Category Archives: MyBooks

Catatan buku: Buku Cerita Anak-anak

image

Ketika kecil dulu Bapak sering bercerita ke saya. Bukan membaca buku cerita, karena Bapak buta huruf. Bapak bercerita tentang perjalanan hidupnya. Cerita-cerita itu sangat berkesan. Saya pun ingin melestarikan kebiasaan ini ke anak-anak saya; Royan, Abim, & Yusuf.

anak2 membaca itu asik

Saya sering membelikan buku anak untuk mereka. Royan & Abim sering memilih buku2nya sendiri. Royan suka membeli buku tentang mobil, mesin, motor, dan pesawat. Kalau Abim suka membeli buku tentang dinosaurus, binatang, monster, dan karakter2 aneh lainnya. Kadang2 saya membacakan buku-buku itu ke mereka. Kadang2 saya bercerita tentang kisah hidup Mbah Magelang atau cerita2 saya ketika masih kecil dulu.

Kini ketika anak ketiga kami, Yusuf,  hadir di tengah2 keluarga kami, kami pun membacakan buku-buku cerita untuk Yusuf. Tapi, kami jarang membeli buku baru. Buku cerita yang kami bacakan adalah buku cerita warisan kakak-kakaknya.

image

Anak kecil suka buku yang gambarnya menarik. Gambar2nya besar dan warnanya mencolok. Begitu juga tulisannya sedikit. Buku2 seperti itu membebaskan orang tua untuk bercerita. Bercerita dengan bahasa sendiri asalkan tidak melenceng dari alur cerita. Yusuf pun mendengarkan dengan wajah penuh ekspresi.

Cerita itu diulang2 sampai Yusuf hafal dengan isi ceritanya. Seringkali Yusuf yang gantian bercerita dan kami yang jadi pendengarnya. Semalam Yusuf bisa minta dibacakan 2-3 buku. Wadeehhhh….. capek deh….

image

Banyak buku yang dia suka; Timun Emas, Creole, Frangklin si kura2, Semut dan Pak Tani, Madu Libi, Pelahap Muffin, dan lain2.

image

image

Mas Royan membaca buku dengan Adik Yusuf


Baca catatan buku yang lain: BUKU


Catatan buku: The Thief of Baghdad

Novel terjemahan The Thief of Baghdad

Novel terjemahan The Thief of Baghdad


Baca catatan buku yang lain: BUKU


Saya sebenarnya jarang sekali membeli buku novel. Apalagi novel terjemahan. Entah mengapa waktu saya ‘refreshing’ di toko buku saya tertarik dengan buku saku bersampul merah ini. Judulnya ‘The Thief of Baghdad’ karangan Alexander Romanoff. Bukunya berukuran kecil, jadi saya pikir cocok untuk menjadi ‘teman dalam perjalanan’.

Pikiran yang terlintas di kepala ketika membaca judul buku ini adalah kisah tentang Aladin di negeri 1001 malam, atau film “The Prince of Persia”. Apalagi nama penerbitnya adalah Dastan, sama seperti nama tokoh utama dalam film The Prince of Persia. Ceritanya pasti tidak jauh berbeda, pikir saya.

Saya baca buku ini dalam ‘acara mudik mingguan’ ke Bogor-Pati. Buku ini menjadi teman setia untuk membunuh waktu di dalam kereta. Ternyata asik juga baca buku cerita heroik seperti ini.

Novel ini bercerita tentang Ahmad yang berprofesi sebagai pencuri di Bagdad. Kisahnya berlatar belakang negeri Persia yang perkasa. Persia jaman dulu adalah negera adidaya bersama dengan Romawi. Kalau Romawi berkuasa di Barat, Persia kekuasaannya di Timur. Kerajaannya makmur.

Syahdan Khalifah Bagdad akan menikahkan putrinya. Pangeran2 berdatangan dari negeri2 tetangga. Ahmad si pencuri pun menyamar menjadi pangeran dan ikut melamar. Ahmad dan tiga pangeran yang lain merebutkan cinta sang putri.

Malapetaka pun terjadi. Kekhalifahan Bagdad jatuh ke tangan pasukan Mongol yang kejam. Dari kekacauan tersebut siapakah yang berhasil mendapatkan cinta sang putri dan membebaskan Bagdad dari tangan bangsa Mongol.

image

Catatan buku: Buku konyolnya Bang Arham Kendari

image


Baca catatan buku yang lain: BUKU


Saya suka baca cerita-cerita lucu. Ada beberapa koleksi buku2 bergenre humor di rak buku saya. Namun, dari sekian banyak buku humor yang saya miliki buku humor yang paling lucu adalah bukunya Bang Arham Kendari.

Pertama kali saya beli buku ini ketika ada pameran buku di JCC (jogja convention centre). Saya ngublek2 semua stand buku di pameran itu, meski harus rela merogoh kocek rp. 5000. Sampailah saya di standnya Yusuf Agensi, stand buku murah yang sudah diafkir. Di balik kerumuman orang itulah saya menemukan buku “Jakarta Undekompor”-nya Bang Arham.

Saya baca buku itu sampai terkencing2 karena tidak kuat menahan tawa. Buku itu benar2 lucu. Hebatnya lagi, meski saya baca berulang2, tetap saya tertawa terpingkal-pingkal. Cerita yang paling saya suka adalah cerita tentang kacang mede.

Bang Arham punya urat humor yang istimewa. Kemampuan menulis dibarengi dengan keahlian mengolah foto dengan sotosop dan mengambar. Gambar2nya lucu2. Ini contohnya.

image

image

Buku Bang Arham adalah kumpulan tulisan2 yang ditulis di blognya. Dan ternyata Bang Arham juga punya akun di media sosial; facebook, twitter, kompasiana, dll. Hebatlah pokoknya.

Untuk Anda yang suka cerita humor wajib memiliki buku2nya Bang Arham. Sudah beberapa buku yang beliau terbitkan. Atau minimal kunjungi akun FB, blog, folow twitternya.

Blog: Arham Kendari
Kompasiana: Arham Kendari

Continue reading

Catatan buku: Statistik Indonesia Jaman Kolonial

image

image

Ketika menjajah Indonesia dulu ternyata Belanda telah melakukan pendataan yang lengkap. Buku statistik ini buktinya.

Tidak banyak yang bisa saya sampaikan. Soalnya, saya tidak bisa bahasa Belanda.


Baca catatan buku yang lain: BUKU


Catatan buku: Islam dan Kebatinan

image


Baca catatan buku yang lain: BUKU


Buku ini salah satu koleksi buku ‘kuno’ yang ada di rak buku kami. Judulnya “Islam dan Kebatinan” karangan Prof. Dr. H. M. Rasjidi. Buku ini ditulis 47 tahun yang lalu. Pertama kali buku ini saya dapatkan ada di tumpukan bawah meja tahu rumahnya Pak Arifin Mukti. Ternyata isinya menarik dan tidak saya dapatkan di buku2 keislaman kontemporer. Lalu, buku ini saya minta bersama dengan beberapa buku kuno yang lain. Isi buku ini menarik karena membahas tentang beberapa aliran kebathinan yang ada di masyarakat dan sebagian “bercampur aduk” dengan Islam.

Realitanya kebathinan memang eksis dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Ketika SMA dulu saya pernah membeli sebuah buku terjemahan dari bahasa jawa. Judulnya: Kitab Gatoloco dan Kitab Darmogandul. Buku itu dijual di toko buku Cahaya yang ada di samping masjid Agung Magelang. Toko buku ini adalah toko buku Islam yang paling besar dan paling lengkap waktu itu. Saya tertarik membelinya karena di pengantarnya tertulis bahwa buku ini menceritakan tentang sejarah masuknya Islam di Indonesia. Bukunya cukup unik, karena dicetak dalam dua bahasa; satu sisi bahasa jawa dan sisi yang lain terjemahannya.

Saya mulai membaca buku itu. Ternyata isinya benar2 diluar dugaan saya. Isi buku itu bukannya tentang cerita sejarah Islam di Indonesia, tapi justru isinya melecehkan ajaran Islam. Saya tidak meneruskan membaca buku itu. Beberapa bulan kemudian saya mendengar di tvri kalau peredaran buku itu dilarang. Saya jadi ingat dan saya cari buku2 itu lagi. Tidak ketemu. Entah saya buang ke mana buku2 itu. Beberapa tahun kemudian baru saya tahu kalau buku itu merupakan salah satu kitabnya orang kebathinan.

Ketika kuliah saya pernah menginap di rumah teman saya di lereng gunung Sumbing. Bapak teman saya memiliki beberapa koleksi buku di ruang tamunya. Iseng2 saya baca satu buku. Saya terkejut ketika membaca isinya; isinya tentang ibadah yang campur2 dan tentang kitab kejadian manusia. Ternyata bapak teman saya adalah penganut aliran kebathinan.

Ketika KKN saya tinggal di desa terpencil di lereng pegunungan Dieng di Kab. Banjarnegara. Warga di desa saya ada dua kelompok penganut agama; Islam dan Hindu. Ternyata; di desa itu atau di kecamatan itu ada juga penganut aliran kebathinan.

Ketika saya menemukan buku ini baru saya memahami jika orang2 tersebut adalah penganut aliran kebathinan atau aliran kepercayaan. Di KTP mereka mungkin saja tertulis Islam, tapi mereka tidak menjalankan syariat Islam. Mereka beribadah denga cara lain. Ya…kebathinan itu.

Budaya manusia akan saling mempengaruhi. Dalam kasus kebathinan ini entah Islam yang mempengaruhi ‘kebathinan’ orang dulu atau justru ‘kebathinan’ yang mengotori ajaran Islam. Sesudah ratusan tahun Islam masuk ke Indonesia, masih ada beberapa kelompok orang Islam yang mencampur adukkan antara ajaran Islam dengan kebathinan. Akan lebih baik jika orang-orang ini mengikuti dan memilih salah satu saja. Dalam Islam, syirik adalah dosa yang tidak terampuni. Saya rasa demikian juga dalam ‘kepercayaan’ lain. Kalau tidak ‘murni’ tidak akan ‘diterima’ amalannya.

Buku karya Prof. Rasjidi ini sangat membantu saya dalam memahami tentang ‘kebathinan’ itu. Untung saja saya tidak melanjutkan sampai selesai ketima membaca kitab Gatoloco dan Darmogandul. Namun, saya kecewa karena kedua buku itu hilang dan tidak pernah saya temukan sampai sekarang.

Salam membaca.

Catatan buku: Creole

image


Baca catatan buku yang lain: BUKU


Kelompok buku yang juga memenuhi rak buku kami adalah buku cerita anak. Ada banyak buku cerita yang kami miliki mulai dari kisah2 nabi, sahabat, atau cerita2 saduran dari luar negeri. Salah satu buku cerita anak yang disukai anak-anak adalah Creole.

Creole adalah buku cerita bergambar. Ceritanya sederhana dan tersirat nilai2 kemanusiaan. Dikisahkan tentang kehidupan di hutan di tepi rawa. Kehidupan di rawa itu awalnya tenang dan damai hingga suatu ketika lahirlah seekor binatang yang sangat jelek rupanya. Namanya Creole.

Binatang2 lain ditempat itu membenci dan takut dengan Creole. Mereka takut dan berburuk sangka karena fisik Creole yang buruk dan menakutkan. Binatang2 itu beranggapan bahwa mahluk yang rupanya buruk pasti juga buruk dan jahat.

Creole justru sebaliknya. Creole berhati lembut dan penyayang. Hati dan perangainya lembut dan baik. Selama ini penghuni rawa itu telah berburuk sangka dengan Creole. Kecuali satu binatang anak buaya yang tidak takut kepada Creole.

Melalui anak buaya itu akhirnya Creole bisa diterima dan berkawan dengan binatang2 lain penghuni rawa.

Buku itu sudah kami miliki sejak Royan dan Abim masih kecil. Dulu Abim yang jadi Creolenya. Sekarang Yusuf yang suka dengan cerita itu dan sering menceritakan kembali dengan gayanya yang lucu.

image

Catatan buku: Ummi Kalsum

image


Baca catatan buku yang lain: BUKU


Buku ini salah satu koleksi buku lama yang ada di rak buku kami. Sebuah buku sastra, kumpulan cerpen karya Djamil Suherman. Saya baca buku ini beberapa kali. Ceritanya menarik.

Meskipun berupa kumpulan cerpen, tapi ceritanya sambung menyambung menjadi seperti sebuah novel. Ceritanya berkisar tentang kehidupan santri di sebuah pesantren di Jawa Timur. Ceritanya sederhana, tapi menarik. Konon cerita ini berdasarkan pengalaman pribadi penulisnya yang memang dari santri.

Buku ini diberi ulasan/pengantar oleh HB Yassin, salah satu tokoh sastra Indonesia jaman itu. HB Yassin memuji karya sastra ini. Artinya buku ini memang bermutu, layak untuk dibaca dan layak menjadi koleksi.

Selamat membaca.

Catatan buku: Buku-buku Panduan Do’a

image


Baca catatan buku yang lain: BUKU


Berdoa adalah intinya ibadah. Islam mengajarkan untuk selalu berdoa dalam setiap kesempatan, setiap keadaan, dan setiap waktu. Ibaratnya sejak bangun tidur sampai tidur lagi ada doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah. Sebut saja; doa bangun tidur, doa masuk wc, doa keluar wc, doa berwudhu, doa setelah wudhu, doa keluar rumah, doa berangkat ke masjid, doa masuk ke masjid, doa setelah adzan, doa setelah sholat, doa keluar masjid, doa pagi hari, doa pakai baju, doa berangkat kerja/keluar rumah, doa naik kendaraan, doa mulai kerja, doa mau makan, doa setelah makan, doa sore hari, doa mau tidur, doa ketika mimpi buruk. Masih ada lagi doa-doa untuk keadaan tertentu; doa ketika bersin, doa ketima melihat sesuatu yang mengembirakan, doa ketika hujan, doa ketika mendengar petir, doa menengok orang sakit, doa mohon kesembuhan, doa memohon keturunan yang baik dan masih banyak doa-doa yang lain.

Kita tidak perlu menghafal semua doa-doa itu. Hafalkan saja sesuai kemampuan kita dan amalkan secara rutin dan istiqomah agar kita mendapatkan pahala atas setiap perbuatan kita.

Doa-doa itu ada yang bersumber dari Al Quran dan ada pula yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Karena doa adalah ibadah kita perlu belajar dari sumber-sumber yang terpercaya. Terutama untuk doa-doa yang bersumber dari hadist Rasul.

Kami membeli beberapa buku tentang doa-doa itu. Mulai dari buku yang tipis hingga tebal. Mulai dari buku yang kecil hingga buku yang besar. Kami mencoba menghafal doa-doa itu.

Salah satu koleksi buku tentand berdoa yang bagus menurut saya adalah buku “Kumpulan Doa dalam Al Quran dan Hadist” karya Syech Al Qothoni. Saya pernah ditunjukki oleh ustad versi asli dari buku saku ini. Buku ini telah diterjemahkan dengan ukuran yang sama dengan buku aslinya.

image

Keunggulan buku ini adalah ukurannnya yang kecil sehingga mudah disaku dan dibawa ke mana-mana. Dalil2 yang digunakan shahih dan terpercaya. Penulisnya juga salah satu ulama terkenal yang terpercaya. Isinya lengkap dan hampir meliputi setiap aktivitas seorang muslim.

Jika Anda sedang mencari buku rujukan tentang doa, sebaiknya Anda membeli buku ini. Selamat berdoa dan selamat membaca.

Catatan buku: cerita-cerita horor

image


Baca catatan buku yang lain: BUKU


Mungkin ada orang yang tidak percaya hantu, namun banyak juga orang yang mempercayainya. Bagi sebagian orang cerita-cerita hantu yang menyeramkan dan mistis menarik untuk di baca.

Buku horor pertama yang saya baca dulu berjudul “Penunggu Jenazah”; sebuh novel horor yang saya pinjam di sebuah penyewaan buku dekat alun-alun Magelang. Waktu itu saya masih SMP atau SD. Lupa, yang jelas saya masih kecil. Saya lupa nama pengarangnya.

Ceritanya tentang jaman dulu banget. Ada orang yang berprofesi sebagai pengurus jenazah merangkap jadi dukun. Hidupnya menyendiri dan misterius. Dia membawa jenazah dengan menggunakan gerobak kuda. Cerita pun berlanjut hingga tentang tumbal orang untuk pembagunan jembatan atau bangunan konstruksi lainnya.

Lalu cerita2 orang yang mati. Bagaimana mereka mati. Kondisi jasadnya.  Dan cerita2 mengerikan lainnnya.

Di rumahnya yang menyendiri ada satu ruangan khusus. Di ruangan itu ada tengkorak manusia. Pak Tua penunggu jenazah punya ritual meminum darah segar yang dikucurkan di atas tengkorak itu.

Hiii…… seram………

Kini kami kadang2 membeli atau meminjam buku-buku cerita horor, baik novel, kumpulan cerita, maupun komik horor. Misalnya saja: 4 Tahun Tinggal di Rumah Hantu, Penunggu Puncak Ancala, Sekolah-sekolah Berhantu, Blitz dan beberapa judul lain.

Menurut saya cerita-cerita di buku-buku itu biasa-biasa saja. Cerita hantu yang tidak menyeramkan. Ceritanya tidak bisa membuat saya bergidik dan bulu kuduk saya tidak berdiri. Berbeda ketika saya membaca kisah tentang pak tua penunggu jenasah. Bayangan kengerian muncul di kepala saya.

image

Satu buku horor yang menarik menurut saya adalah buku “4 Tahun Tinggal di Rumah Hantu”. Cerita horor berdasarkan kisah nyata ini cukup menarik. Kisahnya tentang sebuah keluarga yang membeli rumah di kawasan Depok. Rumah kuno yang asri itu ternyata menyimpan misteri hantu. Sejak hari pertama ganguan hantu sudah mulai terasa. Dari gangguan-gangguan kecil hingga lantai tanah yang menyembul menjadi kuburan. Seremmmmmm………

Buku cerita yang berjudul Blitz menurut saya cukup bagus. Ceritanya agak datar dan terpengaruh cerita zombie dari luar negeri. Lumayan menghibur.

Membaca cerita-cerita horor bisa menjadi selingan yang menyegarkan. Cerita horor ibarat bumbu penyedap ketika membaca buku-buku ‘berat’ lainnya.

Selamat membaca.

Baca juga : Catatan Buku.

image

Catatan Buku: S H A G, Rusa Kutup Tak Kenal Mundur

image


Baca catatan buku yang lain: BUKU


Buku ini juga salah satu buku lama yang mengisi rak buku kami. Beberapa kali kami mensortasi isi rak buku dan menghibahkan beberapa buku yang jarang kami baca, namun buku kuno yang sudah sobek2 ini tetap kami pertahankan ada di rak buku.

Buku ini berjudul: Shag, Rusa Kutup Tak Kenal Mundur. Sebuah buku terjemahan karangan C. Bernard Rutley.  Sepertinya buku ini merupakan pengadaan diknas untuk anak2 sekolah.

Buku ini menceritakan tentang kisah kehidupan  Shag si rusa kutup mulai dari lahir hingga menjadi pemimpin kawanannya. Buku ini ditulis berdasarkan riset tentang kehidupan rusa kutup di alam liar. Rangkaian cerita, kondisi lingkungan, dan uraiannya dibuat seperti kehidupan rusa kutup itu sendiri.

Membaca cerita Shag seperti belajar tentang kehidupan rusa kutup. Cara belajar seperti ini menurut saya lebih mengena daripada pelajaran menghafal buku-buku teks pelajaran. Dengan membaca cerita seperti ini anak-anak juga dirangsang untuk mencintai lingkungan.

Jaman dulu, ketika saya masih kecil, ketika tv masih hitam putih dan jarang, membaca cerita adalah kegiatan yang mengasikkan. Anak-anak tidak terkacaukan dengan acara televisi, main game, atau internetan.

Saat ini kegiatan membaca anak kalah dengan acara televisi yang melenakkan. Jika acaranya mendidik sih tidak mengapa. Masalahnya banyak acara, film, atau iklan TV yang tidak mendidik dan tidak menambah informasi. Anak-anak menjadi malas membaca dan belajar. Waktunya lebih banyak dihabiskan di depan TV, atau gadget. Apalagi membaca buku-buku yang sudah lusuh, kusut, dan gambarnya kurang menarik.

Entah, saya juga binggung bagaimana caranya agar anak2 saya gemar membaca.

image

Baca juga : Catatan Buku.

image