesen, & (Ahring, Jensen, Nielsen, (Hendriks & Zeeman, (Eggeman & Elander, (Ohgren, Rudolf, Galbe, (Kabel, Bos, Zeevalking, |
|
Pretreatmen kimia dan |
Explosion: – – – – Alkali: – – – – – Asam: – – – – Gas: – – – Agen Oksidasi: – – – Pelarut untuk ekstraksi lignin: – – – – – |
– – – – – |
(Sun & Cheng, 2002) (Taherzadeh & Karimi, (Eggeman & Elander, (Eklund, Galbe, & (Negro, Manzanares, Oliva, (Bower, Wickramasinghe, (Cara, Ruiz, Ballesteros, (Kim & Hong, 2001) (Mosier, et al., 2005) (Saha & Cotta, 2008) (Shimizu, Sudo, Ono, (Sun & Chen, Organosolv (Sun & Chen, Enhanced (Sun & Cheng, 2005) (Zhang, et al., 2008) (Kim & Lee, 2002) (Lloyd & Wayman, 2005) (Ahring, Jensen, Nielsen, (Silverstein, Chen,
|
|
Biologi |
– – |
– – – |
(Taniguchi, Suzuki, (Shi, Chinn, & (Keller, Hamilton, & (Kirk & Chang,
|
Download buku dan referensi lain: Klik Di Sini.










Pingback: Produksi Bioethanol Berbahan Baku Biomassa Lignoselulosa « isroi
pak, slm kenal..
sy tertarik dngn bioetanol dr limbh lignoselulosa.. tp pstakanya susah bgt di cari..
kalo boleh sy minta tlng dkrm pstaka punya pak isroi.. tanx
Artikel banyak sekali. Coba cari di bibliography. Sebenarnya banyak literatur gratis di internet. Coba dulu trik yang ada di link berikut ini:
https://isroi.wordpress.com/2008/11/23/tip-mencari-literatur-gratis-di-internet/
Asslm maf pak….
1. mau tanya… berapa porsentase kandungan air dalam jerami padi?
2. brapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melunakkan lignin (perendaman dengan kapur)?
3. pada proses hidrolisis mana yang lebih efisien antara menggunakan asam sulfat atau enzim……?
sebelumnya saya ucapkan terima kasih…. karena lewat blog bapak saya mendapatkan banyak ilmu…….
saya tunggu balasannya…..
Ass, Pak.
Salam kenal, saya mahasiswi teknik kimia, Bandung.
Kebetulan saya sedang tahap awal penelitian mengenai pretreatment sekam padi untuk bioetanol. Tapi, saya masih bingung untuk menentukan fokus penelitian saya. Angkatan atas sebelum saya, sudah meneliti tentang pretreatment Alkalin Peroksida, variasinya: waktu perendaman, konsentrasi H2O2, dan suhu reaksi. Pak, boleh minta bantuannya, variasi apa saja yang mungkin bisa saya teliti yang sekarang masih butuh untuk dikembangkan?
Btw, blog bapak sangat membantu saya. 2 thumbs up!!
Terimakasih ^o^
Wass.
Saya sudah membuat daftar literatur di blog ini. Coba pelajari draf literatur itu. Di bandung kan juga ada Pak Ronny, bisa konsultasi dengan Beliau. Menurut saya yang penting sekarang adalah bagaimana mendapatkan yield yang tinggi dengan proses pretreatment itu. Bisa dengan cara memodifikasi hasil-hasil dari penelitian sebelumnya.
Pingback: Produksi Bioethanol Berbahan Baku Biomassa Lignoselulosa : Hidrolisis Enzimatis | Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Produksi Bioethanol Berbahan Baku Biomassa Lignoselulosa : Fermentasi | Berbagi Tak Pernah Rugi
buat pak isroi terimakasih sekali sudah mau berbagi ilmu secara cuma-cuma buat kita-kita yang masih nubitol ini..sukses terus ya pak.. 🙂
Pak, ada literatur mengenai pretretment kimia