Pernah suatu ketika ada temen yang bertanya padaku: mengapa aku suka menulis? Kalau pertanyaannya di awali dengan kata ‘apa’, mudah aku menjawabnya, tinggal tunjukkan….nih….baca sendiri…!
‘Mengapa’…sebuah pertanyaan yang tidak mudah aku jawab. Aku sendiri binggung mau njawab apa.
Aku coba mengingat-ingat sejak kapan aku mulai menulis. Waktu SD dulu aku suka niru-niru tulisannya para pujangga jaman pergerakan: Armin Pane, Sanusi Pane, Sultan Haji; baca ceritanya HAMKA; atau kadang-kadang syair Ronggowarsito, geguritan, dan syair jawa lainnya.
Aku punya buku khusus untuk itu dan aku tulis sampai aku SMP. Tapi, buku itu sudah tidak ada lagi, diminta seorang temen dan katanya sekarang sudah hilang. Duh…..
Ketika aku SMA, aku punya buku lain untuk menulis. Masih ada sampai sekarang. Aku ikut MADING sekolah. Di sini aku belajar menulis yang lebih rapi. Aku banyak nulis puisi, pantun, dan syair.
Ketika aku kuliah, kadang-kadang aku masih suka menulis. Kemudian aku ikut majalah BIOMA, majalah kampus. Tapi bukan sebagai writer, sebagai layouter. Kata Mas Meiryanto (pemred bioma), tulisanku masih jelek, lebih bagus gambar-gambarku. Jadi aku ditempatkan sebagai ‘tukang gambar’ kalau ada space yang lowong. Meskipun begitu, aku banyak belajar tentang reportase dan penulisan populer. Tidur nginap di percetakan adalah ‘job’ ku yang lain.
Ketika itu ‘dunia maya’ hanya cerita yang aku baca di koran atau denger dari radio. Maklum, waktu itu aku jadi marbot, di masjid ngak boleh ada TV, jadi aku tidak banyak tahu berita tv. Ketika aku pindah ke bogor, barulah aku berkenalan dengan yang namanya ‘dunia maya’. Aku masih ingat, di awal-awal itu aku belajar ASP, Visual Basic, VBS, PHPNuke, lalu ada AuraCMS, Jomla dan CMS lainnya.
Aku mulai demen ngeblog untuk menyalurkan hobiku menulis. Hobiku menulis pindah dari buku ke dunia maya. Website pertamaku adalah http://www.isroi.org. Website ini aku buat sendiri. Aku menulis code HTML-nya sendiri. Semuanya. Setelah bisa memakai PHPNuke, sempat memakainya juga. Pernah juga mencoba membuat website dengan beberapa CMS yang lain. Sayang sekarang isroi.org sudah jadi punya orang. Lalu aku ketemu dengan WordPress, jadilah aku menuangkan semua uneg-unegku di blog ini. Pernah juga aku mencoba layanan beberapa blog, tapi aku betah di WordPress. Tak terasa sudah bertahun-tahun aku menulis di WordPress.
Di Bogor aku sempat ikut pelatihan yang dilakukan oleh Pak Mabruri, Pemred Ummi waktu itu. Cuma sehari sih, tapi pelajarannnya aku praktekkan sampai sekarang. Makasih Pak Mabrur. Sekarang beliau jadi staf ahli menteri.
Belum menjawab: mengapa aku suka menulis? Itu karena aku sendiri juga masih binggung dengan jawabannya. Jadi muter-muter dulu aja.
………hhhmmmmm…..mmmmm…..zzzzzzz……zzzzzz…….
Oke deh…mungkin ini jawabannya…
Pertama, MENULIS UNTUK BELAJAR.
Aku sering menulis untuk belajar. Aku merasa, dengan menulis pelajaran itu jadi lebih nempel di kepala. Contohnya waktu aku menulis buku pertamaku BELAJAR VISUAL BASIC 6.0. Aku menulis buku itu bukan karena aku jago Visual Basic, tapi yang benar adalah aku sama sekali tidak bisa visual basic dan sedang belajar visual basic. Jadi setelah selesai belajar satu bab, aku segera menuliskannya dengan kata-kataku sendiri. Empat bulan buku itu baru kelar.
Aku menulis buku BUDIDAYA PADI SEHAT, karena aku sedang belajar tentang pertanian. Aku menimba ilmu dari Pak Haji Zaka. Semua ceritanya aku tulis, bahkan beliau ‘nglindur’ pun aku tulis. Jadilah buku kecil itu.
Sebagian besar isi blog ini juga aku tulis karena aku sedang belajar. Apa aja aku tulis. Belajar apa aja aku tulis. Baca, dengerin, lalu praktekan, sekalian ditulis. Biar nempel di kepala.
Ilmu dan pelajaran bisa diperleh dari siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Makanya, aku tulis biar tidak lupa.
Kedua, MENULISKAN PENGALAMAN, OPINI, GRUNDELAN, dan UNEG-UNEG.
Banyak pengalaman menarik dalam hidupku. Perjalanan dari waktu-ke-waktu, dari tempat ke tempat, banyak yang menarik. Aku merasa seakan harus menuliskan pengalaman-pengalaman ini. Bahkan, ketika sedang memperhatikan anak-anakku pun ada banyak huruf-huruf, dan kata-kata yang seperti mau meledak di kepala.
Kadang-kadang sesuatu yang mengusik pikiranku aku tuangkan dalam tulisan. Kalau aku tidak sepakat dengan sesuatu pun aku tuliskan. Semua seperti mengalir begitu saja.
Sebenarnya banyak sekali peristiwa-peristiwa menarik yang aku alami. Lebih banyak dari yang sudah aku tuliskan. Aku masih ingat dulu waktu keliling jawa-madura untuk cari fosfat alam. Atau waktu sebulan nginap di lereng gunung di lampung. Atau muter-muter di sepanjang danau toba. Semua menarik, tapi tidak sempat aku tuliskan.
Beberapa buku yang aku tulis merupakan hasil pengalamanku, misalnya saja buku-buku tentang PowerPoint. Aku menulis buku itu agar orang lain bisa belajar dari pengalamanku.
Ketiga, MENULISKAN MIMPI-MIMPI.
Setiap orang punya mimpi. Termasuk aku, aku sering menuliskan tentang mimpi-mimpi itu. Harapan-harapan yang terlintas di kepalaku muncul lewat ketukan keyboard qwerty.
Aku punya banyak mimpi, aku punya banyak keinginan, aku punya banyak harapan. Aku tuliskan agar bisa tergambar dengan jelas. Aku tuliskan agar mimpi-mimpiku terpatri dengan kuat. Semoga mimpiku jadi kenyataan.
Keempat, MENULIS KARENA TERPAKSA DAN DIPAKSA.
Tak jarang aku menulis karena terpaksa bin dipaksa. Menulis karena tuntutan yang ada diluar kekuasaanku. Yah….nulis…nulis…nulis…
Kalau yang ini ngak usah aku tulis lagi di sini ah….
Kelima, MENULIS KARENA KEBUTUHAN.
Aku menulis karena aku membutuhkan tulisan itu. Kadang-kadang aku perlu ijasah dan gelar, makanya aku tulis skripsi dan thesis. Kadang-kadang aku perlu duit, makanya aku tulis buku. Royaltinya kan lumayan.
Keenam, MENULIS KARENA KETAGIHAN.
Ngak normal kali ya…???? Tapi itu yang aku rasakan. Aku seperti kecanduan menulis. Senggang sedikit nulis, ketemu orang nulis, lihat sesuatu nulis, denger cerita nulis, melamun sedikit nulis.
Nulis…..nulis…..nulis….nulis…..nulis….nulis….. nulis….nulis…..nulis…. nulis…..nulis….nulis…..nulis….nulis…..nulis…. nulis…..nulis….nulis….. nulis….nulis…..nulis….nulis….. nulis…. nulis…..nulis….nulis…..nulis…. nulis…..nulis….nulis…..nulis…. nulis…..nulis….nulis…..nulis….nulis…..nulis….
Capek…deh….
Jempol tanganku sampai puegel banget…karena mijit-mijit tut terus. Tapi rasanya jempol ini tak mau diem sebelum isi kepalaku galir semua.
****
Ngak tahu sudah menjawab pertanyaan atau belum?
Singkat cerita aku akan tetap menulis sampai aku ngak bisa lagi menulis. Apapun alasannya mengapa aku menulis. Insya Allah.
Posted from WordPress for Android
************
Sekarang sudah bisa lho menulis dengan suara saja. Tinggal ngomong langsung jadi tulisan. Baca di sini: Menulis dengan suara.
Wah h3bat.. saya jadi kpikiran, karena saya sudah belajar menulis dari dulu tapi sampe sekarang ko nggak bisa-2, kenapa ya,,,,
Tulis aja, ngak usah mikirin salah atau tidak, jelek atau tidak, sistimatis atau tidak, salah ejaan atau tidak, salah ketik atau tidak.
Pokoknya tulis, tulis dan tulis. Menuliskan sesukamu. Biarkan semua mengalir aja. Jangan peduli dan risau pendapat orang. Menulis adalah hak kita dan kita boleh menulis apa saja.
Menulis bagian dari kebutuhan pak isroi. Kalau dahulu kala jaman masih primitif orang tidak mengenal budaya tulis-menulis. seperti halnya handphone jadi kebutuhan untuk komunikasi.
Ya….SETUJU…
Mari kita galakkan menulis, sebuah budaya yang hilang dari bangsa ini. Agar bangsa ini lebih maju dan produktif. Insya Allah.
lha jan-jane menulis itu apa?
Saktenane nyong yo ora patio dong je….
walah.. walah.. (asal nulis, biar plong..)
Assalamu’alaikum .. Mas isroi yang menulis, saya yang ikut membaca dan ikut menyadap ilmunya..
Wa’alaikum salam. Monggo, semoga bermanfaat.
Pingback: Menyimpan Ide dengan Menulis | Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Dapat Dollar dari WordPress.com | Berbagi Tak Pernah Rugi